49. Permintaan Terakhir

481 51 39
                                    

Selamat Membaca!!!

*

*

*

*

* * * *
Jungwon melihat arlojinya, sudah satu jam semenjak Wonyoung pergi dan Jungwon masih setia duduk di teras rumah.

Pikirannya kacau, Jungwon kecewa kepada diri sendiri. Dia sangat menyesali perbuatannya dulu, saat dia memutuskan untuk berpaling dari Wonyoung sepenuhnya dan dia berakhir dikhianati May.

Setelah itu Jungwon dengan tidak tahu dirinya kembali mendekati Wonyoung, padahal dulu dia sendiri yang bilang kepada Wonyoung bahwa mereka sudah tidak ada harapan lagi untuk bersama. Rupanya Jungwon menjilat ludah sendiri. Dia pada akhirnya berbalik mengejar Wonyoung, berusaha agar gadis itu menjadi miliknya dan selalu berada di sisinya sama seperti dulu. Jungwon saat itu merasa sangat yakin bahwa Wonyoung masih mencintainya, dia pikir jika dia dan Wonyoung berjuang dan melakukan beberapa hal, pada akhirnya dia dan Wonyoung dapat bersama.

Jungwon sebelumnya merasa sangat senang saat Haruto mengatakan akan memutuskan pertunangannya dengan Wonyoung. Jungwon merasa sebentar lagi tujuannya akan tercapai. Wonyoung akan sepenuhnya menjadi miliknya dan saat itu juga dia berjanji bahwa dia tidak akan membiarkan Wonyoung lepas darinya lagi.

Namun ternyata semuanya tidak berjalan mulus, rupanya Jungwon terlambat memperjuangkan lagi cinta pertamanya. Hati Wonyoung sudah bukan untuk Jungwon, tetapi untuk Haruto. Hati Jungwon sangat hancur begitu mengetahuinya. Rasanya sangat menyakitkan dan sesak sekali.
Ucapan Jeongwoo dan Jihan dulu rupanya benar adanya, bahwa Jungwon pasti akan kena karma.

Jungwon tertawa lalu menengadahkan kepalanya ke atas, air mata mengalir deras membasahi pipinya. Saat dia menangis, hatinya berangsur-angsur merasa lega. Dia merasa lebih baik sekarang.

Ponsel Jungwon tiba-tiba berbunyi, tanda ada yang menelefon. Dia mengeceknya, rupanya Jaemin yang menelefon. Jungwoon mengatur nafas terlebih dahulu sebelum dia mengangkat telefon dari Jaemin.

"Hallo!"

"Jungwon, apa Wonyoung ada di rumah lo?"

"Tadi sih iya tapi sekarang dia udah pergi. Gua pikir dia udah pulang."

"Belum, Jung. Wonyoung daritadi gak bisa dihubungi dan gak ada yang tau keberadaan dia sekarang dimana."

Jungwon seketika diserang rasa cemas, berbagai pikiran negatif kini bermunculan di otaknya.

"Gua cari Wonyoung sekarang," ucap Jungwon.

"Iya, kalau ada apa-apa kabarin gua!"

"Iya, Bang."

Jungwon memasukan ponselnya ke dalam saku celana lalu diaa berlari masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil kunci mobil.

Sambil menuruni tangga, Jungwon berpikir keras, menebak-nebak dimana kira-kira Wonyoung berada sekarang.

"Haruto," celutuk Jungwon. Kemungkinan besar Wonyoung pasti di rumah Haruto.

Jungwon ingin pergi ke sana, namun sialnya dia tidak tahu dimana letak rumah Haruto. Jungwon menghela nafas panjang, dia harus tetap berpikir jernih.

Jungwon harus bertanya kepada Jaemin, mungkin saja laki-laki itu tahu dimana rumah Haruto. Jungwon segera mengambil ponselnya lalu dia menelefon Jaemin.

"Hallo, Bang! Lo udah ke rumah Haruto?"

"Haruto? Belum, gua belum kesana."

"Bisa aja Wonyoung di sana kan?"

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang