3. Timezone

510 98 0
                                    

Vote Dulu Sebelum Membaca!

Terima Kasih Banyak.

*

*

*

*


****
Sore harinya. Wonyoung dan Jungwon pergi ke toko buku yang letaknya paling dekat dengan sekolah mereka. Jungwon membeli komik volume selanjutnya yang tadi dia baca sedangkan Wonyoung membeli novel horor. Selesai membeli buku, mereka pergi ke kafe yang letaknya tepat di samping toko buku. Mereka memilih duduk di luar, itu permintaan Wonyoung, katanya biar bisa melihat langit senja. Wonyoung memesan milkshake dan roti bakar cokelat, sedangkan Jungwon hanya memesan Thai TEA.

Wonyoung merasa amat kesal dengan Jungwon, kan rencana mereka mengerjakan PR bersama-sama, tetapi ini kok Jungwon malah asyik membaca komik yang baru dibelinya?

"Jungwon, jangan baca komik dulu! Kerjain nih soal nomor lima!" ucap Wonyoung dengan nada kesal.

Jungwon menatap soal di buku LKS yang diberiakan Wonyoung, lalu dia menggaruk tengkuknya. "Ng... gua gak bisa," lirihnya.

Wonyoung mengangkat kedua alisnya. "Terus lo bisanya nomor berapa?"

"Gak bisa semuanya."

"Hmmm... ya udah deh gua ajarin. Ini tuh soal persamaan linear..." jelas Wonyoung.

"Persamaan linear itu apa?" tanya Jungwon polos.

"Ini udah diajarin sejak kita SMP perasaan. Masa lo gak tahu?" tanya Wonyoung dengan nada tidak percaya.

"Gak."

"Dasar-dasarnya gak tahu?"

"Gak."

"Lah setiap pelajaran Matematika lo ngapain aja?"

Jungwon menunjuk buku komik yang tergeletak di meja. "Baca ini."

"Ya kan masih bisa denger penjelasan gurunya."

"Kalau gurunya ngomong dalam lima menit gua langsung ketiduran."

"Astaga." Wonyoung menepok jidatnya. Tak habis pikir dengan Jungwon.

"Apa mata pelajaran kesukaan lo?" tanya Wonyoung.

"Gak ada. Gua sukanya jam kosong."

"Lo tidur cuma pas pelajaran Matematika doang?"

"Hampir semua mapel, kecuali olahraga. Kan nggak mungkin tidur sambil lari."

"Nggak lucu," ketus Wonyoung.

"Siapa yang ngelucu?" tanya Jungwon dengan ekspresi datar.

"Terus kalau lo ulangan jawabnya gimana?"

"Ngitung kancing baju."

"Lah essay?"

"Soalnya gua tulis lagi, lumayan dapet nilai satu di setiap soal essay."

"Oh astaga. Lo tuh ya bener-bener deh." Wonyoung menghela nafas panjang, tidak habis pikir dengan kelakuan Jungwon. "Oke, sini gua jelasin..."

Wonyoung mengambil pulpen dan mulai menuliskan rumus di atas kertas. Jungwon melihatnya dengan patuh. Wonyoung menjelaskan cara memecahkan soal sejelas dan sesingkat mungkin agar Jungwon mengerti dan tidak lupa.

"Gitu caranya. Paham?" tanya Wonyoung.

Jungwon mengangguk-anggukan kepala. "Paham."

Wonyoung bersorak senang. "Ya udah, kalau gitu lo coba kerjain nomor tujuh!"

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang