Dari Chapter ini dan seterusnya, akan menjadi Writer (Author) POV yaa..
--
Hari Sabtu itu, sesuai rencana. Mark menjemput Tania di kost-an Mira. Mereka akan pulang ke Bandung menemui orang tua Tania.
"Kak Mark!"
"Tania.."
Mark memberi senyum manis kepada kekasihnya. Menuntun kekasih nya ke dalam mobil lalu melaju meninggalkan Jakarta.
"Honey. Aku sudah berbicara dengan kedua orang tuaku"
"Lalu bagaimana?"
"Mereka mau kamu datang"
"Baiklah"
"Kita akan ke rumah orang tua mu dulu. Setelah itu, kita akan ke rumahku. Kebetulan, Daddy juga masih di rumah mommy"
"Eh? Ayah kakak sudah disana?"
"Iya. Setelah kembali ke Jakarta, Daddy sama mommy memutuskan untuk menikah kembali"
"Kenapa tidak memberitahu aku?"
"Mereka tidak mau keramaian honey. Hanya pihak keluarga saja yang datang"
"Ohh.. gitu"
Sepanjang perjalanan, mereka membicarakan banyak hal. Mulai dari pembahasan pekerjaan sampai mengenang masa lalu ketika masih kuliah.
Setelah menempuh perjalanan sekitar lebih dari tiga jam, mereka pun tiba di rumah orang tua Tania.
Terlihat wajah khawatir Tania. Mark yang mengerti akan kegelisahan kekasihnya, langsung menenangkan nya.
"Honey, ada aku. Ayo kita hadapi sama-sama"
Mark menggenggam lembut tangan wanita yang ia cintai, seolah dia memberi kekuatan untuk nya. Akhirnya, setelah beberapa saat mereka keluar dari mobil dan memencet bel.
"Siapaa..."
Terdengar suara ibu Tania, Mark dengan sigap memegang pundak Tania dan mengusapnya pelan.
"It's okeyyy honey. Tidak akan terjadi sesuatu"
Anita, ibu Tania membuka pintu. Betapa terkejutnya dia mendapati putri yang selama ini dia rindukan berada di depan rumah nya.
"Taniaa.. sayang..."
Anita segera memeluk putrinya, namun Tania masih enggan menyentuh ibunya. Dia masih saja diam tak memberi respon apapun.
"Sayang, maafkan ibu. Ibu tidak bermaksud untuk melukai hati kamu"
Anita masih berusaha meminta maaf kepada putrinya yang hanya diam membisu.
"Sayang, ayo masuk"
Tania tetap tidak menjawab, kemudian Mark berbisik padanya supaya menurut dengan ibunya.
"Honey, ayo masuk" bisik Mark di telinga Tania. Sesaat Tania memandang ke arah Mark yang di balas anggukan kepala dari Mark.
Akhirnya mereka berdua masuk dan duduk di ruang tamu. Mark membiarkan Anita duduk di samping putri nya. Dia mengerti sebenarnya kekasih nya itu amat sangat merindukan orang tuanya, hanya saja kekasihnya tidak mau jika sampai harus di jodohkan kembali.
"Sayang, kamu di mana selama ini ? Apa kamu makan dengan baik? Apa ada sesuatu yang membuat kamu kesulitan?"
"Ibu, aku di paksa menikah saja sudah merupakan kesulitan"
Anita kembali menangis. Dia tidak tahu bagaimana lagi untuk meminta maaf kepada putrinya.
"Ada apa ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kating Idaman (END)
Fiksyen RemajaTania Wirawan. Mahasiswa semester 4 yang tidak tertarik dengan pacaran suatu ketika tidak sengaja menabrak senior tampan pujaan cewek di kampus. Mark Jerome Wiguna. Laki-laki semester 6 yang rela mengorbankan masalah percintaannya demi sang ibu terc...
