Hari itu setelah dari ruang BEM, aku dan kak Mark pergi bersama menuju kantin. Tetapi, karena kami tidak mau melepas pelukan satu sama lain, hasilnya kami terlambat 10 menit.
"Eehh datang jugaa ini Mark sama Tania. Barengan lagi. Habis dari mana kalian?"
Sebelumnya, kami memang menebak jika pasti akan ada yang menanyakan perihal kebersamaan dan keterlambatan kami. Ternyata benar, kak Jeno menanyakan nya.
"Apa sih. Kepo kalian"
Kak Mark menjawab pertanyaan kak Jeno dengan bercanda. Sedangkan aku hanya diam. Lalu aku dan kak Mark duduk di seberang kak Jeno dan Jaeshen.
"Hai Tania.. kamu baik-baik aja ?"
"Aku baik kok kak"
"Serius? Wajah kamu merah soalnya"
"Ah.. mungkin karena cuaca panas kali kak, hehe. Kak Jeno udah pesen makan?"
"Cih.. pinter banget ngalihin topik. Udah dong.. gue udah pesen makan dari tadi"
"Hehe.. yaudah, aku mau pesen makan dulu.."
"Eh, gausah. Kamu duduk aja diem disini, aku yg pesenin. Kamu mau makan apa, hm?"
Kak Mark menarik tanganku, dia mencegahku untuk memesan.
"Emm.. nasi goreng aja deh kak sama es teh manis"
"Okey, kamu tunggu aja disini"
"Mark ikut dong. Pesenan gue kok ga dateng-dateng ya dari tadi. Udah laper nih gue"
"Haha.. okey.. let's go"
Sepeninggal kak Mark dan kak Jeno, aku hanya terdiam sambil memainkan ponselku dengan Jaeshen di seberangku.
"Tania Wirawan.."
"Hm? Kenapa kamu Jaeshen?"
"Kamu.."
"Ya ?"
"Ahh nggak.. gapapa"
"Apa sih Lo ? Kalo ngomong jangan setengah-setengah dongg"
"Haha.. gapapa Tania, Kamu.. Kamu hanya cantik hari ini"
"Hah ? Apa nih? Lo kesurupan?"
"Rese banget Lo, gue puji malah bilang gue kesurupan! Ck"
"Hahaha.. abis Lo ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba bilang gue cantik"
"Ya emang kenyataan nya kaya gitu Tan.."
"Ngada-ngada deh Lo ! Rayuan Lo itu ga mempan buat gue tau ga Jaeshen William Effendi?!"
"Lo ini masih anggep gue playboy aja ya ? Hadeehh.. Tania, gue udah ga kaya gitu lagi sekarang!"
"Really? Bagus deh. Semoga Lo beneran insyaf yaa, ga balik lagi kaya dulu. Kasian itu cewek-cewek lain yang ngantri sama Lo"
"Haaaahh.. susah emang ngomong sama cewek ga peka kaya Lo"
"Maksud Lo ?"
"Nggak"
Setelah itu, kak Mark dan kak Jeno datang membawa makanan. Disusul juga kedatangan Mira dengan kami. Lalu, kami menghabiskan waktu bersama di kantin sampai petang.
**
"Guys.. gue anterin Tania balik yaa.."
"Ehh ? Apa nih? Mark ? Lo kok tiba-tiba romantis?"
"Ahh apa sih. Gue kan cuma anterin dia doang Jen"
"Kak Jeno, kalo kakak ga keberatan, kakak juga boleh kok anterin aku balik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kating Idaman (END)
Teen FictionTania Wirawan. Mahasiswa semester 4 yang tidak tertarik dengan pacaran suatu ketika tidak sengaja menabrak senior tampan pujaan cewek di kampus. Mark Jerome Wiguna. Laki-laki semester 6 yang rela mengorbankan masalah percintaannya demi sang ibu terc...