Hari Senin adalah hari yang dimusuhi sebagian besar para remaja berstatus pelajar karena hari Senin jauh dari hari weekend. Ditambah lagi hari Senin di mana upacara bendera selalu dilakukan, berdiri di lapangan sekolah saat matahari sedang bersinar dengan terik-teriknya.
"Alta ...?"
Alta menoleh ke sumber suara dan menemukan Azila yang baru saja masuk ke kamarnya.
"Bun, bantuin ...," pinta Alta menyerahkan dasi miliknya pada Azila karena Alta harus kembali ke sekolah. Sebenarnya, Azila sudah melarangnya untuk tidak masuk mengingat kondisinya masih belum sembuh karena kecelakaan kemarin.
"Kamu yakin mau sekolah?" tanya Azila memastikan, ia mengambil dasi yang diberikan Alta tadi kemudian membantu cowok itu untuk menggunakannya.
"Iya, Bun. Lagian, Alta juga nggak kenapa-kenapa kok."
"Ya udah, tapi kamu diantar sama ayah ke sekolah. Jangan bawa kendaraan sampe keadaan kamu benar-benar sembuh."
"Iya Bunda ...." Alta tersenyum lebar kemudian mencium pipi Azila sekilas.
Setelah selesai memakaikan dasi untuk Alta, Azila mengajak putra semata wayangnya untuk turun sarapan karena Kenzo juga sudah menunggu mereka di meja makan.
"Selamat pagi, Ayah ...!" seru Alta saat pertama kali menemui Kenzo yang tengah asik menikmati sarapannya.
"Nggak usah sok baik. Uang bengkel ganti dulu sini!" ketus Kenzo.
"Sama anak aja perhitungan!" Alta menarik salah satu kursi untuk ia duduki, ia mengambil selembar roti tawar kemudian mengoleskannya dengan selai coklat.
Tidak lama kemudian, Azila datang dan langsung duduk pada kursi yang berada di samping Kenzo. Membuat perseteruan anak dan ayah itu harus terhenti.
"Alta, berangkat ke sekolah sama kamu yaa? Lagian sekolah sama kantor juga satu arah." Azila membuka suara untuk yang pertama kalinya.
"Iyaa, tapi awas aja kalo nyusahin orang tua," jawab Kenzo terdengar ketus.
"Sama anak nggak boleh perhitungan!" peringat Azila.
"Iya, iya ... nggak perhitungan, kok!" Kenzo memilih mengalah, dari pada ia harus mendengar Azila yang terus mengocah. Alhasil Alta pasti akan mengejeknya sepanjang hari, karena ia tau Alta akan sangat suka jika melihatnya diomeli Azila.
Setelah acara sarapan pagi selesai, Alta langsung bergegas keluar dan menunggu Kenzo di teras rumah, tidak lupa sembari bermain ponsel.
"Aku berangkat, yaa ...?"
Suara Kenzo terdengar berhasil mengalihkan perhatian Alta. Cowok itu menoleh dan mendengus kesal saat melihat Kenzo yang tengah mengelus pelan kepala Azila.
"Nggak usah lebay. Tinggal berangkat aja, lawaknya kek mau ninggalin istri berbulan-bulan!" gerutu Alta ketus. Ia tanpa menoleh sedikit pun, langsung berjalan menuju mobil dengan langkah pincang karena kecelakaan kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi Altair [END]
Teen FictionToxic area.⚠️ Komedi Romance Sequel Azila. Cerita bisa dibaca terpisah. "Gue nggak suka cewek." "Berarti, Kak Altair, gay?" Galaksi Altair M. Remaja yang bosan mengenal cinta bahkan sampai sebagian beranggapan kalau dirinya adalah penyuka sesama. N...