Part (50)

133 15 2
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Matahari mulai kembali ke peraduannya digantikan sang purnama yang mulai menyinari langit malam dipenuhi bintang.

Aulia yang sedari tadi menemani Kila izin pamit pulang, ia juga sudah banyak bercerita dengan Kila dan mama Afnan. Kila sedikit tidak enak karena tadi Aulia yang harus menunggunya terbangun dulu.

"Sekali lagi aku minta maaf yah Li udah buat kamu nunggu aku bangun kayak tadi" ucap Kila merasa bersalah.

"Gapapa Kilaaa... Udah berapa kali kamu minta maaf itu aja, seharusnya aku yang minta maaf karena kemaren gak bisa ngantar kamu, kamu jadi begini" tutur Aulia sedih.

"Iya Li, mungkin udah jalan aku memang kayak gini dan aku insyaallah sudah ikhlas"

"Kamu harus semangat yah, besok aku janji deh bakal jenguk lagi kesini" balas Aulia tersenyum ceria berusaha menyemangati sahabatnya itu.

Kila hanya tersenyum menanggapi Aulia yang terlampau semangat itu.

"Oya Tante Aisyah tadi kemana Kil?" tanya Aulia yang juga ingin berpamitan dengan mama Afnan itu. Ia sudah cukup akrab dengan mama Afnan karena memang Aisyah adalah orang yang humble.

"Tadi udah pulang duluan Li, kasian juga papa mertua dirumah sendiri" ucap Kila karena saat mama Aisyah pulang Aulia sedang pergi membeli makanan.

"Ooo, Oya teringatnya juga Afnan mana Kil kok dari tadi siang aku gak liat dia?" tanya Aulia sedikit bingung.

Kila yang sedari tadi memikirkan keadaan pria itu ikut bingung. Ada perasaan cemas yang menggelayuti hatinya bertanya-tanya dimana keberadaan pria itu. Akibat dari ucapannya tadi siang sampai saat ini pria itu belum menampakkan dirinya. Ia benar-benar menyesal sudah mengatakan hal yang tidak-tidak pada pria itu.

"Kil?" Panggil Aulia kembali menyadarkan Kila dari lamunannya.

"Eh iya Li?" tanya Kila kembali belum menjawab pertanyaan Aulia sebelumnya.

"Kamu ada masalah ya sama Afnan?" tanya Aulia hati-hati. Ia hanya tidak mau terlalu mencampuri urusan rumah tangga sahabatnya itu. Tapi Aulia juga sangat mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu

Kila terdiam, ia tidak dapat menjawab pertanyaan Aulia yang memang betul adanya.

"Pesan aku Kil, kamu harus selesaiin masalahnya dengan kepala dingin bicarain baik-baik jangan pakek emosi, Afnan juga pasti merasa sedih dengan apa yang menimpa kamu. Apalagi pasti ia merasa bersalah karena masalahnya dengan Bimo kamu yang jadi korbannya. Jadi aku harap kamu juga mengerti keadaan dia, Kil" nasehat Aulia pada Kila yang hanya diam mendengarkan setiap kata-kata yang di ucapkan sahabatnya itu.

Dalam hatinya ia juga membenarkan setiap kata-kata Aulia. Disini ia juga bersalah sudah menambah beban pikiran Afnan yang tiba-tiba meminta pisah dengan pria itu. Tapi, ia juga kembali teringat dengan surat perjanjian yang pernah ia tandatangani bersama Afnan yang hanya ia dan Afnan lah yang tahu. Di dalam surat itu mereka akan berpisah jika Kila tidak hamil. Dan sekarang ia sudah tidak mengandung lagi itu artinya ia juga tidak sepenuhnya salah. Sungguh saat ini Kila benar-benar dilema.

"Iya Li, makasih banyak support dan nasehatnya yah, kamu emang sahabat terbaik aku" ucap Kila memeluk Aulia yang dibalas gadis itu juga dengan pelukan.

"Wahhhh tapi aku seneng banget nih loh Kil, aku mendadak bijak kamu ngga kaget gitu" teriak Aulia sedikit lebay membuat Kila terkekh melihat tingkah absurb sahabatnya itu.

"Kaget sih tapi bagus deh kamu berarti udah mulai waras" balas Kila sedikit mengejek sahabatnya itu dengan gurauan.

"Ihhh jadi kamu selama ini mikir aku ngga waras Kil?!"

AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang