Part 35 (POV Jaeshen)

17 7 13
                                    

"Mama, aku mau keluar sama teman-teman boleh?"

"Kemana?"

"Biasa lah ma, ngumpul-ngumpul aja sih. Kan malam minggu"

"Jaeshen, kamu tau kan papa kamu lagi pantau kelakuan kamu?"

"Iya tau ma.."

"Baiklah. Tapi, kamu harus janji dengan mama terlebih dahulu"

"Janji? Apa mah?"

"Besok temani mama pergi ke rumah teman mama"

"Tapi ngga pagi kan mah ?"

"Iya nggak lah.. sore mungkin"

"Okey siapp.. aku pergi dulu ya mah"

Setelah itu, aku menuju tempat yang di janjikan oleh teman-teman ku. Kebetulan, malam ini salah satu temanku mengajakku ke sebuah acara event.

Sampai disana, event yang aku hadiri bersama teman-teman ku ternyata event peresmian sebuah studio foto. Salah satu temanku, yang merupakan kakak tingkat, Yudha Arestya, dia diam-diam membuka studio foto itu dengan hasil kerja keras nya.

"Hey bro.. tumben nih bisa hadir di acara kaya gini. Haha"

"Hahaha. Bisa aja Lo. Eh by the way, gue ga tau kalo ini acara peresmian. Jadi gue kesini ga bawa apa-apa"

"Ck. Santai aja. Sebagai gantinya, boleh kan kalo Lo jadi model buat promosi gue? Hahaha"

"Haha. Gue ini mahal tau . Hahaha"

Begitulah gurauan yang saat itu aku anggap candaan semata. Hingga acara selesai, temanku yang merupakan tuan rumah membuka satu botol Sampanye sebagai tanda di mulainya party yang sesungguhnya.

Hingga waktu menunjukkan pukul 03 pagi, aku memutuskan untuk pulang. Aku yang kuat minum, malam itu memutuskan untuk membawa mobilku sendiri.

**

"Jaeshen. Bangun sayang. Udah jam satu siang. Kamu kan udah janji temenin mamah"

Suara mamah jelas terdengar walaupun dari balik pintu. Dan mamah, sebelum aku menjawab panggilannya, dia tidak akan berhenti.

"Iyaaaa"

"Iya iya. Cepat buka pintunya!"

Dengan mata yang masih terkatup, aku membukakan pintu untuk mamah dan langsung kembali ke tempat tidur.

"Jaeshen, kita akan pergi pukul 4 sore ini. Kamu jangan sampai terlambat bangun"

"Masih lama mamah.."

"Ini anak kalo di bilangin susah bener! Awas aja pukul 3 belum siap!"

"Iyaa iyaa.."

"Dandan yang rapi. Kamu akan menyesal jika tidak dandan maksimal"

"Ck.. iya mah iya.. sekarang aku mau tidur dulu"

"Huh. Sudahlah! Memang kamu ini!"

**

Pukul 3.30 aku sudah siap dan menunggu mama selesai berdandan. Cewek ini ngga yang muda, ngga yang tua, sama aja lambat banget kalo dandan. Tau gini, aku mau tidur sedikit lebih lama lagi.

Hampir pukul 4. Aku dan mamah siap untuk berangkat. Selama kurang lebih 20 menit perjalanan, kami sampai di rumah teman sekolah mama tersebut.

Aku melihat teman mama di balik pintu, keluar untuk menyambut kedatangan kami. Setelah di persilahkan masuk. Aku memilih duduk diam dari pada terlibat dengan pembicaraan orang tua.

Teman mama yang bernama Tante Anita tersebut ternyata mempunyai anak perempuan, dia menceritakan nya sekilas padaku, namanya Tania. Tania Wirawan. Sesaat aku membayangkan bagaimana rupa anak Tante Anita, lalu beberapa saat setelahnya, orang yang di maksud datang menghampiri kami.

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang