Part (21)

210 24 1
                                    

Maaf ya semua, aku baru bisa up malam ini soalnya hp aku baru bener
Makasii buat kalian semua yang terus pantengin cerita ini yahh
Lop yuu ❤️ ❤️

Bismillah dulu guys
Happy Reading

Keesokan harinya Kila dan Afnan sudah siap dengan seragam sekolah masing-masing. Ya, Afnan sudah sedikit sehat walaupun mukanya masih terlihat sedikit pucat. Pagi ini mereka akan pergi bersama sesuai dengan permintaan mama Afnan tercinta.

Flashback on

Afnan sudah mulai memejamkan matanya setelah drama dirinya yang meminta untuk Kila tidur bersamanya malam ini. Ya, entah mengapa malam ini Afnan tidak mau berjauhan dari Kila.

Sedangkan Kila hanya menuruti Afnan karena merasa bersalah dan kasihan melihat cowok itu. Kila pun sudah mulai berbaring dan memejamkan kedua matanya dengan degupan jangung yang berdisko. Ia sangat gugup harus tidur satu ranjang dengan Afnan. Kila berniat menunggu Afnan tertidur dan ia kembali ke dalam kamarnya.

Tapi disisi lain Afnan terlihat gelisah.

Kila yang merasa terganggu dengan gerakan Afnan yang tidak bisa diam di sebelahnya dan tidak juga memejamkan matanya akhirnya menoleh kepada sang empu.

"Kamu kenapa?" tanya Kila sedikit jengkel.

"Emm gue gak bisa tidur" balas Afnan jujur. Matanya tidak bisa di ajak kompromi untuk terpejam apalagi jantungnya yang juga berdetak cepat karena Kila yang berbaring di sebelahnya.

"Eee g-gue boleh meluk lo lagi?" tanya Afnan gugup dan tergagap.

Anjirr kenapa gue jadi gagap gini. Batin Afnan merutuki dirinya.

"Eh g-gak jadi-gak jadi lupain aja" sambung Afnan lagi.

Bangke kok gue gagap lagiii.

Kila sedikit malu mendengar permintaan Afnan. Ia bingung harus menjawab apa permintaan Afnan itu. Otaknya ingin menolak permintaan Afnan tapi entah mengapa hatinya ingin kembali merasakan pelukan laki-laki itu. Akhirnya ia mengangguk mengiyakan permintaan Afnan.

Memang otak dan hatinya tidak pernah sejalan.

Afnan yang sedari tadi pandangannya tidak luput dari Kila melihat anggukan gadis itu. Dengan semangat 45 ia langsung memeluk gadis itu dan memejamkan matanya untuk mulai masuk ke dalam mimpi. Walaupun sekarang jantungnya berdegup berkali lipat lebih cepat dari sebelumnya. Tapi entah mengapa matanya menjadi mengantuk setelah mencium aroma yang menguar dari tubuh gadis itu sangat menenangkan.

Kila yang langsung mendapat pelukan setelah anggukannya juga merasakan debaran jantung yang sama seperti Afnan. Tapi, disisi lain ia merasakan nyaman di dalam dekapan suaminya-Afnan.

Jantungku kenapa yah kok detaknya cepat banget. Jangan-jangan aku punya sakit jantung lagi.

Kila berusaha meredam detak jantungnya itu agar tidak ketahuan oleh Afnan. Jika ketahuan ia akan sangat malu.

Seiring berjalannya waktu Kila mulai merasa nyaman dan mulai tenggelam masuk ke alam mimpi di pelukan Afnan.

Afnan yang juga ingin masuk ke alam mimpi tiba-tiba terganggu oleh deringan ponselnya sendiri membuatnya mendengus kesal.

Afnan sedikit meregangkan pelukannya tapi tidak melepaskan pelukan itu, menoleh sebentar ke atas nakas untuk melihat siapa yang menelpon nya malam-malam begini.

AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang