Masih terasa nyata sentuhan tangannya yang lembut di kepalaku, tatapan hangat matanya, hingga mengikis jarak di antara kami. Jika seandainya tidak ada panggilan masuk di ponselku, kira-kira apa yang akan terjadi setelah itu? Aku sukses di buat tidak tidur semalaman setelah kejadian itu. Apa kedepannya hubungan aku dengan kak Mark akan lebih dekat? Atau malah sebaliknya?
"Hai cantik.. kok ngelamun aja sih masih pagi gini ?"
Sapa seorang yang aku kenal betul dari warna suaranya. Suara beratnya memang terdengar enak di dengar, tetapi aku yakin, banyak wanita yang tertipu dengan suara nya. Terlebih lagi, dengan visual wajah yang dia dapatkan dari kemurahan hati Tuhan.
"Jaeshen.. Lo bisa ga sih jangan ngagetin gue?"
"Hai Tania..."
Ohh.. ternyata dia datang tidak sendiri. Setelah nya, terlihat Kak Jeno mengembangkan senyum manisnya yang membuat matanya menyipit bagaikan bulan sabit.
"Oh, Kak Jeno. Hallo kak."
Ucapku yang langsung di respon baik oleh Kakak tingkat yang bernama lengkap Jeno Deandra tersebut.
"Ehh bentar deh, kok Lo panggil Jeno dengan embel-embel 'kak' , sedangkan ke gue Lo panggil nama doang ? Tania, Lo jangan pilih kasih dong"
"Yaa kan gue ga tau kalo Lo ini kakak tingkat jugaa.."
"Eh jadi beneran Lo sebelumnya belum pernah tau gue?"
"Iyalah. Kalau tau mungkin gue ga mau kenal Lo!"
Kenapa dia membicarakan ini di depan kak Jeno, ngerusak mood deh nih buaya satu !
"Wuihh.. Tania, Jay, kalian baru ketemu udah berantem. Haha.. awas, ntar dari benci jadi cinta"
"Hah ? Sama Jaeshen ? Aku kak ? Kak Jeno, jangan bercanda deh"
"Awas neng, biasanya yang gini nih nanti bisa-bisa jodoh. Hahahaha"
"Jen, Lo bisa-bisa di cakar loh sama Tania. Hahaha"
"Rese emang kalian berdua. Udah sana pergi.."
"Okey cantik. Byee.. nanti kita ketemu lagi yaa.."
Usai Jaeshen berucap, mereka berdua langsung pergi dari hadapanku.
Betul-betul merusak mood nih si Jaeshen buaya !
**
"Tan, hari ini Lo mau belajar di perpus atau di rumah ?"
"Kayaknya mau di perpus aja deh Mir. Kenapa?"
"Nanya aja sih. Lo jangan sampe lupa makan ya kalo belajar di perpus. Soalnya gue kayaknya mau balik deh Tan"
"Iya iyaa.. tenang aja"
"Ehh Tan, itu liat ada Jeno"
"Eh? Ya.. yaudah, biarin. Emang kenapa?"
"Lo liat deh, senyum dia manis banget ga sih.. tiap dia senyum, mata dia udah kaya bulan sabit. Gemes deh"
Aku tersenyum memandangi sahabatku yang sedari tadi memperhatikan fitur wajah Jeno Deandra. Sebenarnya, ketika kami bertemu berlima di caffee, aku dan Mira merasa menjadi perempuan yang paling beruntung di kampus. Bagaimana tidak, kami yang notabene nya mahasiswi biasa, yang tidak terlalu cantik , tidak terlalu kaya, dan tidak terlalu pintar bisa berkumpul dengan top 3 bintang kampus.
Mark-Jaeshen-Jeno . Yang mana secara umum di ketahui menjadi laki-laki yang paling di idamkan oleh para mahasiswi, karena bukan hanya mereka kakak tingkat, tetapi, mereka juga mempunyai visual di atas rata-rata, kemampuan dan juga 'prestasi' yang mereka pegang masing-masing. Prestasi? Ya, selain kak Mark yang memang prestasi di bidang akademik nya yang menonjol, Jaeshen - Jeno pun punya prestasi mereka sendiri. Mereka di umpamakan Upin Ipin dalam prestasi mengencani perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kating Idaman (END)
Fiksi RemajaTania Wirawan. Mahasiswa semester 4 yang tidak tertarik dengan pacaran suatu ketika tidak sengaja menabrak senior tampan pujaan cewek di kampus. Mark Jerome Wiguna. Laki-laki semester 6 yang rela mengorbankan masalah percintaannya demi sang ibu terc...
