Selamat membaca!
*
*
*
*
****
"Wah... gila gila ini sih gila. Bisa-bisanya mereka ngelakuin itu?" kata Jihan berang.
"Untungnya sih kalian ditemuin lah kalo gak? Bisa mati kelaparan," ucap Jaehee tidak kalah geram.
"Atau gak mati jantungan gara-gara ketemu setan," timpal Yuna ngawur.
Saat ini Jihan, Jaehee dan Yuna tengah duduk di atas kasur Wonyoung, mengelilingi Wonyoung. Begitu mengetahui bahwa Wonyoung dan Jungwon sudah ketemu, mereka langsung pergi ke rumah Wonyoung untuk meminta penjelasan.
Kini Wonyoung baru saja selesai menceritakan kejadian yang menimpanya dan respon teman-temannya sesuai yang Wonyoung duga, mereka amat geram dan marah.
"Mereka harus dikasih pelajaran!" kata Yuna sambil meninju udara.
"Kalau aja kita lagi gak libur, harusnya besok si trio berandal itu diseret ke ruang kepala sekolah," kata Wonyoung penuh dendam. "Gua gak akan biarin mereka bebas gitu aja. Enak aja."
"Ya masa nunggu sampai libur sekolah selesai? Kelamaan dong, gua pengin mereka cepet-cepet dikasih pelajaran," keluh Yuna kecewa.
"Gua juga sama kecewanya. Tadi setelah gua ceritain semuanya ke mamah, dia langsung nelfon wali kelas dan ngelaporin tindakan trio berandal bin jahanam itu," ucap Wonyoung berapi-api.
Jihan memasang wajah masam. "Ah... palingan nanti pas udah berangkat sekolah mereka cuma dibawa ke ruang kepala sekolah atau BK terus diceramaihin habis itu selesai, gak guna," ucapnya muram.
"Iya sih, harus diingat kalau si Haruto kampret itu anak pemilik sekolah," timpal Jaehee pahit.
"Aaargh... kenapa salah satu berandal itu harus anak orang kaya sih, apalagi anak pemilik sekolah? Ini gak adil namanya, mereka gak akan dapat hukuman yang semestinya," sambung Yuna kesal.
"Gak bakal gua biarin, gua bakal mastiin pihak sekolah ngehukum mereka seberat-beratnya, apapun caranya," ketus Wonyoung.
"Ya tapi gimana caranya?" tanya Jihan.
Wonyoung menyeringai licik. "Lo gak tau papah gua siapa? Dia salah satu pengacara terbaik di kota ini. Papah bisa aja nuntut sekolah atau orang tua para bajingan itu. Mereka gak bakal bisa macam-macam."
Jihan bergidik ngeri namun juga menatap Wonyoung penuh kekaguman. "Buset ni bocah diem-diem nyeremin juga."
"Bagus tuh, biar mereka kapok. Gedek gua sama kelakuan mereka," kata Jaehee.
"Ngomong-ngomong Won, lo udah punya HP baru?" tanya Jihan.
Wonyoung menggeleng. "Belum. Tapi kata Mamah, Papah bakal beliin HP baru secepetnya, mungkin sepulang kerja dia bakal beli. Jadi, kejadian tadi itu ada hikmahnya, yaitu setelah sekian lama akhirnya gua punya HP baru. Horeee..." kata Wonyoung sambil bersorak gembira dan bertepuk tangan, heboh sendiri.
Teman-teman Wonyoung hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Wonyoung yang kadang suka random.
"Berarti data di HP lo ilang semua dong?" tanya Jaehee.
"Memori sama kartu SIM masih selamet sih."
"Syukur deh."
"Wony! Ajak temen-temenmu ke bawah! Mamah buat kue cokelat nih," teriak Sejeong dari lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship and Love
FanfictionWonyoung, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Jungwon. Rupanya Jungwon juga memiliki perasaan yang sama terhadap Wonyoung. Namun di sisi lain Wonyoung dipaksa bertunangan dengan Haruto, laki...