Part (23)

184 25 2
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Hari ini seperti biasa Kila sudah siap dengan seragam sekolahnya begitupun dengan Afnan. Dan mulai hari ini mereka memutuskan untuk pergi sekolah bersama tanpa paksaan dari mama Afnan lagi.

"Cepatt!" titah Afnan pada Kila yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Iya bentar" sahut Kila.

Saat Kila sudah berdiri di sebelah motor Afnan ia sedikit menunduk. Ia hari ini ingin meminta izin pada Afnan untuk kegiatan ekskul rohisnya sepulang sekolah.

"Cepat naik!, ngapain lagi lo diri disitu" suruh Afnan tidak sabaran.

"Aku mau ngasih tau kamu kalau aku nanti pulang terlambat, soalnya ada kegiatan di ekskul" ucap Kila memberitahu Afnan.

"Hm, serah lo" balas Afnan tidak peduli.

"Yaudah cepat buruan, lo mau gue tinggal?!" sentak Afnan lagi pada Kila.

Kila langsung menggeleng polos dan naik ke motor Afnan.

Afnan sedikit tersenyum melihat Kila yang menggelang polos. Menambah kesan imut pada gadis itu.

Imut. Batin Afnan lalu sedetik kemudian ia menggeleng menampik pikirannya yang ngelantur.

Setelah Kila sudah berhasil duduk di atas motornya, Afnan pun mulai melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah.

Sampailah mereka di parkiran.

Kila seperti biasa menyodorkan tangannya, Afnan yang sudah paham menerima acuh uluran tangan Kila. Tapi, saat Kila mengecup punggung tangannya ia merasa seperti tersengat listrik membuat debaran aneh di jantungnya.

Kenapa jantung gue detaknya kuat banget njirr.

Saat Kila hendak meninggalkan Afnan entah refleks darimana Afnan menahan tangan Kila.

Kila pun menoleh dan memandang Afnan dengan pandangan bingung.

"Em lo pulang eskulnya lama?" tanya Afnan gugup. Tidak tau apa yang terjadi pada dirinya dan akhirnya pertanyaan itu lah yang keluar.

Saat Kila hendak menjawab tiba-tiba pegangan tangan mereka dilepas secara paksa.

"Eh ganjen banget lo jadi cewek megang tangan cowok gue!" sentak Jihan. Ya gadis itu adalah Jihan. Ia baru saja tiba di sekolah dan langsung melihat tangan sang pacar yang memegang tangan cewek yang tidak ia suka.

Afnan dan Kila tersentak kaget mendapati Jihan yang sudah berdiri di antara mereka.

"Kamu juga beb, mau aja di pegang sama cewek gatal ini. Mana sok alim lagi" cercah Jihan sarkas.

Afnan hanya memandang Jihan malas dan berlalu dari sana. Dalam hatinya ia mengumpati Jihan yang sudah mengganggu dan menjelekkan istrinya.

Istri ? Apa benar ia sudah menerima Kila sebagai istrinya. Afnan masih ragu akan perasaannya sendiri. Yang ia tahu saat ia bersama Kila ia selalu merasa nyaman dan detak jantungnya selalu berpacu cepat.

Jihan yang melihat kepergian pacarnya itu mendengus kesal.

"Gara-gara Lo! Liat aja pembalasan gue!" ucap Jihan menatap Kila sinis dan berlalu menyusul Afnan.

Kila hanya mengusap dadanya dan bergumam istighfar dalam hatinya. Rasanya aneh, ia yang sah sebagai istrinya malah ia seperti yang merebut Afnan.

ווווו×

Kila pun sampai ke kelasnya dan melihat sahabatnya yang sudah duduk anteng sembari memainkan ponselnya.

"Assalamualaikum Liaa" sapa Kila menyadarkan sahabatnya itu.

"Eh Wa'alaikumussalam Kil" balas Aulia setelah itu kembali melihat ponselnya dengan fokus.

"Serius banget sih Li liat ponselnya" sindir Kila merasa dicuekin.

"Eh bukan gitu Kil, kamu tadi pigi bareng Afnan yah?" tanya Aulia mengecilkan volume suaranya di akhir.

"Emm iya Li, emang kenapa?" tanya Kila bingung.

"Kamu liat deh ini Kil, kamu di jelek-jelekin disini" tunjuk Lia memperlihatkan grup wa sekolahnya yang sedang membicarakan Kila dan Afnan.

"Kesel banget gue sama nek lampir itu, pingin gue pelintir tangannya yang udah nyebar gosip kamu Kil" umpat Aulia mengingat gosip pagi ini ulah dari Jihan.

Ya, setelah kejadian pagi tadi di parkiran Jihan langsung menyebarkan gosip tentang Kila yang mengatakan Kila tidak sebaik penampilannya dan masih mau berpegangan tangan dengan laki-laki terutama pacarnya Afnan. Dan ia juga mengatakan Kila yang ingin merusak hubungannya dengan Afnan. Benar-benar tidak tau diri.

Kila yang melihat itu berusaha bersabar karena melihat umpatan orang-orang yang jadi ikut menjelekkannya. Ia sebenarnya kesal dan sedih karena sedikit sakit hati membaca berbagai umpatan pada dirinya. Tapi, ia berusaha sabar dan terus mengucapkan istighfar agar emosinya kembali terkontrol.

Kila teringat dengan firman Allah yang mengatakan 'Sesungguhnya Aku selalu bersama orang-orang yang sabar' membuat hatinya sedikit tenang. Toh, biarkan saja semua orang menjelekkan dirinya sama aja ia menerima pahala dari orang-orang yang menjelekkannya itu.

Kemudian Kila mengembalikan ponsel Aulia yang tadi dipegangnya.

"Kamu ngga kesel Kil, sabar yah Kil aku bakalan ngasih dia pelajaran" kesal Aulia dengan amarah yang meletup-letup. Ia tidak terima sahabatnya di jelek-jelekan seperti ini karena ia sudah tau bahwa Kila dan Afnan sudah menikah. Apa salahnya mereka berpegangan, yang ada itu Jihan yang gila mengatakan Kila yang ganjen.

"Udah gapapa Li, gak baik tau kejahatan dibalas kejahatan yang ada nanti makin meletup loh" ucap Kila diiringi kekehan di akhir.

"Ihh aku tetap gak terima liat aja nanti" kekeh Aulia ingin membalas perbuatan Jihan.

Kila yang melihat itu hanya tersenyum. Ia bersyukur masih ada yang mau membelanya disaat orang lain menjelekkan dirinya.

(Sahabat adalah orang yang selalu ada disaat suka ataupun dukamu)

🌸🌸🌸

TBC




AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang