27. Mencoba Berpaling

282 54 25
                                    

Selamat Membaca!!!!!!!!

*

*

*

*

****

"Jeongwoo!" bentak Pak Kyuhyun, guru itu menggebrak meja Jeongwoo.

"Eh bangsul, cicak, komodo, belatung!" Jeongwoo terbangun dan langsung teriak-teriak. Dia setengah melotot dengan mata ngantuknya ke arah Pak Kyuhyun, namun begitu menyadari bahwa itu wali kelasnya dia langsung memekik panik. "Ampun, Pak!" mohonnya.

"Kebiasaan banget sih kamu, kalau pelajaran Bapak pasti tidur. Bosen kamu sama penjelasan Bapak?"

"Iya," jawab Jeongwoo jujur, mengundang gelak tawa seisi kelas.

"Bapak harus nerangin dengan cara apa lagi biar kamu gak ngantuk. Pakai bahasa kalbu?" tanya Pak Kyuhyun kesal.

"Gak usah ngajar Pak, dijamin saya gak ngantuk."

Pak Kyuhyun menjewer telinga Jeongwoo dengan gemas membuat Jeongwoo mengaduh keras. "Kamu ini serius sekolah gak sih?"

"Lagian kenapa saya harus bisa matematika sih, Pak? Cita-cita saya itu bukan jadi arsitek, guru matematika atau Jerome Polin, orang saya mau nerusin perusahaan papah saya."

Pak Kyuhyun menghela nafas panjang, memang harus memiliki kesabaran besar untuk menghadapi Jeongwoo si murid badung sekaligus salah satu murid kesayangannya ini.

"Kalau mau nerusin perusahan sebesar itu, pasti butuh ilmu matematika juga ilmu pelajaran lainnya... dan juga Bapak jadi penasaran, emang kamu tau tugas pemimpin perusahaan itu apa aja?"

Jeongwoo terlihat berpikir. "Belum tahu sih, nanti pulang sekolah tanya Papah," jawab Jeongwoo polos membuat dia sekali lagi menjadi bahan tertawaan seisi kelas.

"Aha!" seru Pak Kyuhyun dengan wajah penuh kemenangan. "Biar kamu gak ngantuk saat pelajaran Bapak, kamu berdiri aja di depan. Bapak pastikan kamu konsentrasi mengikuti pelajaran Bapak."

Jeongwoo melotot kaget. "Ya gak bisa gitu dong, Pak."

"Apanya yang gak bisa? Udah sekarang kamu berdiri di depan, cepet!"

"Bapak tegaaa..."

* * * *

"Astaga, capek banget gua berdiri sejam lebih," keluh Jeongwoo.

"Ya lo sih kebangeten jadi murid," cibir Jaehee.

Jeongwoo terkekeh. "Kantin yuk!" ajaknya yang dibalas dengan anggukan kepala oleh teman-temannya.

"Eh, ini ngomong-ngomong Jungwon kemana ya? Kok pergi gak bilang-bilang?" tanya Yuna.

"Toilet kali," kata Jihan menebak-nebak.

"Kita ke kantin apa nungguin dia dulu?" tanya Wonyoung.

"Pergi ke kantin sekarang aja deh, kalau dia balik pasti dia tau kita udah di kantin, dia tinggal nyusul kita," ucap Jeongwoo.

* * * *

"Lo sih gak hati-hati. Jatuh kan," omel Jungwon sambil mengolesi lutut May dengan obat merah.

Saat ini mereka berdua tengah berada di UKS untuk mengobati lutut May yang luka, gadis itu baru saja jatuh dari tangga saat mencari buku di perpustakaan.

"Iya iya maaf, lain kali gua bakal lebih hati-hati deh," ucap May dengan nada penuh penyesalan.

"Lagian lo cari buku apaan sih sampai harus manjat tangga buat ambil di rak atas?" tanya Jungwon.

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang