48 || Isi Hati Davin

4.3K 370 30
                                    

Hai, selamat pagi. Selamat beraktifitas. Jangan lupa jaga kesehatan.

Happy Reading.
.






Tepat pukul lima sore, Alta dan sahabat-sahabatnya yang lain sampai di Jakarta setelah menghabiskan liburan mereka di villa.

Setelah mengantar Alena pulang, Alta melajukan mobilnya di atas jalan raya dengan tatapan kosong ke depan. Pikiran Alta saat ini tengah kalut membuatnya hampir saja menabrak pejalan kaki yang akan menyebrang. Tapi, untung saja Alta cepat menginjak pedal rem hingga kecelakaan bisa dihindarkan.

Setelah sampai rumah, Alta bergegas turun dari mobil dan berjalan memasuki rumah.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Azila menyahut, wanita itu keluar dan langsung menghampiri Alta.

"Gimana kabar, Bunda?" tanya Alta untuk pertama kalinya.

"Alhamdulillah, Bunda baik-baik aja."

"Kalo Ayah, gimana?"

"Ayah kamu dari semalam belum pulang, dia tidur di kantor," jawab Azila.

Alta menghela napas panjang, ia mendudukkan bokongnya pada sofa yang ada di sana.

"Kamu kalo capek, mending istirahat aja. Sekalian Bunda buatin makanan buat kamu." Azila ikut mendudukkan bokongnya di samping Alta, sebelah tangannya terangkat mengelap keringat yang berada di pelipis cowok itu.

"Alta, nggak laper." Alta menggelengkan kepala pelan, ia menoleh ke arah Azila yang tengah memperhatikan dirinya.

"Kamu kenapa, Sayang?" Azila kembali mengelus rambut Alta, menelisik wajah cowok itu yang terlihat penat.

"Alta, mikirin Ayah," jawab Alta jujur. Azila terlihat menghela napas, wanita itu hanya diam.

Hingga beberapa saat berlalu, Alta bangkit dari duduknya membuat Azila mendongak ke arahnya.

"Kamu mau ke mana?"

"Ke kantor, Ayah."

Baru saja Alta hendak melangkah, tapi urung saat pintu rumah terbuka menampilkan Kenzo yang baru saja kembali dari kantor. Wajah pria itu terlihat lelah dan pucat pasi, penampilannya juga begitu berantakan.

"Ayah."

"Kamu kapan pulang dari villa?" Kenzo berjalan mendekat ke arah Alta. Walaupun lelah, tapi Kenzo harus tetap terlihat kuat di depan putranya.

Sementara Azila langsung mengambil alih tas kantor milik suaminya dan setelahnya wanita itu bergegas ke dapur untuk membuatkan minuman.

"Barusan," jawab Alta. "Gimana sama masalah kemarin?" tanya Alta membuat Kenzo seketika diam. Pria itu mendudukkan tubuhnya pada singel sofa.

"Saat ini polisi lagi ngejar Pak Anton yang bawa uang perusahaan," tutur Kenzo. Alta masih diam menunggu ucapan Kenzo selanjutnya.

"Dan perusahaan terancam bangkrut!" ucap Kenzo lesu, pria itu memijat pangkal hidungnya karena rasa pusing yang mendera.

"Beberapa karyawan harus di-PHK. Keuangan perusahaan benar-benar anjlok!"

Selang beberapa saat, Azila datang membawa secangkir kopi yang langsung ia berikan pada Kenzo.

"Rencana buat ngembaliin keuangan perusahaan, gimana?" tanya Alta.

Kenzo menggeleng. "Cuma Pak Anton," jawabnya singkat. "Tapi dia sekarang hilang entah ke mana." Kenzo menegakkan tubuhnya, meraih cangkir kopi tadi kemudian menyeruputnya sejenak.

Galaksi Altair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang