Part 21

21 8 7
                                    

--Semua perkataan dan perbuatan pembully-an di Chapter ini dimohon untuk tidak di tiru--

--

Hari itu aku berangkat menuju kampus ku berdua dengan Mira. Pagi-pagi sekali Mira datang ke rumah ku untuk menjemput ku. Mira masih khawatir dengan keadaan kampus, takut-takut nanti ada yang mencoba mengerjai ku .

"Mir, gue takut ada yang bully gue"

"Udah tenang, ada gue. Ayo kita langsung ke kelas aja. Kebetulan kamu ada kuliah pagi kan?"

"Iyaa.."

Seperti yang di takutkan, walaupun aku bersama Mira, tetapi pandangan orang-orang tetap sinis kepadaku. Aku hanya menundukkan kepala, sedangkan Mira, semakin mengeratkan genggaman nya pada tanganku.

"Heh Tania ! Lo ya.. berani-beraninya godain Jay gue ! Bitch! Mending Lo jauhin dia !"

Aku tidak mengenal perempuan yang tiba-tiba datang dan memaki ku ini. Aku bahkan tidak tau apa yang dia maksud. Jaeshen? Apa hubungannya aku dengan Jaeshen? Sedangkan aku saja tidak ada rasa apapun terhadapnya.

"Heh Echa! Maksud Lo apaan tiba-tiba maki-maki sahabat gue hah ?! Jay ? Apa hubungannya Tania sama Jay hah?!"

Mira membela ku. Aku bahkan tidak tau harus berkata apa karena memang aku tidak mau membuat keributan seperti ini dan aku juga tidak mau berurusan dengan mereka.

"Mira Lo diem! Lo ga tau gue di putusin sama Jay karena bitch satu ini !"

"A-aku ? Maaf, aku saja dengan Jaeshen tidak ada hubungan apa-apa"

Aku tidak tahan juga. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menjawab racauan nya.

"Heh bitch. Jay bilang di depan muka gue sendiri kalo dia lagi suka sama seseorang! Dan gue tau Jay sering kontak Lo ! Dia juga sering berduaan sama Lo kan?! Ngaku aja ! Selama gue sama Jay, ga pernah tuh gue makan bareng sama dia! Tapi Lo ?! Dasar Ja*ang ! Munafik Lo tau ga!!"

"Oohh ini yang namanya Tania?! Muka pas-pasan aja sok banget Deket sama Kating idaman kampus! Bagi rahasia dong bestie, Lo pake pelet apaan.."

Datang lagi satu lagi.. ya tuhaann.. aku betul-betul tidak bisa menahan air mataku.
Aku merasakan darah Mira mendidih karena perkataan dua perempuan cantik yang ada di depanku. Saat ini, aku hanya bisa menahan Mira agar tidak terpancing oleh perkataan mereka.

"Kenapa diem aja Tania ? Jawab dong.. kan gue juga mau Deket sama mereka. Apa jangan-jangan, Lo bergilir lagi sama mereka? Hahaha"

"Hahaha. Bener banget kamu Cha.. "

Cukup sudah, aku tidak bisa membendung air mataku yang sedari tadi memang ingin keluar. Cepat ku usap air mataku, aku tidak mau Mira sampai melihatku menangis.

"Kalian berdua hati-hati ya kalo ngomong! Mulut kalian ga pernah di sekolahin apa gimana?!"

"Eh Mira! Lo bisa diem ngga sih? Kita ini lagi ngomong sama orang yang di samping Lo, bukan sama Lo !"

"Tania, ngomong dong! Jangan bisa nya nangis doang! Nanti orang-orang liat kalo kita berdua ini yang ngebuat Lo nangis! Nanti Lo playing victim lagi ! Padahal kan kita berdua cuma tanya ke Lo ! Ya ngga Cha ?!"

"Iya nih ! Jangan-jangan habis ini Lo mau ngadu lagi sama Kating Lo itu ! Jangan jadi Cepu Lo ya Tan !"

"Maaf banget, aku ga tau apa yang kalian maksud. Jaeshen dan aku tidak ada hubungan apapun. Harusnya kamu tanya langsung ke Jaeshen. Aku juga tidak tau kenapa ini semua salahku, padahal ini cuma spekulasi kalian"

"Wahh.. bisa jawab juga ya Lo ! Lama-lama gue gatel juga sama Lo ! Lo ini sesekali harus di kasih pelajaran biar sadar siapa Lo dan dimana tempat Lo !"

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang