Part (16)

495 27 0
                                    

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Afnan yang baru saja datang dari warung belakang sekolah bersama keempat temannya langsung menuju kantin. Mereka berniat mengisi perut mereka yang sudah lapar tepatnya hanya berempat kecuali Afnan yang sudah kenyang karena memakan nasi goreng buatan Kila.

Saat sampai di pintu masuk kantin entah mengapa matanya melihat Kila sedang asik berbicara bersama cowok yang ia ketahui itu adalah ketua OSIS. Afnan yang melihat itu entah mengapa dirinya tidak suka Kila berdekatan apalagi sangat asik berbicara pada cowok itu.

Semua cewek sama aja. Batin Afnan kesal.

Disisi lain Rian yang juga melihat itu sedikit kesal karena orang yang ia incar berdekatan dengan orang lain. Ia sudah kalah cepat dari cowok ketua OSIS itu.

Liat aja tuh orang gak bakal gue biarin deketin Kila. Batin Rian

Kevin yang melihat wajah Rian seperti kesal mengedarkan pandangannya dan akhirnya ia mengetahui sebab perubahan wajah Rian.

"Ooh babang Rian lagi cemburu toh" ucap Kevin menggoda Rian

Rian yang mendengar itu mencoba biasa aja dan langsung duduk di bangku tengah yang tampak kosong disusul ke empat temannya yang lain.

"Lo ngga cemburu Yan?" tanya Rendi ikut nimbrung.

"Ngga" balas Rian singkat.

"Yaelah kalok cemburu bilang aja kali Yan" ejek Kevin lagi. Jarang-jarang ia bisa menggejek sahabatnya karena selalu dia lah yang biasa menjadi bahan Bullyan para sahabat luknutnya.

"Daripada Lo ribut Vin mending lo pesenin kita makanan" suruh Dion

"Iya iya, yaudah kalian pesan apa?"

Mereka bertiga pun menyebutkan makanan dan minuman yang ingin mereka pesan pada Kevin.

"Lo gak mesen Nan?" tanya Kevin yang sedari tadi melihat Afnan yang diam dengan muka datarnya.

"Gue jus pokat aja" balas Afnan setelah itu ia kembali diam dan sedikit melirik ke meja Kila.

"Lo kenapa Nan, diam Mulu dari tadi?" tanya Rian.

"Ngga papa" balas Afnan.

"Macem cewek lo Nan" sambung Rendi terkekeh.

Afnan hanya diam tidak menanggapi ejekan sahabatnya. Ia baru teringat kalau Rian menyukai Kila dan sekarang Kila sudah menjadi istrinya. Bagaimana jadinya jika Rian tahu tentang ini? Ia tidak mau pertemanannya hancur cuman hanya perkara cewek. Tapi ia pun sedang dalam posisi yang membangongkan, memikirkan itu membuat kepalanya pusing sendiri ditambah melihat kedekatan Kila bersama ketua OSIS itu yang membuat dirinya ingin meluapkan rasa kesalnya.

****

Teetttt.....

Bel masuk pun berbunyi seluruh murid pun mulai kembali ke kelas masing-masing begitupun dengan Kila dan Aulia.

"Balik Lo Sono dah masuk" suruh Aulia pada Irham karena ia memang sudah dekat dengan Irham. Ia dan Irham mulai dekat karena ia dulu yang selalu menjadi langganann BK dan OSIS saat dulu ia menjadi tukanh bully.

"Iyee, Oya Kil jangan lupa nanti pulang sekolah yah ketemu di aula" ucap Irham pada Kila yang hanya di angguki oleh sang empu.

"Mau ngapain Kil?" tanya Aulia penasaran.

"Ikut ekskul rohis, kamu ikut yah Li" bujuk Kila

"Ooh okey deh" balas Aulia.

"Yaudah yuk kita ke kelas!" ajak Aulia menarik tangan Kila.

Saat mereka akan keluar mereka melewati meja geng Afnan. Kila yang melihat keberadaan suaminya disitu hanya menatap sekilas yang di balas dengan tatapan malas oleh Afnan. Rian yang melihat itu mesem-mesem sendiri karena Kila yang menatap Afnan bukan dirinya.

"Oii Li jangan tarik-tarik anak orang!" tegur Kevin meneriaki sepupunya itu. Ia menegur Aulia karena melihat muka masam Rian yang ia pikir Rian tidak suka Aulia menarik tangan Kila.

"Heboh!" balas Aulia ikut teriak dan meninggalkan kantin.

****

Saat pelajaran berlangsung Kila tiba-tiba merasakan ingin ke kamar mandi. Ia pun permisi kepada guru yang mengajar.

"Buk, saya permisi ke toilet yah" permisi Kila sopan.

"Ooh, silahkan" ucap guru perempuan yang sedang mengajar b.indonesia itu.

"Kamu ngga mau aku temani Kil?" tanya Aulia yang berada di samping Kila dengan berbisik.

"Ngga papa gak usah Li, aku sendiri aja" balas Kila dan langsung berdiri keluar kelas menuju toilet.

Ia pun berjalan menuju toilet dan sampailah ia ke toilet yang lumayan jauh dari kelasnya.

Saat ia sudah selesai ia berniat kembali ke dalam kelasnya dengan sedikit buru-buru, dan tanpa sadar ia menabrak seseorang.

Brukk...

Kila yang merasakan bokongnya yang akan mencium lantai hanya pasrah. Tapi saat ia tidak merasakan itu dan malah merasakan tangan seseorang yang melingkar di pinggangnya sedikit terkejut dan segera melepaskan diri dari tangan orang itu.

Astaghfirullah ucapnya dalam hati karena sudah disentuh oleh laki-laki lain. Apalagi ia sudah menjadi istri Afnan.

"Eh m-maaf" ucap orang itu yang ternyata adalah Rian.

"Iya gak papa kok, aku yang buru-buru juga maaf yah" ucap Kila tersenyum simpul.

"Eh kamu yang kemaren gak sengaja aku tabrak di kantin kan?" tanya Kila baru menyadari ternyata orang yanh ia tabrak adalah cowok yang juga pernah ditabraknya kemaren di kantin.

"Hehe iya" balas Rian sedikit grogi. Ia pun tidak tahu entah mengapa ia grogi saat berhadapan dengan Kila.

"Ooh yaudah kalau gitu aku permisi dulu yah" balas Kila mengangguk sambil tersenyum ramah.

"Tunggu!" teriak Rian melihat Kila yang sudah mulai berjalan jauh.

"Ya? Kenapa?" tanya Kila.

"Aku boleh tau nama lengkap kamu?" tanya Rian sedikit ragu.

Kila terdiam sejenak tak lama kemudian ia mengangguk "Shakila Adiba Atmarini" balas Kila tersenyum lalu berlalu menuju kelasnya meninggalkan Rian yang sedikit terpaku.

Gue bakal dapatin Lo Sha. Batin Rian.

****

Kila pun kembali dalam kelasnya dan mengucapkan salam dan langsung duduk ke kursinya.

"Kok lama Kil?" tanya Aulia berbisik.

"Emm ketabrak orang tadi" balas Kila cengir.

"Kebiasaan deh"

****

Sedangkan kelima cowok itu bukannya malah masuk ke kelas mereka malah asik nongkrong di rooftop sekolah.

"Darimana Lo Yan, lama banget" tanya Rendi.

"Dari toilet" balas Rian singkat dan langsung menyambar makanan ringan milik Kevin.

"Eh si bangke asal ngambil aja" tegur Kevin.

"Pelit banget lo" --Rian

Mereka berempat pun sibuk dengan kegiatan masing-masing hingga Kevin yang tengah memakan cemilannya tersadar.

"Nan sejak kapan lo suka makek cincin?" tanya Kevin yang menyadari ada cincin silver yang melingkar di jari manis Afnan.

Bodoh kok gue sampek lupa ngelepas nih cincin sih.

"Emm.."

TBC



AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang