22 - HUT sekolah

7 3 0
                                    

I'm sorry, aku telat up huhu bener-bener lagi dikejar deadline ini:')

So, Happy Reading❤️

•••

Sulit dipercaya bahwa dia adalah ekspetasiku yang nyata.

- deviayuwdyst

•••


“TIARA NIUPNYA BALON YANG BENER DONG!”

Gadis yang bernama Tiara itu hanya bisa mendengus kesal saat Raina memerintah dirinya, padahal Rikha yang notaben penanggung jawab mendekorasi kelas biasa saja. Ya, mereka kini memasuki hari dimana ulang tahun sekolah dirayakan.

“Nih nih lo aja kalau gitu!” ucap Tiara kesal melempar asal bahan balonnya kemudian berpindah tempat posisi membuat Raina mendelik sedangkan Rikha menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya.
“Ngambekan!” ucap Raina.

Yang bertugas mendekorasi kelas hanyalah para gadis dan yang menilai nanti adalah para lelaki, karena biasanya pada ulang tahun sekolah diberi kebebasan jadi para lelaki X IPA 1 akan pergi ke kantin. Begitu juga dengan yang mempunyai tugas mendekorasi kelas tidak terlalu memforsir pekerjaan mereka karena biasanya yang dinilai penting kelasnya bersih.

Lomba-lomba akan dimulai sebentar lagi mengingat lombanya sangat banyak maka disegerakan karena setelah acara ulang tahun sekolah berakhir seluruh murid SMA Athala akan mengambil nilai hasil dari ujian mereka kemarin.

Fanny baru saja berbicara dengan tim futsal tentang berapa jumlah minum yang akan ia sediakan berakhirlah kini menghampiri Raina untuk meminta uang kas kelas mereka, karena yang membawa Raina.

“Rain, temenin gue ke koperasi yuk! Beli minum buat tim futsal,”

“Siap!”

Mereka pun pergi ke koperasi tempat dimana air mineral disediakan, walaupun tim futsal hanya terdiri dari 5 orang tetapi Fanny membelikan air mineralnya satu kardus untuk berjaga-jaga bila tim kelas mereka lanjut ke babak berikutnya pasti akan membutuhkan air mineral lagi. Kalaupun tidak, bisa dibagi satu kelas.

Setelah membeli air mineral saat berjalan kembali ke kelas, diperjalanan Fanny dan Raina berbincang-bincang untuk mengisi keheningan pastinya. Seperti ada yang kurang jika tidak berbicara disetiap perjalanan mereka.

“Gila ya lo punya pacar nggak bilang-bilang!” ucap Raina dengan tatapan mautnya sedangkan Fanny hanya bisa tertawa garing, haruskah jika seseorang mempunyai kekasih harus bilang ke semua orang? Yang ada Fanny akan merasa malu melakukan hal itu.
“Gue punya pacar Rain,” ucap Fanny memberitahu sembari terkekeh pelan.

“Telat!” ketus Raina.

“Kita lewat kelasnya Naya yuk Fan,” ucap Raina namun Fanny menghentikan langkahnya membuat Raina mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya ada apa.
“Lo lupa Ilham dikelas berapa?” ucap Fanny dengan hati-hati sedangkan Raina justru tersenyum misterius.

“Yaelah! Cuman lewat doang kalaupun lo mau mampir yaudah sih gapapa juga udah ayok!” Raina mendorong tubuh Fanny karena kedua tangan Fanny memegang kardus yang berisikan air mineral, Fanny hanya bisa pasrah dalam kungkungan Raina.

Fanny hanya takut jika ia dianggap cari perhatian karena Fanny tidak menyukai hal itu, untuk bertemu dengan pujaan hatinya, Fanny butuh ekstra keberanian. Lagi pula Raina ada-ada saja mengajaknya lewat kelas X IPA 3, justru jarak tempuh mereka lebih jauh lagi.

FannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang