Part (9)

234 27 0
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi, disudut ruangan Kila terduduk masih dengan selimut yang menutupi tubuhnya dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Bahkan satu malam ini ia sama sekali tidak tidur. Mata yang sembab dan seluruh tubuhnya yang terasa nyeri. Ia terus saja mengingat kejadian bebeapa jam yang lalu. Kila merasa jijik dengan dirinya. Menahan rasa nyeri di area kewanitaanya, ia pun memungut seluruh pakaiannya yang sudah sedikit rusak dan memakainya kembali. Ia ingin segera cepat pergi dari tempat laknat ini. Kila sudah sangat muak pada cowo yang sudah mengambil kehormatannya secara paksa dan ia pun pergi meninggalkan kamar itu tanpa sedikitpun menoleh ke arah Afnan.

Kila pulang dengan berjalan kaki, karena ia pun lupa membawa ponselnya yang masih tertinggal di apartemen laknat itu. Ia sama sekali tidak berniat untuk mengambilnya. Ia benar-benar muak dan sangat membenci cowo ituu. Mungkin jika ada orang yang melihatnya, ia akan di anggap orang gila dengan pakaian yang berantakan dan dengan wajah yang sembap. Ia benar-benar hancur.

Sekarang Kila benar benar linglung, ia bingung akan melakukan apa dan untuk apa lagi ia hidup. Seketika ia merasa putus asa, kehormatan yang selama ini dijaganya direnggut paksa darinya oleh laki-laki asing yang sama sekali tidak ia ketahui siapa namanya. Ia benar-benar terpuruk hingga sekarang tidak dapat berpikiran jernih. Kedua orangtuanya pasti sangat kecewa pada dirinya.

Tanpa sadar ia ternyata sudah berjalan di tengah jalan dengan pandangan kosong. Ia pun tidak sadar ternyata dari kejauhan ada mobil yang sedang melaju ke arahnya.

Sang pengemudi mobil yang melihat perempuan berjalan di tengah jalan seketika menghentikan mobilnya. Hampir saja ia membunuh seseorang. Saat ia menghentikan mobilnya, Kila hanya bisa menatap mobilnya dengan pandangan kosong dan akhirnya pandangan Kila memburam dan ia akhirnya jatuh pingsan.

Pengendara mobil itu pun keluar dan melihat perempuan yang hampir saja ditabraknya. Ia sedikit panik karena baru saja ia sampai di Indonesia sudah hampir saja membunuh orang.

"Duhh gimana nih" gumam gadis pemilik mobil itu.

"Mbak, mbak" panggil gadis itu pada Kila.

Ia pun berusaha menggotong Kila ke mobilnya untuk membawa Kila pulang ke rumah om dan tantenya.

••••

"Assalamu'alaikum" panggil gadis itu mengetuk pintu rumah om dan tantenya.

"Wa'alaikumussalam" balas pemilik rumah itu.

"Tante!" Sapa gadis itu memeluk tantenya.

Wanita paruh baya yang masih mengantuk itu pun terkejut karena kedatangan keponakannya di pagi buta seperti ini.

"Putrii" balas wanita paruh baya itu ikut memeluk keponakannya.

"Tante, Putri kangen banget lo" ucap gadis itu yang bernama Putri Cantika Pratama.
(Kalian pasti udah tau dong siapa kan hihi)

"Iya Tante juga, yuk masuk yuk" ajak Aisyah pada keponakannya itu.

"Emm bentar Tante, di mobil putri masih ada orang" ucap putri menahan tantenya.

"Loh siapa? Kok ngga di ajak masuk?"

"Ngga tau Tante, putri jumpa dia di tengah jalan pingsan Tan" jelas putri akhirnya.

"Kasian banget, bentar yah biar Tante panggilin om biar bawa di ke dalam" balas Aisyah memanggil suaminya agar mengangakat gadis yang di temui putri di tengah jalan. Tidak mungkin kan jika ia dan putri yang menggotongnya ke dalam.

Skip

Setelah Kila di bawa masuk menuju kamar tamu, Aisyah pun mengambil air hangat untuk mengompres badan Kila yang ternyata sangat panas.

AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang