41. Guru Les

268 50 14
                                    

Selamat Membaca!!!

*

*

*

*

*

***

"Terima kasih banyak ya Wonyoung. Berkat kamu, Haruto jadi mau belajar," ucap Hanbin sambil tersenyum simpul.

"I-iya, sama-sama, Om!" sahut Wonyoung canggung.

Tadi sore Haruto datang ke rumah Wonyoung. Laki-laki itu menyuruh Wonyoung untuk segera bersiap-siap karena Hanbin mengundang Wonyoung untuk makan malam di rumahnya.

Tentu saja Wonyoung terkejut bukan main. Apalagi dari semua anggota keluarganya hanya dia yang diundang. Wonyoung masih sangat canggung dengan Hanbin maupun Jennie, terlebih karena kejadian terakhir kali saat Hanbin dan Jennie bertengkar hebat.

"Ah iya, saya hampir lupa. Saya sudah menyuruh salah satu staf saya untuk menjadi guru les kalian. Namanya Hendry, nanti dia akan datang ke sini untuk mengajar kalian," jelas Hanbin.

"Makasih, Om!" ucap Wonyoung.

"Haruto juga lumayan deket sama Hendry, karena dialah yang selalu datang saat Haruto membuat masalah," lanjut Hanbin.

Wonyoung spontan melirik ke arah Haruto, laki-laki itu tampak cuek saja dan memilih fokus dengan makanannya. Memang sekaku itu keluarga ini.

"Maaf, saya harus pergi dulu karena ada urusan," celutuk Jennie, ia mengelap mulutnya dengan tissue. Jennie lalu pergi tanpa mengucapkan apapun lagi.

Wonyoung melihat makanan Jennie belum habis. Dia kemudian melihat Hanbin yang ternyata sedang memandangi punggung istrinya dengan tatapan amat tajam.

Sungguh Wonyoung merasa sangat tidak nyaman dengan acara makan malam ini. Biasanya, jika dia dan keluarganya makan bersama, pasti mereka selalu mengobrol dengan berbagai topik hangat, tidak dengan suasana sedingin ini.

Mereka melanjutkan acara makan malam mereka dengan tenang. Tepat saat makanan mereka telah habis, bel rumah berbunyi.

"Itu pasti Hendry," ujar Hanbin.

Haruto berdiri, lalu ia berjalan menuju ruang tamu. Wonyoung juga segera berdiri, dia tidak mau hanya berdua dengan Hanbin di meja makan.

"Kalau begitu saya nemuin Pak Hendry dulu ya, Om," ucap Wonyoung kepada Hanbin.

"Iya silakan. Saya juga harus pergi ke ruang kerja saya," balas Hanbin.

Wonyoung segera pergi ke ruang tamu. Disana, dia melihat seorang laki-laki yang dia tebak adalah Hendry. Laki-laki itu tersenyum kepada Wonyoung dan Haruto.

"Apa kabar, Haru! Udah lama kita nggak ketemu, saya selalu sibuk sih," ucap Hendry.

Haruto tersenyum tipis. "Baik, Om."

Hendry menoleh ke arah Wonyoung. "Perkenalkan, nama saya Hendry," ucapnya, ia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Wonyoung.

Wonyoung membalas jabat tangan itu. "Salam kenal, Pak Hendry," ucap Wonyoung ramah.

"Jangan panggil Pak, panggil aja Om!"

"Iya, Om."

Hendry tersenyum simpul. "Ini kedua kalinya saya melihat kamu. Yang pertama saat acara pertunangan kamu dengan Haruto," jelas Hendry.

Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang