67 || Keinginan Alta

4.5K 373 24
                                    

Hi, balik lagi. Selamat malam.
Sebelum baca, sabi kali kalo tekan tanda bintang dulu?

Happy Reading 🥰
.
.
.



Sore ini suasana kamar Alta cukup ramai setelah kedatangan kedua sahabatnya, Yoga dan juga Ardan. Mereka datang sekitar satu jam yang lalu untuk menjenguk Alta yang sedang tidak enak badan. Walaupun Alta sendiri merasa dirinya sudah baik-baik saja.

"Btw, besok lo mau masuk sekolah atau nggak?" Ardan melempar pertanyaan pada Alta yang masih berbaring di atas tempat tidur.

"Masuklah, bentar lagi kita udah sibuk sama ujian," jawab Alta lantas membenarkan posisi menjadi duduk.

"Nggak kerasa njir, bentar lagi kita lulus." Yoga terkekeh kecil sembari mengunyah cemilan yang diberikan Azila tadi.

"Perasaan baru kemarin kita MOS, lari keliling lapangan," sambung Ardan yang langsung diangguki oleh Yoga.

"Itu artinya kalian udah tua!" celetuk Alta menatap kedua sahabatnya secara bergantian.

"Kek lo nggak tua aja," cibir Yoga.

"Di antara kalian berdua, umur gue yang paling muda," balas Alta tidak ingin kalah.

"Lo sama gue beda tiga bulan doang anjir, nggak usah belagu!" Ardan mendelik menatap Alta yang tertawa.

"Tapi setidaknya gue lebih muda tiga bulan dari lo!"

"Serah lo."

Obrolan mereka terhenti saat pintu kamar terbuka dan menampilkan Satria yang datang membawa kantong plastik berisi makanan.

"Wiiih, ada yang datang, nih!" seru Yoga untuk pertama kalinya.

"Mau makanan, nggak?" tawar Satria sembari meletakkan barang bawaannya tadi di atas meja.

"Kalo rezeki, nggak boleh ditolak!" seru Yoga kemudian meraih kantong keresek tadi dan membukanya, ia mengeluarkan semua makanan yang dibawa Satria.

"Lo mah kalo soal makanan nggak pernah nolak!" cibir Ardan menatap Yoga yang hanya tersenyum lebar.

Satria mengarahkan pandangannya pada Alta yang duduk di atas tempat tidur.

"Lo nggak mau?" tawar Satria.

"Gue masih kenyang." Alta menggeleng, karena ia memang baru selesai makan.

"Btw, Alena di mana?" tanya Satria, karena saat datang ke sini, ia hanya bertemu dengan Kenzo yang kebetulan tengah bersantai di teras rumah.

"Lagi di dapur sama Bunda. Kayaknya mereka lagi bikin sesuatu," jawab Alta.

"Biasalah, pendekatan antara calon mertua dan calon menantu," celetuk Yoga membuka suara dengan mulut penuh makanan.

"Makanannya ditelan dulu, baru ngomong!" peringat Ardan kemudian menyerahkan minuman kaleng pada Yoga.

Dan di saat yang bersamaan, pintu kamar kembali terbuka menampilkan Alena yang datang membawa nampan berisi makanan dan juga minuman.

"Makanan datang!" seru Alena antusias, gadis itu melangkah membawa nampan tadi dan meletakkannya di atas meja.

"Anjir, makin kenyang aja gue di sini." Yoga bersorak gembira saat melihat kue bolu yang dibawa Alena tadi bersama beberapa minuman dingin.

"Bang Satria, kapan ke sini?" tanya Alena saat menyadari keberadaan Satria.

"Sekitar lima menit yang lalu," jawab Satria. Alena hanya mengangguk, ia mengarahkan pandangannya pada Alta yang tengah menatapnya.

Galaksi Altair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang