47. Cinta Sejati

372 54 12
                                    

Selamat Membaca!!!

*

*

*

*

*

***
Brak!

Brak!

"AAAARGHHHH...!"

Teriakan Haruto yang begitu keras berhasil membangunkan Nana dan Lala yang tengah tertidur di sofa. Kedua kucing itu mengeong ketakutan saat melihat Haruto yang tengah menghancurkan barang-barang apapun yang dia lihat.

"SIAL!"

"Brengsek!"

"Gua benci gua benci. GUA BENCI SEMUA INI."

Brak!

"AAAAAAAAAAARGH...!"

Haruto merosot ke lantai, nafasnya terengah-engah. Dia mengusak rambutnya frustasi dengan tangannya yang berdarah-darah.

"Meong...."

"Meong...."

Nana dan Lala berjalan mendekati Haruto. Mata bulat mereka menatap Haruto intens tanpa berkedip, seolah tengah bertanya kenapa Haruto bersikap seperti itu.

"Kalian ketakutan ya? Maaf ya udah bikin kalian takut," ucap Haruto pelan. Dia ingin mengelus kedua kucing itu, namun saat melihat tangannya yang berdarah dia segera mengurungkan niatnya.

"Gua nggak pernah nyangka kalau patah hati bakal sesakit ini. Gua cinta banget sama Wonyoung dan rasanya sakit banget setiap inget bahwa sebentar lagi kita bakal berpisah," kata Haruto kepada Nana dan Lala.

Kedua kucing itu naik ke pangkuan Haruto, lalu keduanya bergelayut manja di sana.

"Kalau pertunangan ini putus, kayaknya gua nggak bakal ketemu kalian lagi," ucap Haruto dengan senyum getir. "Soalnya kalian harus sama Wonyoung, mama kalian."

"Meong... meong...."

"Meong... meong...."

Nana dan Lala tidak berhenti mengeong, seolah-olah mereka paham dengan ucapan Haruto dan mereka tengah memprotes ucapan Haruto.

"Mau gimana lagi? Wonyoung suka sama cowok lain. Kami nggak bisa terus ngelanjutin hubungan ini, hal itu cuma bikin kami berdua tersiksa. Walaupun memang sangat berat dan menyakitkan, gua harus melepaskan Wonyoung, biar dia bahagia sama cowok yang dicintainya."

"Meooooong...."

"Meoooooong...."

"Meooooong...."

"Meoooooong...."

Haruto terkekeh. "Percuma kalian ngeong-ngeong sampai mulut kalian berbusa sekalipun, gua nggak bakal ngerti... ouch.... ih sakit tau Lala, main cakar aja," kesal Haruto saat Lala mencakar pahanya dengan kaki mungilnya.

Nana dan Lala menggeliat-geliat manja di atas paha Haruto, membuat laki-laki itu tertawa geli, namun ia tetap membiarkan kedua kucing itu di atas pahanya. Sepertinya kedua kucing itu tengah berusaha menghiburnya.

* * * *

Wonyoung bangun tidur dalam kondisi mata yang luar biasa sembab, kamarnya yang biasanya bersih kini menjadi kotor karena banyaknya tissue yang berserakan, bekas ingus pula.

Dengan langkah gontai, Wonyoung berjalan ke kamar mandi. Dia hampir saja berteriak kaget begitu melihat penampilannya di kaca. Mata sembab dan ada lingkaran hitam besar di sekelilingnya, hidung beler serta rambut acak-acakan, persis seperti orang gila. Itu pasti disebabkan karena dia semalam menangis sampai jam empat pagi dan dia sendiri bingung tadi dia bangun jam berapa, untung sedang libur.

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang