Part (51)

195 8 0
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

"Gue udah tau orang yang ngejebak lo malam itu yang membuat lo ngerusak Kila" tutur Rian juga to the point melihat Afnan yang menahan rasa pening akibat alkohol yang diminumnya.

Afnan mulai tertarik dengan pembahasan mereka, ia pun menegakkan tubuhnya dan menatap Rian meminta melanjutkan ucapannya.

"Siapa?"
Hikss Kila gagal ma lindungi anak Kila sendiri hiks Kila gak becus" racau Kila dalam tangisnya menumpahkan unek-uneknya di bahu ibu mertuanya itu.
pada Kila yang ia coba kubur dalam-dalam demi persahabatan mereka.

"Makasih Yan, gue pikir lo bakal musuhi gue" balas Afnan menepuk bahu sahabatnya itu.

"Yee Lo pikir gue cewek dikit-dikit musuhan"

Afnan hanya terkekeh dan kembali menyenderkan kepalanya di sandaran sofa.

"Oya Kila gimana keadaannya? Kok bisa sih lo kebobolan sama si Bimo?" tanya Rian pada Afnan yang sudah memejamkan matanya. Rian tahu pria itu pasti belum tertidur.

Afnan yang mendengar nama Kila menjadi teringat dengan perempuan itu yang masih di rumah sakit. Dengan cepat ia langsung berdiri mengambil jaket dan kunci mobilnya untuk melihat keadaan Kila yang pasti mencemaskan dirinya.

"Woii mau kemana lo Nan?!" teriak Rian melihat Afnan yang pergi dengan terburu-buru.

Pukul 23:00

Di jalan Afnan menghidupkan kembali ponselnya setelah satu harian ini ia matikan. Rasa pening yang menderanya akibat alkohol pun masih terasa tetapi ia tetap memaksakan karena mengkhawatirkan keadaan Kila.

Akhirnya sampailah Afnan dengan selamat di rumah sakit tempat istrinya di rawat. Dengan tergesa Afnan segera menuju ruang rawat Kila. Saat sampai di depan ruangan itu Afnan perlahan membuka pintu agar tidak membangunkan Kila yang mungkin saja sudah tertidur karena malam sudah cukup larut.

Pemandangan yang ia lihat saat ini Kila yang sudah tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya mencapai dada. Ia pun mendekati Kila perlahan ingin melihat wajah teduh gadisnya.

"Afnan" panggil Kila merasakan tangan yang mengelus kepalanya.

Afnan yang melihat Kila yang terbangun merasa bersalah sudah mengganggu tidur perempuan itu.

"Maaf" ucap Afnan tersenyum lembut tidak seperti tadi siang yang menatapnya dengan emosi.

Tanpa diminta Kila langsung memeluk Afnan membuat sang empu tersentak kaget. Untungnya Afnan bisa menahan tubuhnya dan tubuh Kila yang tiba-tiba memeluknya.

"Maafin aku hikss" lirih Kila sudah menangis dalam pelukan Afnan.

Afnan yang masih belum mengerti apa yang terjadi hanya mengelus punggung Kila berusaha menenangkan perempuan itu.

"Kamu kenapa, hm? tanya Afnan sedikit menguraikan pelukan mereka menatap wajah istrinya yang sudah memerah karena menangis.

"Maafin ucapan aku tadi yang udah nyakitin kamu hiksss... Hiksss" balas Kila menunduk belum berani menatap wajah Afnan.

"Maafin aku juga yang gak ngerti perasaan kamu hikss, aku egois cuman mentingin perasaanku sendiri hiksss" Isak Kila mengeluarkan apa yang sedari tadi ingin ia sampaikan pada pria di depannya.

"Udah yah, aku gapapa" balas Afnan mengelus sayang kepala Kila.

Perlahan Afnan juga mengulurkan tangannya menghapus air mata perempuan yang dicintainya ini.

"Kamu ngga marah?" tanya Kila ragu menatap Afnan takut.

"Emang kamu mau aku marah?" tanya Afnan balik tidak menjawab pertanyaan Kila.

Dengan cepat Kila menggeleng mempoutkan bibirnya membuat perempuan itu tambah imut di mata Afnan.

Afnan hanya terkekeh mengusap lembut kepala perempuan itu.

"Yaudah tidur gih" titah Afnan sudah menuntun Kila untuk kembali berbaring di atas brankarnya.

Kila hanya menurut dan membaringkan tubuhnya yang mulai diselimuti Afnan sebatas dada. Tak lupa Afnan mengusap sayang kepala Kila mengecup singkat kening perempuan itu.

"Good night my wife"

TBC


AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang