Selamat Membaca!!!
*
*
*
*
****
"Bangsat, kenapa lo nggak beli rokonya hah?" seru Sunoo, dia menarik kerah seorang pemuda berkaca mata yang tubuhnya gemetar hebat."Ma-maaf, gu-gua lupa karena ta-tadi gua ke-kesiangan berangkat sekolah," jawab pemuda itu gagap.
"Ya terus lo pikir kami peduli?" tanya Seongmin dingin. "Cepet beli sekarang!"
"Ta-tapi kan kita nggak boleh keluar dari sekolah," cicit pemuda itu.
Plak!
Sunoo menampar mulut pemuda itu, membuat sudut bibir si pemuda sedikit berdarah. "Lo pikir kita peduli? Kita cuma mau lo beliin kita rokok sekarang! NGERTI NGGAK?"
"Ada apa ini?"
"Haruto!" seru Seongmin.
Haruto menatap Seongmin, Sunoo dan si pemuda dengan wajah datar, kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celana. "Gua tanya ada apa ini?" ulangnya.
"Si banci ini lupa beliin kita rokok hari ini," jawab Sunoo.
"Lepasin dia?" ucap Haruto tegas.
"Hah?" ujar Sunoo.
"Lo apa-apaan sih, To? Biasanya lo nggak kaya gini," seru Seongmin dengan nada kesal.
"Nggak usah banyak bacot, lepasin dia!" perintah Haruto dingin.
"Ck, pergi lo!" bentak Sunoo kepada si pemuda.
"Haruto, akhir-akhir ini lo aneh. Setiap diajak pesta nggak pernah mau, ngerokok nggak mau bahkan bolos juga nggak mau. Lo kenapa sih?" tanya Seongmin.
"Sebentar lagi kita kelas dua belas, gua mau berusaha menjadi murid yang lebih baik," jawab Haruto.
"Atas perintah siapa? Nggak mungkin lo nurut sama bokap lo," ucap Seongmin. "Atau mungkin karena Wonyoung? Sejak lo deket sama dia, sikap lo berubah total."
"Kenapa lo kayak gini? Suka lo sama Wonyoung?" tanya Sunoo.
"Itu bukan urusan kalian," jawab Haruto, dia memandang si pemuda. "Lo, ikut gua!" ucapnya lalu ia berjalan pergi diikuti si pemuda.
"Ck sialan lo, Haruto," desis Sunoo. "Ini semua pasti gara-gara Wonyoung."
"Kita harus lakuin sesuatu agar Wonyoung berhenti mempengaruhi Haruto!" ucap Seongmin.
"Lo bener," sahut Sunoo, tersenyum licik.
* * * *
"Ke-kenapa, Haruto?" tanya si pemuda dengan tubuh bergetar, kepalanya tertunduk.
"Maaf, Jinwoo!" ucap Haruto.
Si pemuda bernama Jinwoo itu mendongak. "A-apa?"
"Maaf atas semua perbuatan gua ke lo selama ini. Gua menyesal, sangat menyesal karena udah bully lo," ucap Haruto dengan nada penuh penyesalan.
Mata Jinwoo berkaca-kaca, dia segera mengusap matanya kasar. "Maafin orang nggak semudah yang lo bayangin."
"Gua tau. Lo pasti benci, marah dan takut sama gua."
"Memang," seru Jinwoo. "Rasa truama itu nggak akan pernah hilang. Setiap liat lo, Sunoo dan Seongmin tubuh gua langsung gemeteran sampai keringat dingin, gua takut. Gua bahkan sampai nggak inget udah berapa kali gua mencoba untuk bunuh diri. Setiap liat pisau gua selalu memiliki keinginan untuk memutus urat nadi gua, setiap gua berdiri di ketinggian gua selalu memiliki keinginan untuk lompat dari sana. Lo nggak bakal tau seberapa keras gua bertahan untuk tetap hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship and Love
FanfictionWonyoung, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Jungwon. Rupanya Jungwon juga memiliki perasaan yang sama terhadap Wonyoung. Namun di sisi lain Wonyoung dipaksa bertunangan dengan Haruto, laki...