34 || Teror?

6.8K 514 37
                                    

Update lagi mumpung lagi gabut.

Happy Reading para kaum halu🥰
.
.
.

Alta menarik kerah seragam Davin kemudian menghantam wajahnya dengan pukulan yang cukup kuat membuat Davin merasakan sakit yang teramat sangat.

"Bajingan!" Satu umpatan kembali keluar dari mulut Alta, ia hendak melayangkan pukulan untuk yang kesekian kalinya pada Davin. Namun, dengan cepat Davin menahan tangannya.

"Gue udah bilang berapa kali sama lo, kalo gue posting foto Alena karena permainan ToD!"  teriak Davin membela diri.

"Tapi nggak gitu caranya, anjing. Lo tanpa sadar udah ngelecehin dia sebagai cewek!"  Alta kalap, ia kembali mendaratkan pukulan pada wajah Davin hingga membuat hidung cowok itu mengeluarkan darah.

"Lo nggak tau perasaan Alena kalo dia sampe liat postingan lo." Napas Alta memburu, dadanya kembang kempis menahan amarah.

"Dua minggu yang lalu, Alena hampir jadi korban pelecehan. Dan sekarang, lo ngelecehin dia di sosmed."

Davin seketika diam mendengar ucapan Alta, sumpah demi apapun ia tidak tau kalau Alena hampir menjadi korban pelecehan.

"Dan gue nggak terima atas apa yang lo lakuin ke cewek gue!" Alta hilang kendali, ia menarik kerah seragam Davin yang terdapat noda darah kemudian kembali menghantam wajah Davin hingga tersungkur ke tanah.

Sementara Satria yang melihat hal itu memukul wajah lawannya kemudian langsung berlari menghampiri Alta yang siap untuk memukul wajah Davin. Satria tahu, Alta kalau sudah hilang kendali maka cowok itu tidak pernah segan untuk membunuh lawannya.

"Cukup, Bro!" Satria menarik lengan Alta hingga mundur beberapa langkah.

Satria mengarahkan pandangannya pada Davin yang terlihat meringis menahan sakit.

"Hapus postingan lo, atau gue bunuh lo sekarang juga!" ancam Satria terdengar tidak main-main.

"Tenang aja, gue bakal hapus postingan itu!" ucap Davin meringis menahan sakit, ia meludah ke samping membuang darah yang terasa amis di mulutnya.

Sementara yang lain masih sibuk baku hantam. Namun, sepertinya kemenangan kali ini berpihak pada Alta dan Satria, karena teman-teman Davin sudah banyak yang tumbang akibat serbuan tadi.

"Sini lo, anjing. Maju kalian semua!" ancam Yoga memasang kuda-kuda siap untuk melawan. Namun, beberapa saat kemudian Yoga tersungkur saat Gugun menendang kaki sebelah kirinya cukup kuat.

"Bajingan. Lo kenapa malah mukul gue? Lawan kita ada di sana, anjing!" teriak Yoga emosi.

"Gimana bisa menang, lo masang kuda-kuda aja salah!" ledek Gugun kemudian menghantam salah satu pelajar yang akan menyerang mereka berdua. Sontak saja melihat hal itu langsung membuat Yoga ternganga.

"Bukan maen ...." Yoga geleng-geleng kepala melihat aksi Gugun saat memukul lawan. Tubuh cowok itu memang gempal, tapi kalo untuk pukulan sepertinya tidak diragukan lagi.

"Mundur!" teriak salah satu teman Davin membuat pertarungan antar sekolah itu seketika selesai. Mereka sontak pergi meninggalkan tempat perkelahian.

"Heh, kenapa mundur? Ayok sini maju kalian!" tantang Yoga, tapi bukannya melangkah maju, Yoga malah memundurkan langkahnya bersembunyi di balik tubuh gempal Gugun.

"Gue bukan tempat persembunyian, anying!" umpat Gugun.

"Nggak papa, selagi ada gentong gede. Bukan masalah," jawab Yoga, hingga beberapa detik kemudian Gugun menarik lengan Yoga dan menghempasnya ke tanah.

Galaksi Altair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang