Selamat Membaca!
*
*
*
*
****
"Ngapain lo ke sini?" tanya Haruto tanpa memandang Wonyoung, laki-laki itu tengah fokus bermain game online di atas kasurnya.
"Cepetan lo makan ini!" ucap Wonyoung sambil meletakan termos ke atas meja bundar.
"Apaan tuh?" tanya Haruto.
"Sup daging buatan Mamah gua," jawab Wonyoung. "Cepetan lo makan, gak ada penolakan! Biar gua bisa cepet pulang."
"Bentar, setelah selesai main game," ucap Haruto.
Wonyoung menghela nafas panjang, dia ingin cepat-cepat pulang tapi Haruto tidak bisa diajak berkompromi. Kasihan Jaemin yang menunggu di luar, pasti dia kedinginan.
Sambil menunggu Haruto, Wonyoung memutuskan untuk melihat-lihat kamar Haruto. Kamar Haruto sudah rapi seperti sedia kala, bedanya tidak ada lagi permainan yang sebelumnya memenuhi kamar ini, pasti permainan-permainan itu sudah rusak akibat terkena amukan Haruto waktu itu. Wonyoung melihat sebuah kartu pelajar milik Haruto yang tergelak di lemari bufet. Wonyoung memgambilnya lalu melihatnya.
"Haruto, ulang tahun lo seminggu lagi," celutuk Wonyoung saat membaca tanggal lahir Haruto.
"Gak tau, lupa," sahut Haruto.
"Aneh lo, masa tanggal lahir sendiri bisa lupa?" cibir Wonyoung. "Ngomong-ngomong lo pernah ngerayain ulang tahun?"
"Gak pernah dan gak penting. Lagian siapa yang bakal dateng ke acara ulang tahun gua tanpa terpaksa?"
"Oooh... gitu. Iya juga sih."
"Yes menang!" seru Haruto girang saat ia menang bermain game.
"Ya udah, kalau gitu cepet makan supnya!" ucap Wonyoung.
"Oke," ucap Haruto
Wonyoung duduk di sofa sambil mengamati Haruto yang sedang makan dengan lahap. "Gua tau masakan mamah gua emang enak. Tapi makannya gak usah cepet-cepet gitu kali! Keselek baru tau rasa," cibir Wonyoung.
"Sengaja, biar lo cepet pulang," ujar Haruto yang mulutnya masih penuh dengan makanan.
"Solimi banget lo," kesal Wonyoung.
Tiba-tiba Haruto tersedak, laki-laki itu batuk-batuk parah sampai air matanya keluar.
"Mampus," ucap Wonyoung sambil tersenyum puas.
"Ambilin gua minum!" pinta Haruto sambil terbatuk-batuk.
Wonyoung mengambil segelas air putih yang ada di bufet lalu menyerahkannya kepada Haruto. Haruto menerimanya dan meminumnya hingga tandas. Setelah itu, laki-laki itu melanjutkan memakan supnya dengan lebih pelan.
Haruto sudah selesai makan, Wonyoung segera mengambil termos wadah supnya. "Gua pulang," ucapnya, lalu melengos pergi tanpa menunggu jawaban dari Haruto.
* * * *
Wonyoung merebahkan dirinya di atas kasur, dia menatap lurus langit-langit kamar. Entah kenapa tiba-tiba dia kepikiran dengan ulang tahun Haruto. Wonyoung jadi heran, orang dari keluarga kaya seperti Haruto tidak pernah merayakan ulang tahun? Sungguh hal yang langka. Padahal biasanya orang kaya akan menggelar pesta ulang tahun besar-besaran. Tapi Wonyoung harus ingat, bagaimana sifat orang tua Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship and Love
FanfictionWonyoung, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Jungwon. Rupanya Jungwon juga memiliki perasaan yang sama terhadap Wonyoung. Namun di sisi lain Wonyoung dipaksa bertunangan dengan Haruto, laki...