Part (44)

115 12 0
                                    

Maaf ya semua aku baru bisa up malam ini

Bismillah dulu guys
Happy Reading

M

atahari mulai kembali memancarkan sinarnya kembali menyambut hari baru yang lebih baik dari hari sebelumnya.

Begitupun dengan Kila yang sudah terbangun sedari tadi walaupun ini adalah hari libur. Niatnya pagi ini ia akan lari pagi mengelilingi komplek sekedar melihat-lihat suasana sekitar komplek rumah mereka.

Dan rencananya Afnan juga akan ikut menamani Kila tetapi cowok itu malah masih asik bergelung dengan selimutnya membuat Kila sedikit kesal.

"Afnannn... Bangunn katanya kamu mau ikut lari pagi" ucap Kila mengguncang bahu cowok itu berusaha membangunkannya.

"Eghh" lenguh Afnan merasakan tidurnya yang terganggu.

"Ayo dong Nann... Kalau kesiangan entar ngga enak" ucap Kila kembali berusaha membangunkan Afnan.

"Bentar lagi Kil, lima menit lagi" balas Afnan dengan suara parau khas orang bangun tidur.

Setelah mengatakan itu Afnan kembali menutup wajahnya dengan selimut mencari posisi yang lebih nyaman. Kila yang melihat itu semakin kesal "yaudah kalau kamu gak mau ikut aku sendiri aja" putus Kila akhirnya pergi meninggalkan Afnan yang masih dengar nada merajuk perempuan itu.

Saat turun Kila dibuat semakin kesal ternyata Afnan sama sekali tidak terpengaruh dengan nada merajuknya. Dasar Afnan tidak peka. Tiba-tiba terlintas ide yang cukup bagus di pikiran Kila agar pria satu itu mau ikut dengannya.

"Riann kamu ngapain pagi-pagi kemari? Nyariin Afnan yah" ucap Kila sedikit teriak agar Afnan mendengar suaranya.

Afnan yang masih separuh sadar tentu saja mendengar suara Kila yang cukup keras itu. Ia merasa aneh untuk apa Rian pagi-pagi kerumahnya, dengan cepat ia langsung melompat turun dari ranjang segera keluar kamar untuk melihat apakah yang diucapkan Kila benar. Sampai ia melupakan bahwa teman-temannya belum ada yang mengetahui ia tinggal dimana.

"Mana Rian Kil?" tanya Afnan serak khas bangun tidur bahkan ia sama sekali belum membasuh wajahnya.

"Engga ada" balas Kila santai.

"Loh jadi tadi kamu teriak-teriak manggil Rian ngapain?" tanya Afnan sudah mulai agak kesal. Bagaimana tidak ia rela belum membasuh wajahnya untuk melihat apakah yang dikatakan Kila benar tetapi yang terjadi orang yang ia cari sama sekali tidak ada.

"Ngga ngapain-ngapain, biar kamu bangun aja dan ide aku ternyata berhasil" balas Kila tersenyum senang karena rencanya berhasil agar membuat Afnan terbangun.

Afnan menatap Kila datar ia benar-benar kesal ternyata ia sudah dikerjain Kila. Eh, tapi mengapa ia sepertinya terlalu berlebihan saat mendengar Kila menyebut nama Rian? Apakah ini yang dinamakan cemburu? Entah lah Afnan pun tidak paham dengan dirinya.

Dengan perasaan dongkol Afnan kembali naik keatas meninggalkan Kila yang terlihat cekikikan melihat raut kesalnya.

Setelah kejahilan Kila akhirnya Afnan ikut dengan wajah yang ditekuk, Kila yang melihat itu merasa tidak enak dan berakhir lah ia membujuk Afnan.

"Afnann jangan marah yah, aku bercanda tadi"

"Hm" balas Afnan cuek.

Ia masih tetap berlari kecil meninggalkan Kila yang ikut mengejar langkahnya dari belakang.

"Ihh kok singkat banget, aku minta maaf yah, kamu sih susah banget dibanguninnya" tutur Kila mengeluarkan kekesalannya tadi.

Afnan sama sekali tidak menjawab dan malah berhenti untuk duduk di bangku taman komplek. Tanpa terasa ternyata mereka sudah sampai di taman komplek yang cukup ramai dengan orang-orang yang melakukan lari pagi seperti mereka.

AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang