Part (12)

323 24 0
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Malam harinya keluarga Afnan datang kerumah Kila yang seperti minim cahaya. Mereka hanya datang bertiga karena putri adik sepupu Afnan izin menjumpai temannya. Mereka pun mengetuk pintu itu dengan sedikit ragu karena rumah Kila yang terlihat sangat sepi.

Tok tok tok

Kila yang baru saja selesai melaksanakan sholat isya di kamarnya sedikit kaget dengan ketukan pintu rumahnya. Walaupun ia sudah melakukan dosa besar yang dilarang Allah ia tidak ingin menambah dosanya dengan meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim. Ia hanya mencoba berusaha ikhlas menjalaninya.

Kila yang mendengar ketukan lagi dari depan bergegas menuju depan dengan memakai hijabnya. Tetapi saat ia melihat tamunya, betapa terkejutnya ia karena yang datang adalah keluarga dari laki-laki yang sangat dibencinya dan yang telah menolong nya.

Kila sebenarnya tidak lagi ingin berurusan dengan keluarga yang ada dihadapannya. Tapi ia tetap mempersilahkan keluarga itu masuk dengan tersenyum tipis karena ia masih memiliki sopan santun terhadap tamu.

Keluarga itu pun masuk kedalam dan dipersilahkan Kila untuk duduk di ruang tamu sejenak, sedangkan ia ke dapur untuk membuat minuman untuk tamunya.

Mereka bertiga yang melihat hanya Zahra yang berada di rumah sebesar ini sedikit heran, bertanya-tanya dimana dengan kedua orang tua gadis itu.

Tak lama kemudian Kila datang dari dapur dengan tiga buah minuman dan sepiring makanan ringan. Ia pun meletakkan nampan itu dan setelahnya ia duduk di sofa sendiri dihadapan keluarga tersebut.

Farhan yang melihat Kila sudah duduk dengan tenang akhirnya mengutarakan kedatangan mereka ke rumah Kila.

"Maaf nak sebelumnya, om kemari mengganggu waktumu mungkin kamu tidak mau lagi berurusan dengan keluarga om, apalagi dengan anak om yang bejat ini" tutur Farhan akhirnya sedikit melirik anaknya yang hanya diam menunduk.

"Tapi Kami dari kedua orangtua Afnan merasa sangat bersalah padamu nak karena Afnan telah melakukan hal yang tidak-tidak, jadi om kesini ingin melamar kamu untuk anak om 'Afnan' sebagai rasa tanggung jawabnya ke kamu" jelas Farhan akhirnya pada Kila.

"Mungkin kamu bisa saja melaporkan anak om ke polisi karena telah melakukan pelecehan ke kamu, tapi om harap masalah ini masih bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan" sambung Farhan sedikit malu mengingat perlakuan anaknya pada gadis yang di depannya ini.

Kila yang mendengar lamaran mendadak dari keluarga cowok yang dibencinya sedikit terkejut, ia ingin menolak lamaran itu, apalagi pernikahan ini hanya didasari oleh rasa tanggung jawab bukan karena cinta, dan prinsip Kila ia akan menikah dengan laki-laki yang dicintainya bukan pernikahan seperti ini yang ia harapkan.

Tapi, dilain sisi ia teringat akibat dari perbuatan Afnan yang akan membuat dirinya malu, siapa lagi laki-lakinya yang akan menerima nya setelah harta berharga yang dimiliki nya yang seharusnya diserahkan kepada suaminya kelak telah di renggut oleh laki-laki yang ada di depannya.

Setelah berpikir cukup lama dan mengucapkan bismillah di dalam hatinya dengan berat hati Kila hanya mengangguk mengiyakan lamaran dari keluarga Afnan.

Mungkin inilah takdir yang telah Allah gariskan padanya dan ia hanya harus ikhlas menjalaninya.

Farhan dan Aisyah yang melihat itu tersenyum. Ternyata gadis yang telah direnggut kehormatannya oleh anak mereka adalah perempuan yang berhati mulia. Mereka benar-benar merasa malu pada Kila.

Afnan yang melihat anggukan Kila tidak tau bagaimana mengekspresikannya. Ia sedikit senang melihat anggukan Kila karena merasa mungkin Kila sudah memaafkannya. Tapi, disisi lain ia juga merasa tidak senang karena ia belum mau menikah di usia muda, apalagi dengan wanita yang tidak dicintainya dan bukan tipenya.

"Terimakasih sekali nak, kamu sudah mau menerima anak om dan Tante" ucap Farhan mewakili keluarga nya.

Kila yang melihat itu hanya tersenyum.

Setelah itu perbincangan hangat pun terjadi antara Kila dan Aisyah-mama Afnan. Pernikahan mereka pun telah diputuskan untuk dilakukan lusa yang akan datang karena mereka tidak ingin terjadi masalah yang lebih besar diantara kedua remaja itu. Kila yang mendengar keputusan dari Farhan selaku orangtua Afnan hanya mengangguk mengiyakan. Ia sudah benar-benar pasrah dengan takdir yang Allah berikan padanya.

Aisyah dan Kila pun berbincang bincang sejenak hingga Aisyah akhirnya menanyakan dimana keberadaan kedua orangtua Kila.

"Oh iya kok boleh Tante tau, orang tua Kila dimana yah?" tanya Aisyah sedikit hati-hati.

"Emm.. orang tua Kila sudah meninggal Tante" balas Kila tersenyum.

Mereka bertiga yang ada di ruangan itu terkejut mendengar penuturan Kila. Aisyah dan Farhan merasa sangat bersalah karena anak mereka telah menghancurkan masa depan gadis baik hati seperti Kila. Sedangkan Afnan sudah kembali dengan ekspresi wajah biasanya walaupun ia sedikit merasa bersalah tapi egonya lebih tinggi karena ia merasa bukan sepenuhnya salah dirinya.

Setelah perbincangan mereka keluarga itu pun pamit undur diri dan meninggalkan pekarangan rumah Kila.

Kila yang melihat kepergian keluarga itu hanya menatap dengan pandangan kosong. Ia menjadi teringat akan kedua orangtuanya yang sudah tentu pasti sangat kecewa. Tapi, ia tidak bisa menyalahkan takdir mungkin inilah jalan terbaik yang diberikan Alla padanya.

Abi, Umi maafin Kila semoga keputusan yang Kila ambil ini adalah yang terbaik. batin Kila.

TBC




AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang