49 - Nasib

3 2 0
                                    

Update lagiii✨

Janlup votenya yakk🌻

°•°

Gue cape berlindung dibalik kalimat 'enak ya jadi lo' - Fanny Cheryl

Sang surya telah menampakkan silaunya dari arah timur, telah naik di ketinggian sekitar seperempat dari utuhnya satu waktu.

Bisa disebut masih pagi namun juga bisa dikatakan telah menginjak siang, seperti dua gadis yang tengah berlarian di koridor sekolah karena hampir terlambat. Pertanda lebih ke arah siang bukan?

"Ayo Fan buruan lelet banget sih lo!" Naya terus berlarian menuju lantai 2, letak kelasnya, meninggalkan Fanny yang sedang menetralkan jantungnya-berdetak cepat akibat berlarian.

"Kenapa kelas gue jauh banget" Gumam Fanny dengan nafas yang tidak beraturan namun tetap bertekad untuk lari.

Setibanya ia dilantai 3, Naya justru sudah akan kembali ke lantai dasar yakni lapangan upacara karena hari ini adalah hari senin. Walaupun test telah berakhir namun tidak dengan upacaranya.

"GUE DULUAN FANN" Teriak gadis itu saat melihat Fanny akan memasuki kelas.

"Kan, gue jadi panik." Ucap Fanny pada dirinya sendiri.

Saat menggeledah tas miliknya, ia tidak menemukan topi sekolah. Semakin panik, berulang kali mengecek sampai mengobrak-abrik isi tasnya, sama saja tidak ada.

Fanny menghembuskan nafasnya kasar. "Bodo amatlah gausah pake topi"

Gadis itu bergegas menuju lapangan upacara tanpa mengenakan topi dikepalanya. Jika ada yang berfikir mengapa tidak tinggal saja di kelas maka akan Fanny bantah dengan keras, percuma, pasalnya pengurus OSIS pasti akan mengecek satu persatu kelas.

Persetan dengan hukuman yang akan ia terima, yang terpenting Fanny ikut berdiri di halaman upacara walaupun pada akhirnya ikut pada barisan siswa-siswi yang tidak tertib.

Sesampainya di barisan putri paling belakang, beberapa teman Fanny terkejut karena gadis itu tidak mengenakan topi.

"Nih pake topi gue aja" Ucap Bara yang kebetulan baris dibagian belakang sedangkan Fanny menggelengkan kepala.

"Gausah Bar, gue gapapa. Cuman di suruh berdiri didepan sama kaya berdiri di sini"

"SILAHKAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN ATRIBUT LENGKAP UNTUK MAJU KE DEPAN" Teriak ketua OSIS.

Tanpa basa-basi dan tanpa rasa ragu Fanny berjalan menuju tempat yang biasanya disinggahi oleh murid yang tidak tertib, sedikit terkejut karena pandangannya tidak sengaja bertemu dengan Naufal-mantan kekasihnya yang juga tengah menatapnya. Lelaki itu bertugas menjadi pemimpin barisan.

Fanny bernafas lega ketika yang perempuan tidak hanya dirinya tetapi masih ada satu orang lagi, walaupun hanya satu orang setidaknya Fanny tidak sendiri diantara lautan manusia berspesies laki-laki.

Ternyata saat berdiri di depan waktu seakan berjalan begitu cepat dibandingkan saat masuk dalam barisan kelas, jadi nagih. Astaghfirullah.

Ketika upacara telah selesai semua barisan dibubarkan kecuali barisan yang didepan tentunya.

"Lo kenapa maju? Padahal pake topi" Ucap Fanny kepada salah satu penduduk kelas XI IPA 1, ketika hanya berdua Fanny berani membuka suara lebih dulu berbeda lagi saat dikumpulkan dengan banyak orang.

"Sama aja kalau ngga pake dasi" Balas gadis itu.

"Oiya ya sama aja" Keduanya tertawa.

"Tulis dulu nama lo disini"

FannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang