28. Move On

286 51 4
                                    

Selamat Membaca!

*

*

*

*

****
6 Bulan Kemudian.

"Gua duluan ya. Mau jalan sama May," ucap Jungwon sambil menunjuk May lewat kaca cafe. May tengah berdiri di luar cafe sambil melambaikan tangan ke arah Jungwon.

"Hmmm.... Selamat hari jadi hubungan kalian selama setengah tahun ini," kata Jaehee namun dengan nada datar.

"Ng... makasih," ucap Jungwon dengan senyum tipis. Sejak awal para sahabatnya ini memang tidak suka dia berpacaran dengan May, bahkan mereka sempat mendiami Jungwon selama beberapa minggu. Hal itu tentu saja membuat Jungwon merasa tertekan, untung saja mereka pada akhirnya mau bicara lagi dengan Jungwon.

Mengenai Wonyoung, mereka memutuskan untuk bersahabat saja, meskipun tidak bisa sedekat dulu. Sering sekali Jungwon memergoki Wonyoung tengah menatapnya lama, wajahnya terlihat sedih, terlihat jelas jika Wonyoung masih menaruh rasa kepada Jungwon. Namun Jungwon tidak bisa berbuat apa-apa, hatinya sudah sepenuhnya untuk May dan dia sudah bahagia dengan May.

Jungwon berlari keluar cafe lalu menghampiri May. Jungwon mengacak rambut May penuh sayang, lalu dia mengeluarkan kotak hadiah dari dalam tasnya dan memberikannya kepada May. May membuka kotak itu kemudian mengeluarkan dua buah liontin berbentuk hati. Jungwon mengambil salah satu liontin lalu memakaikannya ke leher jenjang May. Setelah itu, May juga memakaikan kalung yang satunya ke leher Jungwon. Kemudian mereka berdua tertawa bahagia, mengundang tatapan iri orang-orang yang lewat.

"Saya mencium bau gosong nih. Apa yang gosong ya?" celutuk Jeongwoo. "Oooh... rupanya hati Wonyoung yang sedang terbakar api cemburu."

Wonyoung langsung memukul lengan Jeongwoo. "Enak aja. Gua udah kebal."

"Tapi kadang masih suka ambyar," timpal Jihan yang langsung mendapat pelototan dari Wonyoung.

Namun Jihan dan yang lain malah menertawakan Wonyoung. Jika dulu ini merupakan topik sensitif, maka sekarang berbeda, malah dijadikan bahan candaan. Lagipula Wonyoung tidak mempermasalahkan itu, dia tidak pernah memasukannya ke hati.

"Kapan tuh hati move on? Gak capek apa?" cibir Yuna lalu tertawa meledek.

"Lo pikir move on itu semudah menaruh upil di bawah meja?" sinis Wonyoung. "Lagian kalau gua susah move on, itu tandanya ingatan gua bagus, gak mudah pikun."

"Hilih preettt..." ucap semuanya kompak.

"Yuk ah, ke timezone!" ucap Wonyoung, ingin mengakhiri topik pembicaraan ini.

"Kuy...!" ucap semuanya serentak. Mereka beriringan keluar cafe dan berjalan menuju mall langganan mereka.

Tidak terasa setengah tahun telah berlalu sejak cinta Wonyoung bertepuk sebelah tangan. Selama itulah Wonyoung berpura-pura bersikap biasa saja dengan hubungan Jungwon dan May, berpura-pura merelakan. Padahal jika boleh jujur, setiap Wonyoung melihat Jungwon dan May sedang bermesraan, hatinya terasa teriris-iris.

Hubungan persahabatan Wonyoung dan Jungwon tetap berjalan baik, meskipun tidak bisa sedekat dulu. Jika dulu Jungwon kadang-kadang menjemput Wonyoung untuk berangkat sekolah bersama, kini sama sekali tidak pernah. Jungwon setiap hari berangkat sekolah dengan May.

Selama ini Wonyoung selalu berusaha menghilangakan rasa sukanya terhadap Jungwon, namun tak kunjung bisa. Hal itu terkadang membuat Wonyoung jengkel sekaligus sedih.

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang