Bismillah dulu guys
Happy Reading"anjirr dimana nih si Afnan?" tanya Kevin yang berboncengan dengan Rendi. Ya, ia kesini tadi sengaja tidak membawa motornya alasannya ia letih dan ingin di bonceng.
Sedangkan Rian dan Dion sudah melaju kedepan mencari keberadaan Afnan yang juga tidak balik ke garis finish.
Saat mereka sibuk mencari Kevin seperti menyadari sesuatu di balik semak-semak. Ya, karena motor Rendi dan Kevin berjalan tidak terlalu cepat mereka jadi lebih teliti melihat ke pinggir jalan.
"Ren, itu Afnan kan?!" tunjuk Kevin pada cowok yang sudah tergeletak dengan motor di atas kakinya.
"Anjirr! Iya itu Afnan!" sahut Rendi yang sudah akan menepikan motornya.
Saat sudah sampai di samping cowok itu mereka berdua sangat terkejut melihat kondisi Afnan yang lumayan mengenaskan dengan darh yang sudah membanjiri kepalanya.
"Cepat!! Lo telpon Rian sama Dion sekarang Vin" suruh Rendi yang sudah mulai mengangkat motor dari atas kaki Afnan.
Hallo Yan
Ha, apaan?
Cepat Lo putar arah! Gue sama Rendi udah jumpa di Afnan. Sekalian lo ajak Dion.
Serius Lo?! Okok gue sama Dion balik.
"Sekalian Lo telpon ambulance!!" suruh Rendi panik melihat darah yang terus mengalir dari kepala Afnan.Kevin yang juga panik tanpa ia sadari ia memencet nomor pemadam kebakaran.
Beberapa menit kemudian datanglah mobil pemadam kebakaran bersama rombongannya. Disisi lain Rian dan Dion pun datang bersama setelah ditelpon Kevin tadi.
"Mana yang kebakaran dek?" tanya pria yang sudah berumur pada Kevin yang masih panik.
"Anjirr! Siapa yang nelpon pemadam kebakaran?!" tanya Rendi kesal.
"Ngga tau gue" balas Kevin dengan nada tak bersalah.
"Jangan-jangan..."
"Lo yang telpon Vin?!" tuduh Rian garang.
"Ngga mana ada gue nelpon pemadam kebakaran gue nelpon ambulance tadi" sanggah Kevin menggelengkan kepalanya polos.
"Mana hp Lo?!" pinta Rian sudah menahan kesal.
Kevin dengan tidak merasa bersalah menyodorkan hpnya yang tadi menelpon pemadam kebakaran.
"Ini apa Bambang!" tunjuk Rian menyodorkan panggilan terakhir Kevin yang menunjukkan no pemadam kebakaran.
"Oh iya gue lupa, gak ingat no ambulance" cengir Kevin dengan muka watadosnya.
Sibuk dengan perdebatan kedua sahabat itu hingga melupakan sekitar yang masih dalam keadaan panik.
"Oii! Serius itu si Afnan udah sekarat njirr!" lerai Dion menghentikan perdebatan kedua sahabat itu
"Oh iya jadi nih si Afnan di bawa pakek apa? Kok nelpon ambulance takut gak sempat" ucap Kevin yang kembali panik.
"Udah gini aja mending kita bawak pakek mobil ini aja bisa kan pak?" tanya Rendi pada pria yang masih berada disana memakain seragam pemadam kebakaran.
"Eee gimana yah dek..." balas pria itu sedikit ragu.
"Ayok dong pak, sahabat saya udah sekarat nih" pinta Kevin memelas.
"Yaudah deh dek bawak masuk" suruh pria itu juga kasian melihat keadaan Afnan yang cukup mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHA |Tamat|
Novela JuvenilAssalamu'alaikum 💞 {Sebelum baca ada baiknya follow akun aku dulu yah dan jangan lupa vote dan komennya} Judul lama : Kaulah Takdirku Nah disini aku bawa cerita baruuu nihh 🎉 Semoga kalian suka yah😊 ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• Kejadia...