40. Sifat Asli

312 49 36
                                    

Selamat Membaca!!!

*

*

*

*

****
Sementara di taman sekolah, Jungwon dan May tengah duduk di kursi taman. Jungwon memandang lurus ke depan, enggan untuk melihat May

"Gua..." ujar May memulai pembicaraan. "Gua harap kita bisa temenan kaya dulu lagi. Terlepas dengan semua yang terjadi."

Jungwon terpaku, merasa terkejut karena May sudah memakai panggilan 'lo dan gua' lagi seperti dulu. Jungwon merasa belum terbiasa.

"Lo mau kan Jungwon?"

"Gampang banget lo ngomong gitu setelah apa yang telah lo perbuat ke gua," ucap Jungwon dingin, dia masih belum melihat May.

"Maafin gua, Jungwon!" ucap May dengan nada penuh penyesalan.

"Kesalahan lo terlalu besar sampai rasanya sulit banget buat maafin lo." Jungwon memandang May datar, tidak ada lagi tatapan dan senyuman hangat untuk gadis itu. May sudah terlalu dalam menaruh luka di hati Jungwon. "Bagi gua lo adalah masa lalu gua yang paling menyakitkan dan pengin banget gua lupain. Mulai sekarang jangan pernah berusaha deketin gua, jangan ajak gua bicara!" Jungwon berdiri lalu melangkah pergi.

"Lo gak bisa ya kalau nggak benci gua?" seru May.

Jungwon membalikan tubuhnya, dia menatap May tajam. "Itu pasti. Sejak putus sama lo, gua dilanda rasa penyesalan yang amat sangat. Karena udah memilih lo daripada Wonyoung yang udah jelas-jelas tulus sama gua. Pacaran sama lo adalah kesalahan terburuk dari yang terburuk. Lo emang cantik, tapi hati lo busuk."

Wajah sayu May seketika lenyap, digantikan dengan wajah penuh amarah. Jungwon sampai kaget melihatnya.

"Sialan lo, Jungwon. Gua udah berkali-kali minta maaf sama lo, tapi lo malah hina-hina gua. Dasar nggak tau diuntung! Seharusnya lo bersyukur karena pernah pacaran sama gua disaat semua cowok ngejar-ngejar gua dan gua masih baik hati ngajak lo temenan setelah lo mutusin gua. Seharusnya gua yang mutusin lo bukan malah sebaliknya," ucap May geram. "Gara-gara temen-temen lo yang nyebar gosip kalau gua manfaatin lo, semua orang jadi jauhin gua."

Jungwon tertegun begitu mendengar ucapan May, belum pernah dia mendengar May berbicara sekasar ini. Namun detik berikutnya Jungwon terkekeh sinis, dia berjalan mendekati May. "Ternyata bener kata Jihan dulu, lo itu nggak sepolos seperti yang terlihat. Lo punya sisi jahat yang disembunyikan dengan amat apik dengan wajah cantik lo. Setelah gua tau sisi busuk lo, perasaan gua ke lo hilang total, secepat itu, hilang," ucap Jungwon dingin. "Jawab jujur, lo minta maaf dan ngajak gua temenan bukan tanpa alasan kan? Biar lo bisa ngambil simpati orang-orang lagi. Sayangnya gua nggak mau maafin dan temenan sama lo. Biarin semua orang tau kalau lo itu aslinya jahat. Selamat menikmati hujatan semua orang, lo pantes dapetin itu."

Setelah mengatakan itu, Jungwon berjalan pergi. Wajahnya yang tadinya kaku perlahan melunak, digantikan dengan ekspresi wajah penuh penyesalan.

"Wonyoung, gua udah melakukan kesalahan besar karena udah mencampakan lo. Apa gua masih punya kesempatan buat dapetin lo? Wonyoung, mulai sekarang gua akan berjuang dapetin lo lagi, gua nggak akan lepasin lo lagi."

* * * *

"Lo ngapain di sini?"

"Jemput Wonyoung lah, kan gua tunangannya. Yang seharusnya tanya itu gua, ngapain lo di sini?"

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang