55 - geng CAKRA

3 2 0
                                    

I'm comeback!!

Keknya aku bisa up cerita Fanny cuman di hari minggu aja, inipun buatnya juga dadakan. But, sorry klo samsek gaada feel nya.

Thank you for your support💖

Janlup tinggalkan jejak yaw🥺❤️

°•°

Apakah cemburu itu akan ada ketika kita sudah memiliki sebuah perasaan suka?

- Inaya Fariisha


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Kasur rusak kalau dibalik hurufnya dibaca?" Ucap Cahya mempertanyai Rafa.

Lelaki itu berfikir sejenak. "K-kas-sur ru-usak, eh kok sama anjir?!"

"Sop dibalik jadi?" Ucap Cahya lagi.

"Pos"

"Tumpah beg*!" Sahut Alfin yang mengundang gelak tawa diantara mereka.

Rafa mengembuskan nafasnya kasar. "Kena prank gue"

"Menjebak banget sih pertanyaanya Cahya" Ucap Fanny yang disetujui oleh Rafa.

Tidak lama kemudian pelayan cafe mengantarkan pesanan mereka di meja yang telah mereka pesan untuk berenam dan merekapun menikmati malam itu dengan canda tawa, rindu sekali momen-momen semasa kecil yang mereka lakukan.

Alfin, Cahya, Rafa, Fanny, Naya, dan Dhilla bersahabat serta berteman dekat sejak mereka kecil jadi sangat wajar dengan keakraban mereka yang sekarang.

Namun, hanya Naya yang sedikit canggung berada di tengah-tengah mereka. Sebab gadis itu sejak kecil jarang keluar rumah dan juga sulit untuk menyesuaikan keadaan sedangkan Fanny selalu ikut menjelajah bersama ketiga lelaki itu kemanapun.

"Gue masih inget waktu pulang sekolah, Fanny hari itu pas banget lagi sakit. Kita nih jalan bertiga kan ya pulang sekolah, gue, Fanny sama Naya terus ada orang gila di belakang kita padahal masih jauh anjir eh si Fanny girap-girap lari-lari kebirit" Cerita Rafa dengan menahan tawa.

"Orang gila mana? Kan banyak tuh yang lewat" Ucap Cahya menanggapi cerita Rafa.

"Tetangganya Mona, Ya. Cowo yang setengah waras setengah kaga waras itu"

"Yang tiap kali ketemu sama orang udah pasti nyapa?"

"Nah iya yang itu! Namanya Mordi"

Cahya tertawa sembari memakan piscok. "Sama orang gila takut, padahal modelan kaya Mordi masih dibilang waras. Orang masih mau bantuin ngangkat barang tetangganya"

FannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang