Part 15

28 7 0
                                    

--

"Sayang, hari ini ikut ibu ya ke rumah tante Tina"

"Males ah Bu.."

"Loh kenapa?"

"Yaa males aja. Apalagi pasti nanti Tania nemenin si Jaeshen"

"Loh ya gapapa sayang. Kan biar lebih akrab"

"Bu.. ibu tau ga Jaeshen itu terkenal playboy di kampus?"

"Lohh itu kan cuma rumor sayang. Jaeshen anak baik kok. Coba deh kamu lebih dekat sama dia, lebih mengenal karakter dia. Dia anak baik kok sayaangg"

"Ahh ibu kenapa ga percaya sama Tania sihh buuu.."

"Udah, ga ada alasan. Pokoknya kamu ikut ibu nanti sore ke rumah tante Tina, kita berangkat jam 3 sore ya.."

"Hm.."

Aku berlalu dari ruang tengah menuju kamar. Percuma berdebat dengan ibu, tidak akan mau mengalah. Pada akhirnya aku selalu menuruti apapun perintah ibu. Bagaimana aku harus menunjukkan ke ibu kalau Jaeshen itu tak sebaik yang ibu kira ! Ahhh susah nih!

**

Tingtong!

Ibu menekan bel di depan pagar yang menurut ibu itu adalah rumah tante Tina. Rumah di sekitar Dago tersebut terlihat sederhana namun rumah nya memiliki dua lantai dan terlihat memiliki kebun bunga yang lebih luas daripada kebun kecil di rumahku.

Beberapa saat, terlihat tante Tina dengan senyum sumringah nya menyambut kami dari balik pagar pintu.

"Anitaa.."
Seru tante Tina seraya mencium pipi ibu.

"Taniaa sayaangg"
Tak lupa juga tante Tina mengecup kedua pipiku.

"Ayo masuk.."

Kami pun masuk menuruti langkah tante Tina.

"Nahh, duduk dulu ya.. sebentar, tante panggilin Jaeshen yaa"

Sebelum tante Tina masuk untuk memanggil anaknya, Jaeshen terlebih dahulu sudah terlihat menuruni tangga menuju kami.

"Tante Anita.. apa kabar tan?"

"Baik nak, kamu sendiri gimana ? Makin ganteng aja deh. Iya kan Tania?"
Ibu menggoda di akhir kalimat nya. Namun segera ku tepis pandangan ibu.

"Ahh tante bisa aja. Haha"

"Anita, Tania, si Jaeshen ini dari pagi loh bolak-balik tanya ke aku masalah kalian kapan datang kesini. Kelihatannya Jaeshen tidak sabar bertemu tante Anita"

Tante Tina mencolek punggung anaknya sembari mengerling menggoda.

"Mamaaa.."

"Haha. Yakin ga sabar ketemu sama Tante? Atau mungkin sama anak Tante?"

Ahhh obrolan mereka kenapa jadi membosankan begini. Aku tidak bisa berkata apa-apa, aku hanya tersenyum simpul sesekali.

"Mama, tante, Jaeshen boleh ajak Tania jalan ngga ? Menurut Jaeshen Tania sama aku juga takut ganggu mama sama tante Anita"

"Boleh sayang. Kalo Tania ga keberatan Gapapa"

"Gimana Tan ?"

"Em.. tapi ibu nanti gimana? Gapapa emang Bu kalo Tania pergi sama Jaeshen?"

"Iya gapapa sayang. Ibu tau ini kok kamu sama siapa"

"Yaudah, yukk Tan"

Aku memilih menerima tawaran Jaeshen untuk keluar dari rumah tante Tina. Kami memutuskan untuk hang out di luar daripada terjebak dalam pembicaraan aneh di antara ibu ku dengan ibu Jaeshen.

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang