Part 44 (POV Mark)

18 6 2
                                        

"Mark, kenalkan. Ini Julia Northern. Panggil saja Julia. Dia sekertaris Daddy. Kedepannya, Julia juga akan mengajarimu tentang bagaimana perusahaan kita berjalan"

"Hallo. Saya Mark Jerome Wiguna"

"Nah, Julia. Kamu baik-baik sama Mark ya. Dia anak saya yang sudah lama saya rindukan"

"Ahh iya baik pak Boss"

"Mark, Julia ini lebih tua 2 tahun dari kamu. Jadi, tolong yang sopan ya sama Julia"

"Baik dad"

Aku beruntung, ada seseorang yang usianya tidak jauh dariku yang membantu mengajari aku dari awal tentang bagaimana bisnis Daddy berjalan.

Disini, aku tidak di perbolehkan memegang ponsel sekalipun. Alasannya, tentu agar aku fokus mempelajari tentang perusahaan. Daddy ingin beristirahat dini, menikmati waktu luang dan mencoba kembali kehidupan percintaan nya dengan mommy.

Tentu saja, rasa rindu juga kadang menjalar di hatiku ketika aku sendiri. Aku merindukan seseorang yang jauh dari pandangan dan jangkauan.

**

"Mark. Bersiaplah. Kita akan segera berangkat ke Singapore. Daddy sudah urus paspor dan visa kamu. Kita akan berangkat nanti malam"

"Secepat itu dadd?"

"Ini Daddy udah tunda jadwal demi kamu. Ga bisa di tunda lagi"

"Baik dadd"

"Julia, kamu beri tahu Mark agenda kita begitu datang di Singapore"

"Siap pak Boss"

Malam itu, kami bertiga berangkat ke Singapore yang juga merupakan perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan Daddy di Jakarta.

**

"Mark, apa kamu nyaman bekerja dengan ku ?"

"Maksud kakak ?"

"Kakak ? Haha. Panggil aku Julia aja Mark"

"Tapi kan.."

"Udah ga usah tapi-tapian. Panggil Julia aja. Terus pake bahasa informal juga aku ga keberatan"

"Hmm.. baiklah. Julia.."

"Nahh kan kedengarannya lebih akrab. Mark, apa kamu punya pacar ?"

"Hm ? Kenapa memangnya?"

"Yaa Penasaran aja sih. Cowok seganteng kamu ga mungkin ga punya pacar kan ?"

"Emm..  yaa aku punya"

"Yahhh.."

"Eh ? Why ?"

"Ah.. haha . Ngga. Terus pacar kamu gimana?"

"Yaa kita sekarang LDR"

"Tapi ayahmu ga ngebolehin kamu pegang ponsel juga. Apa kamu yakin dia bisa setia?"

"Hmm... Jika dia memang jodohku, mau kita berpisah selama apapun, kita akan bertemu kan?"

"Yaa.. tidak salah sih. Tapi, kamu harus fokus loh yaa. Jangan mikirin pacar kamu terus!"

"Yaaa.. as long as you see . Aku masih fokus dengan apa yang kamu ajarkan padaku"

"Hmm. Clever boy"

Karena Julia adalah seorang yang mengajariku, maka, hubungan kami pun semakin dekat. Kemanapun aku pergi, Julia pasti menemani ku dari mulai acara penting perusahaan, bahkan sampai cuma sekedar makan malam biasa.

Dari Julia, aku mendapat banyak ilmu tentang perusahaan Daddy. Bagaimana cara mengelola bisnis, juga bagaimana membangun kepercayaan dengan klien.

**

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang