22. Pertunangan

368 65 19
                                    

Selamat membaca!

*

*

*

*

****

"Lo bener-bener nggak bisa berbuat apa-apa untuk masalah pertunangan Wonyoung?" Jeongwoo membuka suara, saat ini dia tengah berada di kamar Jungwon, mereka bermain PS bersama.

Jungwon meremas kaleng sodanya hingga remuk. "Gua nggak bisa berbuat apa-apa meskipun gua pengin banget. Andai ada cara, andai ada jalan buat batalin pertunangan Wonyoung."

"Pertunangan Wonyoung, maksud kalian apa?" tanya Hyunjin yang tiba-tiba datang ke kamar Jungwon.

"Itu Bang, Wonyoung mau tunangan sama Haruto," tutur Jeongwoo.

"HAH! YANG BENER LO?" teriak Hyunjin kaget.

"Beneran, Bang. Kuping gua sendiri yang denger dari Wonyoung kemarin."

"Dari semua cowok, kenapa kudu si Haruto sih? Kasihan Wonyoung," ucap Hyunjin dengan nada prihatin, lalu ia memandang Jungwon. "Kasihan juga adek gua yang cintanya karam di tengah jalan. Ngungkapin perasaan aja belum eh... udah ketikung."

Jungwon menatap Hyunjin sinis, namun dia tidak mengatakan apapun. Dia sedang sangat galau saat ini. Selama beberapa hari ini Jungwon tidak dapat tidur nyenyak, bahkan nafsu makannya hilang.

Di sekolah, Wonyoung terlihat jauh lebih kacau. Gadis itu juga sepertinya tidak bisa tidur nyenyak, nafsu makannya hilang dan terkadang Wonyoung datang ke sekolah dalam keadaan mata sembab. Wonyoung terlihat sangat mengenaskan. Selama ini Jungwon ingin sekali memeluk gadis itu, Jungwon ingin sekali membuat Wonyoung tersenyum karena selama beberapa hari ini sosok Wonyoung yang ceria hilang entah kemana.

* * * *

"Pagi, Wonyoung!" seru Sehun saat melihat putrinya duduk di meja makan.

Wonyoung tidak menjawab sapaan Sehun, malahan dia melemparkan tatapan marah kepada ayahnya.

"Oh iya, Papah hampir lupa kasih tau kamu. Pertunangan kamu sama Haruto akan dilaksanakan dua hari lagi," ucap Sehun dengan wajah berseri-seri, tidak terlalu memusingkan tatapan marah Wonyoung dan juga Jaemin.

Wonyoung menghela nafas panjang. "Untuk kesekian kalinya Wony mohon sama Papah, Wony nggak mau tunangan sama Haruto," kesal Wonyoung, matanya sudah berkaca-kaca.

"Sayangnya Papah nggak mau nerima permohonan kamu. Keputusan para orang tua udah mutlak."

"Tapi Wony udah suka sama orang lain, Pah!" kata Wonyoung tidak menyerah.

"Itu hanya cinta monyet Wonyoung, bentar lagi juga perasaan suka kamu bakal hilang. Itu hal yang sering dialami oleh para remaja. Lagipula ini demi masa depan kamu, Haruto anak orang kaya dan otomatis masa depan kamu bakal terjamin."

"Tapi Haruto bukan cowok yang baik, Pah!" kesal Jaemin. "Inget dengan apa yang cowok itu lakuin ke Wonyoung terakhir kali?"

"Itu karena Haruto belum dewasa, mungkin dia cuma iseng waktu itu. Papah yakin kok Haruto akan berubah suatu saat nanti."

"Iseng apanya?" seru Wonyoung dan Jaemin berang.

"Hey udah-udah!" lerai Sejeong sambil meletakan dua gelas susu untuk Wonyoung dan Jaemin. "Sayang, mending kamu berangkat! Udah siang ini," lanjutnya kepada Sehun.

"Ah iya kamu bener. Ya udah Papah pergi dulu," kata Sehun lalu beranjak pergi.

"Mah, ayo dong Mamah ikut bujuk Papah buat batalin pertunangan ini!" rengek Wonyoung.

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang