Part (6)

187 25 0
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Disisi lain Afnan sekarang sedang berada di tongkrongan mereka. Tak lama kemudian terdengar gas motor yang menandakan teman-temannya sudah sampai.

Mereka pun masuk mengambil tempat masing-masing dengan berbagai gaya. Rendi yang sudah tergeletak karena ngantuk nya, Dion yang sudah dengan rokok di tangannya, Kevin yang sudah dengan cemilan di mulutnya, Rian yang sudah asik tenggelam di dunia gamenya. Dan Afnan yang juga sudah asik dengan minuman kalengnya.

"Napa lo Nan, ditekuk mulu tuh muka" tanya Dion yang sibuk menghisap batang rokoknya.

"Kesal banget gue sama anak baru itu" ucap Afnan akhirnya mengutarakan kekesalannya.

Rian yang mendengar kata anak baru seketika menghentikan gamenya dan menoleh ke arah Afnan.

"Lo jumpa sama dia?" tanya Rian langsung.

"Hm" dehem Afnan mengiyakan.

"Kok bisa lo kesal sama dia?" tanya Kevin ikut nimbrung.

Afnan hanya menjawab dengan gelengan kembali ke mode dingin dan datarnya membuat Kevin mendengus kesal.

"Mending lo ngga usah cerita kalok gantung" kesal Kevin karena Afnan yang tidak mau menceritakan kejelasannya.

Sedangkan Afnan hanya mengedikkan bahunya acuh dan memainkan ponselnya.

••••

Berbeda dengan Kila yang saat ini sedang berada di toko kue peninggalan orang tuanya. Setelah menemani Aulia ke toko buku, ia singgah sebentar ke toko kue yang sekarang sudah menjadi miliknya untuk sekedar membantu, mau balik ke rumah pun ia sangat malas karena tidak ada orang dirumahnya.

"Eh dek Kila," sapa salah satu perempuan yang bekerja di toko kue itu dengan ramah.

"Iya kak Laras" sapa Kila juga tak kalah ramah. Ia memang sudah mengenal perempuan yang disapa nya Laras itu. Karena Laras memang sudah sangat lama bekerja di toko kue milik kedua orang tua Kila. Laras pun memiliki usia yang lebih tua dari Kila terpaut 3 tahun.

"Ada yang bisa Kila bantu kak?" tanya Kila sopan.

"Eh ngga usah kamu kan yang punya, masak kamu juga yang kerja, lagipula kamu pasti capek kan barusan pulang sekolah" tolak Laras dengan lembut seperti seorang kakak menasehati adiknya.

"Ihh ngga papa kak, Kila juga bosan diam terus" balas Kila terkekeh.

"Yaudah kamu masukkan kue ini ke kotak itu yah" suruh Laras pada Kila.

"Okeyy kak" balas Kila mengangguk.

Sekilas info. Laras Indriyani--gadis berumur 20 tahun yang sudah bekerja lumayan lama di toko kue milik Kila hampir 3 tahun. Bahkan Laras juga mengenal kedua orangtua Kila. Anak yatim piatu yang hidup sendiri di kostnya. Ia sudah menganggap Kila sebagai adiknya sendiri karena sekarang mereka sama-sama hidup tanpa orangtua. Ia juga diberikan tanggung jawab oleh Kila untuk sementara mengurus toko kue milik kedua orangtuanya.

Tak terasa hari pun menjelang sore. Toko kue Kila pun ditutup karena memang hari ini pelanggan yang berkunjung tidak terlalu ramai.

"Kak, yuk nginap dirumah yuk!" ajak Kila sedikit memaksa seperti anak kecil. Yap, Kila juga sudah menganggap Laras sebagai kakaknya. Bahkan ia akan menunjukkan sifatnya yang manja pada Laras seperti sekarang ini.

"Eh ngga usah yah, kapan-kapan aja kakak nginapnya" tolak Laras lembut.

"Ihh Kila ngga ada teman kak dirumah," balas Kila memasang raut wajah sedihnya agar Laras mau ikut pulang dengannya.

"Okok kakak ikut, jangan sedih gitu dong" pasrah Laras akhirnya.

"Senyum dulu dong" suruh Laras yang langsung dituruti Kila menampilkan senyuman manisnya.

"Anak baik" ucap Laras mengusap kepala Kila yang masih tertutup hijab putih seragamnya.

"Yeyy!! Ayok kak" ucap Kila kembali bahagia dan mereka berdua pun pulang kerumah Kila.

Skip

Rumah Kila.

Malam harinya setelah Kila dan Laras melaksanakan solat isya, Kila mengusulkan agar mereka menonton film horor. Tetapi dengan keras Laras menolak karena ia tidak menyukai film horor, ia mengajak Kila menonton film korea dan Kila menyetujui filmnya.

Tanpa terasa mereka terlarut dalam filmnya dan akhirnya tertidur pulas dengan gaya random di atas ranjang Kila.

TBC

AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang