Part 16

28 7 2
                                    

--

Aku memutuskan untuk fokus pada mata kuliahku. Aku sibukkan diri dengan belajar dan memperkaya ilmu di perpustakaan.

Seperti hari ini, aku berkutat dengan buku ekonomi dan akuntansi yang selalu sukses membuat kepalaku berdenyut. Apa aku salah ambil jurusan ya ? Kadang aku merasa sastra lebih menarik. Tetapi, ibu selalu bilang akuntansi akan memudahkan ku memasuki kantor yang sama dengan ibu. Sebab itu aku memilih akuntansi sebagai fokus kuliahku.

Tiba-tiba, aku merasa sesuatu yang dingin menempel di pipiku. Aku melonjak kaget, ku lihat senyum hangat menyambut tatapan mataku.

"Kak Mark.."

"Hei.. sorry, kaget ya?"

"Eh.. iya kak gapapa kok"

"Nih, minum. Tadi aku liat kamu disini, jadi aku beli softdrink ini sekalian"

"Makasih kak. Baik banget sih. Hehe"
"Eh tapi kakak beli dua kan? Ga enak kalau aku yang minum sendirian"

"Kamu ga perlu khawatir Tania, aku beli dua kok. Nih"

Kak Mark mengeluarkan satu kaleng softdrink yang dia beli. Lalu kami meminum bersama.

"Eh, tapi emang boleh minum di perpus kak?"

"Asal ga ketahuan boleh kok Tan"

"Kak Mark.."

"Ssttt.. hehe"

Kami meminum dengan se-pelan mungkin, berusaha tidak bersuara. Sesekali, kami tertawa kecil karena ulah kami sendiri. Tapi, entah mengapa ini membuat aku bahagia.

**

Ting!!

'Tania, kuliah kamu selesai pukul berapa?'

Aku membuka pesan dari ponselku, kulihat itu nomor asing yang belum ku simpan, tetapi foto profil nya amat sangat ku kenal. Mark Jerome Wiguna.
Walaupun hanya pesan, entah mengapa jantungku berdegup kencang. Segera ku balas pesan dari kak Mark tersebut.

'jam 2 siang ini aku sudah selesai kak'

Aku mulai menerka-nerka tentang apa maksud kak Mark mengirimkan pesan kepadaku. Rasanya, aku tidak sabar menunggu balasan dari nya.

"Tan.. heii"

Mira membuyarkan lamunanku, membuatku sedikit tersentak hingga hampir membanting ponselku.

"Ahh sorry, Lo kaget yaa"

"Miraa... Bisa ga sih Lo jangan ngagetin guee"

"Hehe. Sorry deh.. lagian Lo ngapain ngelamun sih neng ? Kesambet ntar!"

"Hus! Kalo ngomong jangan sembarangan Lo Mir!"

"Iya iya sorry.. Lo mikirin apaan?"

"Kak Mark tadi nanyain ke gue kapan gue balik. Jadi gue penasaran kenapa kak Mark nanyain itu ke gue"

"Yaelah, tinggal Lo bales aja kan pesannya"

"Udah. tapi belum dia bales lagi"

"Yaudah sabar neng"

"Iya iyaa"

"Makanya gue bilang, kalo kak Mark nya diem aja, Lo aja ungkapin perasaan Lo"

"Malu ah Mir! Kalo gue di tolak gimana?"

"Takut amat. Masih ada Jeno atau Jay kan"

"Ngaco deh!"

"Hahaha.. eh tapi gue serius. Lo sebenernya anggep Jay gimana sih? Dia keliatan banget loh suka sama Lo"

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang