Alta hanya bisa meringis menahan pedih sekaligus sakit saat telapak tangan Kenzo mendarat dengan sempurna pada pipi kirinya untuk yang kesekian kalinya.
Suasana mendadak mencekam beberapa menit yang lalu setelah kedatangan Vioni yang mengatakan kalau dirinya mengandung anak Altair.
Kenzo yang terus melayangkan tamparan pada wajah Alta karena merasa kecewa dengan kelakuan putranya.
Sementara Ardan, Satria dan Yoga hanya bisa diem menunduk. Ingin rasanya mereka pulang sekarang juga, tapi tidak enak hati jika tiba-tiba mereka nyelonong keluar begitu saja.
"Apa gini balasan kamu sama orang tua?!" sentak Kenzo geram, urat leher pria itu bahkan terlihat jelas. Kilatan emosi dari sorot matanya yang memerah semakin membuat suasana memanas.
Terdengar isak tangis dari Azila yang duduk dengan menutup wajahnya menggunakan telapak tangan.
"Alta, nggak pernah ngelakuin itu," ucap Alta membela diri, walaupun ia tahu semua pembelaannya tidak akan berguna.
"Nggak pernah ngelakuin itu, tapi ini apa?!" Kenzo meraih beberapa lembar foto yang berada di atas meja kemudian melemparnya pada wajah Alta.
"INI APA, ALTAIR?!" Kenzo berteriak kencang yang membuat urat lehernya semakin terlihat jelas.
Alta menunduk menatap beberapa lembar foto yang diberikan Vioni tadi. Foto tersebut berisi dirinya yang tengah tertidur dengan keadaan telanjang dada, dan di sebelahnya terdapat cewek sialan itu.
"Mau ngelak apa lagi kamu?!" Belum sampai di situ, Kenzo juga meraih kertas putih berisikan keterangan dari salah satu rumah sakit yang mengatakan bahwa Vioni sudah mengandung.
Sementara si pelaku utama hanya berdiri di samping sofa sembari meremas ujung baju yang dikenakan. Beberapa kali memejamkan matanya saat teriakan demi teriakan Kenzo terdengar. Vioni meneguk ludahnya susah payah.
Bugh!
"Ayah!" Azila memekik histeris saat Alta tersungkur akibat bogeman yang dilayangkan Kenzo.
"Ayah, stop!" Azila langsung bangkit dan menahan tubuh Kenzo yang akan kembali memukul Alta.
"Stop, please ...," mohon Azila dengan isakan yang terdengar jelas.
Alta memejamkan matanya beberapa saat merasakan rasa amis pada sudut bibirnya.
"Anak seperti dia harus diberi pelajaran!" Kenzo mencoba untuk memberontak, tapi sekuat tenaga Azila menahan pergerakannya.
"Dasar anak tidak tahu diri!" Kenzo menendang kaki Alta sekuat tenaga, emosinya sudah benar-benar tidak bisa dikontrol.
"Ayah, stop!" Azila memeluk tubuh suaminya erat, memejamkan matanya saat deru napas Kenzo terdengar semakin memburu.
Kenzo memejamkan matanya, kedua tangannya terkepal dengan kuat. Ia menunduk menatap Azila yang memeluk tubuhnya begitu erat.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Kenzo membawa Azila menuju kamar dan meninggalkan orang-orang yang ada di ruang tengah.
Sepeninggal Kenzo dan Azila. Satria membantu Alta untuk berdiri, tatapannya langsung tertuju pada Vioni yang sedari tadi diam.
"Ikut gue!" Suara Alta terdengar memecah keheningan, cowok itu menarik lengan Vioni dengan sangat kasar dan membawanya keluar dari dalam rumah.
"Altair, pelan-pelan!" Vioni meringis saat pergelangan tangannya dicekal begitu kuat oleh Alta.
"Mau lo apa, sih?" Alta menarik lengan Vioni hingga cewek itu kini berdiri di hadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/263396813-288-k151987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi Altair [END]
Ficțiune adolescențiToxic area.⚠️ Komedi Romance Sequel Azila. Cerita bisa dibaca terpisah. "Gue nggak suka cewek." "Berarti, Kak Altair, gay?" Galaksi Altair M. Remaja yang bosan mengenal cinta bahkan sampai sebagian beranggapan kalau dirinya adalah penyuka sesama. N...