Selamat Membaca!
*
*
*
*
****
Wonyoung terbangun begitu mendengar suara gaduh di lantai satu. Dia menguap lebar lalu memandang sekitar. Seketika matanya melebar, dia baru ingat jika dia masih berada di rumah Haruto. Wonyoung segera mengecek ponselnya, belum ada yang menerima orderannya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, namun hujan masih sangat deras.
"Ngapain kamu bawa dia ke sini?"
Samar-samar Wonyoung mendengar suara teriakan seseorang di bawah. Haruto tidak ada di kamar, kemungkinan besar dia sedang di bawah sana untuk melihat apa yang terjadi.
Wonyoung juga penasaran dengan apa yang terjadi di bawah sana, maka dari itu dia segera keluar dari kamar Haruto dan turun ke lantai satu.
Apa yang dilihatnya sungguh membuat Wonyoung terkejut. Di depan matanya, Wonyoung melihat Hanbin dan Jennie sedang bertengkar hebat.
Haruto berdiri di bawah tangga, mengawasi pertengkaran mereka dengan kedua tangan dimasukan ke saku celana. Di belakang Jennie, berdiri seoarang pria yang tidak pernah Wonyoung lihat, wajahnya terlihat ketakutan.
"Kalau kamu mau selingkuh, ya selingkuh aja. Saya gak ngelarang, cuma jangan bawa selingkuhan kamu ke rumah ini!" teriak Hanbin.
"Gak bisa gitu dong. Gak adil itu namanya, dulu kamu bawa istri siri kamu ke rumah ini juga saya gak keberatan," teriak Jennie.
Entah kenapa Wonyoung tidak begitu terkejut jika rumah tangga mereka tidak harmonis. Memang dari gerak geriknya saja sudah ketebak. Hanya saja saat ini Wonyoung merasa sedang tengah tertimpa sial karena harus menyaksikan pertengkaran rumah tangga orang lain. Wonyoung tidak bisa membayangkan betapa canggungnya Wonyoung terhadap Hanbin dan Jennie nanti, sebelumnya saja sudah canggung. Wonyoung jadi bingung harus berbuat apa. Apa dia kembali saja ke kamar Haruto dan bersikap seolah-olah tidak pernah melihat pertengkaran ini?
Haruto menoleh ke belakang, ia menyeringai begitu melihat Wonyoung. Laki-laki itu naik ke atas untuk menghampiri Haruto. "Gimana? Tontonan yang menarik bukan?" tanyanya dengan nada tenang.
"Kok lo keliatan biasa aja sih?" tanya Wonyoung dengan suara sepelan mungkin.
"Karena kejadian ini memang udah biasa terjadi di rumah ini," ujar Haruto, laki-laki itu terkekeh. "Tapi hari ini Mamah tiri gua berani juga, bawa selingkuhan ke rumah."
"Dulu pas kamu bawa Lisa si pelakor menjijikan itu sama anak kalian yang gak berguna ke rumah ini, apa saya ngelarang? Kamu gak tau betapa bencinya saya sama keberadaan mereka," teriak Jennie.
Sangat cepat sampai Wonyoung tak tahu kapan Haruto bergerak maju, kini lelaki itu sudah turun ke bawah, mendekati Jennie.
"Kalau kalian berantem, gak usah bawa-bawa Mamah Saya!" gertaknya.
"Oooh... lihat! Ini anaknya dateng," sinis Jennie.
"Haruto, jangan ikut campur! Masuk kamar!" bentak Hanbin.
"Anda bilang Mamah saya pelakor menjijikan? Bukannya Anda yang menjijikan, murahan?" teriak Haruto kepada Jennie.
Detik berikutnya, sebuah tamparan keras mendarat di pipi Haruto, pelakunya adalah Jennie. Wonyoung memekik tertahan saking terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship and Love
FanfictionWonyoung, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Jungwon. Rupanya Jungwon juga memiliki perasaan yang sama terhadap Wonyoung. Namun di sisi lain Wonyoung dipaksa bertunangan dengan Haruto, laki...