30 || Jadian?

9.6K 693 70
                                        

Good morning, hai para kaum halu. Gimana kabar kalian? Jangan lupa minum vitamin biar tetap sehat.
Happy Reading 🥰

Alta keluar dari dalam kamar mandi sembari mengelap rambutnya yang basah karena habis keramas. Ia berdiri di depan cermin kemudian memperhatikan penampilannya yang hanya mengenakan boxer berwarna silver.

"Altair ...."

Suara pintu terbuka berhasil mengalihkan perhatian Alta, ia menoleh ke sumber suara dan menemukan Azila.

"Bunda?" Alta dengan cepat melilitkan handuk tadi pada pinggang rampingnya kemudian berjalan menghampiri Azila yang kini sudah duduk di tepi tempat tidur.

"Bunda sama Ayah, kapan berangkat ke bandara?" Alta mendudukkan bokongnya di samping Azila kemudian mendaratkan satu kecupan di pipi wanita itu.

"Lima belas menit lagi," jawab Azila. Ia berbalik langsung menangkap wajah putra semata wayangnya.

"Selama Ayah sama Bunda di luar kota, kamu jaga diri baik-baik di rumah. Jangan nakal," peringat Azila yang langsung diangguki oleh Alta.

Kenzo dan Azila memang akan berangkat ke luar kota karena urusan kerja. Sebenarnya bisa saja Kenzo pergi sendiri, tapi dasarnya pria itu selalu ingin ditemani Azila ke manapun ia pergi.

"Baliknya kapan, Bun?" tanya Alta mengerjap polos.

"Bunda sama Ayah di sana sekitar dua minggu," beri tahu Azila.

"Hmm." Alta bergumam tijak jelas, ia hanya menundukkan kepalanya.

Azila tersenyum mengelus rambut basah Alta. Sebenarnya Azila tidak ingin pergi, tapi mengingat bagaimana Kenzo yang memaksanya untuk ikut bahkan sampai nangis-nangis membuat Azila tidak ada pilihan lain.

"Sayang ...." Kenzo nongol dari balik pintu. Pria itu mengarahkan pandangannya mencari kucing peliharaan Alta, setelah merasa hewan yang dicarinya tidak ada. Perlahan Kenzo mulai melangkahkan kakinya mendekati Azila dan juga Alta.

"Ayok berangkat," ajak Kenzo.

"Iya, sebentar."

"Kalian hati-hati di sana. Jangan lupa nanti kalo pulang, bawain Alta oleh-oleh," kata Alta menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

"Tenang aja, sekalian nanti Bunda sama Ayah bawain kamu adik baru," jawab Kenzo yang langsung mendapat cubitan kecil di perutnya yang dilakukan oleh Azila. Sementara Alta hanya terkekeh kecil.

"Ya udah, sana berangkat!" suruh Alta, ia bangkit dan berjalan menuju lemari mengambil pakaiannya.

"Kamu juga diri baik-baik. Kalo bosen, kamu bisa suruh Ardan atau Yoga nginep di sini," ujar Azila yang hanya diangguki oleh Alta.

Azila dan Kenzo melangkah keluar dari kamar putranya setelah kedua orang itu berpamitan. Alta hanya diam saat melihat bayangan kedua orang tuanya menghilang di balik pintu.

Tanpa sadar Alta tersenyum tipis, setelah ini suasana rumah pasti akan berbeda sampai beberapa minggu ke depan. Tidak ada lagi orang yang bisa Alta usili selain Kenzo.

Alta berbalik berjalan menuju jendela kamarnya, ia bisa melihat kedua orang tuanya yang baru saja masuk ke dalam taksi kemudian pergi meninggalkan pekarangan rumah.

"See you next time."

***

Saat hari sudah hampir malam, Alta memarkirkan motornya di depan rumah Satria. Rumah itu nampak sepi, tapi motor dan mobil Satria teeparkir di halaman rumah yang menandakan cowok itu sedang tidak keluar.

Galaksi Altair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang