Bonus Chapter (Jaemin dan Yuna)

447 18 0
                                    

Selamat Membaca!!!

*

*

*

*

* * * *
Jaemin menutup pintu mobilnya sambil bersenandung ria. Dia melirik arlojinya, dia baru saja pulang bekerja tepat pada pukul 19:10.

Jaemin berjalan cepat menuju pintu rumahnya, dia sudah sangat merindukan Yuna dan ingin cepat-cepat memeluk istrinya.

Jaemin membuka pintu lalu masuk ke dalam rumah. "Sayang, aku pulang!" seru Jaemin riang.

Beberapa saat kemudian Yuna muncul dari arah ruang keluarga. Yuna yang sekarang sudah sedikit berbeda dari Yuna yang dulu. Jika dulu tubuhnya ramping, maka sekarang tubuhnya gembul akibat tengah hamil tua. Namun meskipun begitu Jaemin jadi semakin gemas dengan istrinya, karena di matanya Yuna terlihat imut dengan pipi tembemnya.

Sambil tersenyum, Jaemin berjalan cepat menghampiri Yuna. Namun senyumnya seketika luntur begitu melihat wajah Yuna yang tampak cemberut.

"Sayang ada apa?" tanya Jaemin. Dia melingkarkan kedua tangannya pada perut Yuna.

"Kenapa baru pulang, habis selingkuh?"

Jaemin sangat terkejut sampai mulutnya ternganga. Bagaimana bisa Yuna menuduhnya seperti itu? Padahal sejak pagi Jaemin hanya berada di dalam kantornya. Dia tidak makan siang di luar karena Yuna telah membuatkannya bekal.

"Ya nggak mungkin lah, sayang. Aku ini suami yang setia, ya walaupun dulunya aku ini brengsek, mata keranjang, buaya darat dan tukang kardus. Tapi sumpah deh, sekarang aku cintanya cuma sama kamu," ucap Jaemin jujur. Dia mengambil ponsel dari saku celananya lalu memperlihatkan layar ponselnya kepada Yuna. "Lihat, kontak cewek yang ada di HP aku itu cuma ada kamu, mamah aku, mamah kamu, Wonyoung, Jihan dan Jaehee. Nggak ada cewek lain. Ng... ada sih beberapa punya client, tapi nggak aku simpen. Kan kamu tiap hari juga baca pesen-pesen mereka, cuma bahas masalah kerjaan."

Yuna menatap layar ponsel Jaemin lumayan lama lalu dia mengangguk, tanda percaya. Namun wajahnya masih saja cemberut.

"Sayang, ada apa lagi?" tanya Jaemin sabar.

Yuna menatap Jaemin. "Pengin ke pasar malem," ucapnya.

Kedua mata Jaemin seketika membulat. Gawat, sepertinya Yuna sedang ngidam lagi. Apa yang harus Jaemin lakukan? Setaunya saat ini sedang tidak ada pasar malam di kota ini.

"Er... malam ini yah?" tanya Jaemin takut-takut.

Wajah Yuna semakin cemberut. "Nggak, taun depan."

Celaka, Yuna sekarang ngambek padanya. Memang sejak Yuna hamil, dia jadi sangat sensitif. Padahal dulunya dia sangat manis.

Jaemin berusaha tersenyum semanis mungkin. "Bentar ya, sayang. Aku mandi dulu, setelah itu kita ke pasar malem."

Yuna menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Aku maunya kita pergi sekarang. Pokoknya harus sekarang!" ucap Yuna penuh penekanan di setiap kata.

Jaemin menelan ludah, jika begini mana bisa dia menolak. "Er... tunggu bentar ya. Aku cari tau dulu lokasi pasar malem terdekat. Bentar doang kok."

"Oke."

Jaemin segera menanyakan lokasi pasar malam terdekat kepada semua orang yang nomornya ada di dalam ponselnya. Namun hampir semuanya menjawab bahwa mereka tidak tahu. Jaemin mulai berkeringat dingin, bagaimana jika dia tidak bisa memenuhi keinginan Yuna dan anak mereka. Dia tidak mau jika anaknya nanti akan ileran, ditambah nanti dia akan terkena amukan dari Yuna.

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang