part 49 (Finale)

38 7 11
                                    

Hari bahagia yang telah dinanti ternyata hari yang paling memilukan. Kecelakaan terjadi saat di tikungan tajam, karena driver tidak mampu mengendalikan laju kecepatan nya, mobil yang mereka tumpangi terbalik.

Di antara waktu tersisa tersebut, Jaeshen sadar. Dia segera membangunkan Tania dengan menepuk-nepuk pipi Tania. Beruntung, mereka memakai sabuk pengaman. Walaupun posisi mobil mereka terbalik, tetapi mereka masih berada di kursi penumpang.

"Tan.. Tan..."

Berkali-kali Jaeshen mencoba membangunkan Tania. Perlahan, Tania mengerjapkan matanya.

"Ja--"

"Ssttt. Diem yaa diem"

Tania tidak mampu membendung air matanya. Dia melihat mesin mobil depan sudah memercikkan api. Sedangkan di jalanan terasa lengang.

"Tania, perlu Lo tau. Gue sayang banget sama Lo. Gue pernah bilang, apapun gue beri buat Lo, termasuk nyawa gue"

"Jay.."

"Ssstt.. gue bukain seat belt Lo, setelah itu, Lo keluar dari mobil ya"

"Ngga. Kita keluar bareng Jay.."

Air mata Tania kini sudah mengalir deras. Dia melihat kaki Jay yang tertahan oleh kursi driver, yang mana driver nya sendiri tidak ada tanda-tanda sadar.

"Tania please, nurut sama gue satu kali aja. Lo keluar ya, minta pertolongan biar gue juga bisa selamat"

"Jay.. tapi sebentar lagi mobil ini akan meledak! Gue ga mau terjadi apa-apa sama Lo ! Ga mauuu.. gue.. gue juga sayang sama Lo Jay ! Gue mau kita sahabatan terus selamanya!"

"Tania, gue akan tetap jadi sahabat Lo selamanya"

Jaeshen mencium kening Tania, di usapnya pipi Tania, lalu dia segera membukakan seat belt Tania. Dengan ragu, Tania mencoba keluar dari mobil tersebut.

"Janji Lo ga akan kenapa-napa. Tunggu gue Jay. Gue akan keluarin Lo. Gue akan minta bantuan sama warga sekitar dan telepon ambulance"

"Cepatlah"

Tania meraih ponselnya lalu ia cepat meminta pertolongan kepada orang-orang yang lewat. Sialnya, keadaan jalan pun masih saja sepi. Beruntung ponselnya masih berfungsi, ia lalu segera menelepon ambulance dan juga menelepon Mark.

"Hei.. Tania, where are you?"

"Kak Mark.. tolong.. tolong aku.."

"Tenang Tania, tenanglah, coba katakan pelan-pelan"

"Kak tolong aku ! Aku dan Jaeshen kecelakaan! Sekarang Jaeshen masih di dalam mobil. Aku.. aku sudah tidak sanggup kak.. cepatlah kemari"

Mendengar telepon dari calon istrinya, Mark dan keluarganya segera menuju tempat kecelakaan yang Tania sebutkan.

Kondisi Tania pun tidak baik-baik saja. Dia sudah kehilangan banyak darah karena kecelakaan tunggal tersebut. Begitupun Jaeshen yang kini pingsan kembali.

Beruntung, ada warga yang lewat kemudian menolong mereka. Para warga pun mencoba menyelamatkan Jaeshen dan sang Driver. Nahas nya, ketika Jaeshen baru saja di angkat, mobil tersebut sudah meledak. Sang driver pun tidak bisa selamat. Begitu juga keadaan Jaeshen dan dua orang yang menolong nya, tidak ada yang baik-baik saja diantara mereka.

Mark dan keluarganya tiba di tempat kecelakaan bertepatan dengan ambulance. Tania dan Jaeshen segera di larikan ke IGD, sementara polisi dan pemadam kebakaran masih menangani dan mengisolasi tempat kejadian perkara.

 Tania dan Jaeshen segera di larikan ke IGD, sementara polisi dan pemadam kebakaran masih menangani dan mengisolasi tempat kejadian perkara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang