37. Kembali Bersama

303 53 19
                                    

Selamat Membaca!!!

*

*

*

*

****

Di sepanjang jalan, Wonyoung tidak bosan-bosannya memandang dan mencium bunga pemberian Haruto. Wonyoung berjanji dalam hati, bahwa dia akan merawat bunga itu sebaik mungkin.

Haruto tersenyum. "Lo suka banget sama bunganya ya?"

Wonyoung mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya," jawabnya antusias.

Tiba-tiba hujan turun. Haruto segera menarik Wonyoung menuju pinggiran toko untuk berteduh.

"Deras banget hujannya, kira-kira bakal lama nggak ya?" tanya Wonyoung sambil menatap langit.

"Entahlah," jawab Haruto.

Wonyoung melihat kesana kemari, dia melihat orang-orang yang berlarian mencari tempat berteduh. Baju mereka tampak basah kuyup. Wonyoung jadi merasa lega karena dia dan Haruto bisa cepat menemukan tempat berteduh.

Pandangan Wonyoung berhenti pada sosok familiar yang tengah berdiri di tengah-tengah trotoar di seberang jalan. Wonyoung menyipitkan mata, ingin melihat lebih jelas orang itu.

"Jungwon," celutuk Wonyoung, matanya seketika melebar.

"Apa?" tanya Haruto kebingungan, dia segera mengikuti arah pandang Wonyoung.

Haruto seketika memasang wajah datar begitu melihat Jungwon. Kenapa laki-laki itu berdiri di bawah guyuran hujan seperti itu?

Wonyoung masih fokus memandang Jungwon, dia tidak menyadari tatapan tidak suka yang dilontarkan Haruto ke arahnya.

"Kenapa Jungwon berdiri terus di situ, padahal kan lagi hujan deres? Ini aneh, pasti ada hal buruk yang baru saja menimpa Jungwon. Jungwon lo kenapa?" batin Wonyoung.

Wonyoung hendak berlari menghampiri Jungwon, namun tangannya segera ditahan oleh Haruto.

"Hujan. Gua nggak mau jok mobil gua basah karena lo," ujar Haruto dingin.

"Lepasin gua Haruto! Gua harus samperin Jungwon. Gua nggak pulang sama lo juga nggak pa-pa?" ucap Wonyoung, dia menepis tangan Haruto pelan lalu dia berlari menghampiri Jungwon.

"Jungwon!" seru Wonyoung agar suaranya dapat terdengar.

Jungwon menatap Wonyoung dengan mata sendunya, Jungwon terlihat sangat menderita. Melihat Jungwon yang seperti itu, sungguh membuat hati Wonyoung terasa sakit.

"Wonyoung!" lirih Jungwon parau.

Wonyoung membulatkan matanya, dia baru saja sadar jika Jungwon tengah menangis.

"Jungwon, lo kenapa?" tanya Wonyoung.

Jungwon tidak menjawab, dia hanya menggelengkan kepala lemah. Syukurlah trotoar sudah sepi, jadi tidak akan ada orang yang mengetahui bahwa Jungwon sedang menangis.

"Jungwon!" panggil Wonyoung sekali lagi.

"Gua sama May putus."

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang