Part (46)

303 19 4
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Tanpa terasa hari semakin sore, Kila dan Aulia pun berniat pulang mengistirahatkan diri dari aktifitas mereka hari ini yang cukup melelehkan hati dan pikiran.

"Kil, kamu pulang bareng aku kan?" tanya Aulia saat mereka sudah sampai di parkiran mall.

"Emm, kayaknya aku sendiri aja deh Li" balas Kila tersenyum.

"Yakin? Gak di jemput Afnan?" tanya Aulia lagi memastikan keadaan sahabatnya itu.

"Gak usah deh Li, Afnan kayaknya lagi sibuk" balas Kila mengingat Afnan yang izin padanya tadi kalau cowok itu tadi ingin belajar mengelola perusahaannya.

"Yaudah kamu pulang bareng aku aja Kil, udah sore juga" balas Aulia sedikit memaksa Kila, entah mengapa perasaannya tidak enak melepas Kila sendiri.

Saat Kila akan menjawab tiba-tiba saja terdengar suara dering ponsel Aulia.

"Bentar yah Kil"

Kila hanya mengangguk dan menunggu Aulia mengangkat telponnya. Setelah beberapa menit akhirnya Aulia kembali dengan raut wajah yang tidak enak.

"Kenapa Li?" tanya Kila yang menyadari perubahan raut wajah sahabatnya itu.

"Maaf Kil, kayaknya aku gak bisa ngantar kamu pulang, tiba-tiba mama ku nyuruh aku cepat pulang" tutur Aulia merasa tidak enak. Ia sudah menawarkan memberi tumpangan pada Kila ia juga yang membatalkan tawarannya.

"Iya gapapa kok Li, yaudah kamu pulang gih biar aku naik gocar aja" suruh Kila tersenyum pada Aulia.

"Ngga ngga kamu hubungi Afnan aja Kil, suruh dia jemput kamu" suruh Aulia sedikit memaksa. Kan sudah ia bilang perasaannya tidak enak melepas sahabatnya sendiri.

"Ngga papa Li, kamu pulang aja dulu, sana gih" tolak Kila

"Yaudah deh tapi kamu hati-hati yah Kil" balas Aulia sudah menghidupkan motornya.

Kila hanya mengangguk sembari tersenyum setelah itu Aulia mulai pergi meninggalkan Kila.

"Aku mesan gocar aja deh" monolog Kila pada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian gocar yang Kila pesan tiba, Kila pun langsung masuk untuk segera pulang kerumahnya. Tapi saat di perjalanan tiba-tiba lima buah motor menghalang jalan yang akan dilaluinya membuat supir gocar tersebut menghentikan laju mobilnya.

"Kenapa yah mas?" tanya Kila bingung belum menyadari ada yang menghadang jalan mereka.

"Ini mbak saya juga gak tau itu motor hadang jalan kita" balas pria supir gocar itu.

Kila yang melihat itu merasa penasaran karena ia melihat yang menghadang jalan mereka segerombolan pria yang sepertinya sepantaran dengan dirinya. Sedikit mengumpulkan keberanian Kila pun berniat keluar untuk menanyakan maksud tujuan mereka menghadang jalannya.

Pria supir gocar yang melihat Kila akan turun pun menghentikan pergerakan Kila.

"Eh mbak mau kemana?" tanya pria itu menghentikan Kila.

"Ini mas mau nanya maksud mereka" balas Kila
"Ngga usah biar saya aja mbak" balas pria itu keluar dari mobil dan menjumpai salah satu pria yang menghadang jalan mereka.

Kila yang melihat dari dalam sedikit panik karena gerombolan pria itu seperti ingin menghajar supir gocar tadi. Kila pun langsung keluar dan menghalau para pria yang ingin menghajar supir gocar itu.

"Eh kalian mau ngapain?" tanya Kila sedikit takut menghentikan layangan pukulan yang akan menghantam tubuh supir gocar tadi.

"Akhirnya keluar juga dia bos" balas pria yang akan memukul supir tadi.

"Kan gini enak, lo langsung keluar gue jadi ngga capek ngehajar supir ini" tutur pria itu yang diyakini ketua dari gerombolan pria itu.

"Mbak kenapa keluar masuk mbak! Mereka mau menculik mbak" balas supir gocar itu tidak tega melihat Kila yang sudah mulai di tahan oleh para pria itu.

"Kalian mau ngapain, lepasin!" protes Kila yang mendapati tangannya sudah dipegang oleh dua pria itu.

"Bawa masuk" suruh bos mereka yang di angguki oleh kedua orang pria itu meninggalkan supir taksi yang menatap bersalah penumpangnya karena tidak dapat membantu Kila.

******

Hari sudah mulai larut Afnan yang sedari sore sudah sampai rumah merasa cemas karena Kila yang ternyata belum ada dirumah ketika ia pulang. Menelpon nomor perempuan itu pun sama sekali tidak diangkat membuat Afnan semakin cemas.

Di keadaan cemasnya Afnan berpikir untuk menghubungi Aulia karena terakhir Kila pamit pergi bersama gadis itu. Afnan pun segera menghubungi nomor Aulia.

Halo Nan, kenapa Li tiba-tiba nelpon gue?

Kila ada sama Lo ngga?

Ngga ada gue ini udah di rumah, emang Kila belum pulang? tanya Aulia sedikit cemas.

Tut

Tanpa menjawab pertanyaan Aulia Afnan langsung memutuskan sambungan sepihak. Ia semakin dilanda panik kemana perempuan itu pergi sudah malam begini. Afnan pun segera mengambil jaket dan kunci motornya berniat untuk mencari perempuannya.

Disisi lain Aulia yang tidak mendapat jawaban Afnan semakin cemas. Benarkan firasatnya tadi bahwa akan terjadi sesuatu pada sahabatnya. Aulia langsung menghubungi Kevin untuk meminta cowok itu menemaninya mencari Kila.

🐾🐾🐾

Disisi lain Kila saat ini di bawa ke sebuah rumah tepatnya markas para pria tadi. Saat ini ia di tarik paksa dan di dudukkan di sebuah kursi dengan tangan kaki yang di ikat dan mulut di tutup dengan kain. Kesadaran Kila pun saat ini penuh ia dapat melihat wajah-wajah pria yang sekarang menculiknya dan ia menaksir bahwa pria itu masih sekolah dan umurnya sebaya dengan dirinya.

"Akhirnya gue dapata kelemahan lo, Nan" ucap pria yang merupakan bos disini menatap Kila yang juga menatap tajam dirinya.

"Ternyata istri Afnan cantik juga yah" tutur pria itu lagi mendekati Kila, Kila yang melihat itu semakin menatap tajam pria yang ia nilai kurang akhlak itu.

"Oya seharusnya kita kenalan dulu yah, karena kata pepatah kalau tak kenal maka tak sayang, jadi supaya lo sayang sama gue jadi kita kenalan dulu, oke cantik?" ucap pria itu sedikit tersenyum genit yang membuat Kila ingin muntah melihatnya.

"Gue Bimo, musuh suami lo" ucap pria itu mengenalkan dirinya ya, pria itu adalah Bimo musuh bebuyutan Afnan selama ini.

"Jadi gimana lo udah sayang sama gue? Atau makin benci?" tanya Bimo tersenyum miring yang lagi-lagi membuat Kila muak. Kila berpikir mengapa bisa ada manusia modelan cowok di depannya ini.

"Bos kayaknya dia tahu kalau kita nahan istrinya" ucap salah satu pria dengan wajah yang sedikit panik.

"Bagus dong kita gak perlu hubungi dia lagi, biar dia datang sendiri" jawab Bimo santai

"Tapi.."

"Lo gak perlu takut gue udah nyiapin rencana ini" potong Bimo santai menghentikan ucapan keraguan anak buahnya.

*****

TBC

AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang