31 - Cowok baru lagi

7 2 0
                                    

Yokk vote nyaa✨

•••••••••••••••••••••••••••

“Gila banget kan kemarin tatapannya” Ucap Jessy sinis, gadis itu tengah mengungkit kembali masalah yang kemarin padahal si korban nampak biasa saja.

“Udahlah Jes masih bocil juga kan dia maklumin aja” Ucap Sandra yang disetujui oleh Elvina.

“Cher, diem-diem bae lo dari tadi.”

Cheryl yang merasa namanya dipanggil hanya menoleh sesaat kemudian kembali ke posisi semula, membuat ketiga temannya saling menatap satu sama lain. Cheryl hanya terlalu malas menanggapi obrolan mereka yang menurutnya tidak penting walaupun faktanya Cheryl bukan memikirkan apa yang keiga temannya bicarakan.

Saat ini sedang jam istirahat dan Jessy tengah membahas bagaimana tatapan Adel kepada Cheryl hari kemarin saat Cheryl dihadang oleh Adit.

“Cheryl kayaknya nggak nyaman kita bahas yang kemarin-kemarin itu mending udahan aja bahasnya” Bisik Elvina dan Jessy serta Sandra mengangguk samar.

“Sorry Cher kalau kesinggung”

“Gapapa”

“CHERYL!”

Keempatnya sama-sama menoleh ke arah sumber suara, dilihatnya seorang gadis yang tengah berjalan ke meja Cheryl dengan langkah tegapnya.

“Lo dicariin” Ucap Fanny Juvanda.

“Dicariin siapa?” Kening Cheryl berkerut, sejak kapan ia mempunyai janji dengan seseorang pikirnya. Ketiga temannya justru saling senggol untuk memastikan namun nihil, sama saja, tidak ada yang tahu.

“Udahlah keluar aja, ada di depan pintu kelas.”

Setelah mendapat arahan dari Fanny, Cheryl pun memutuskan untuk menghampiri seseorang tersebut. Ia juga penasaran siapa orangnya dan ada urusan apa juga mencarinya, padahal Cheryl bukan termasuk orang terpenting di SMA Athala.

Setibanya di depan kelas, langkah kaki Cheryl melambat saat mengetahui postur tubuh seseorang yang ia kenali. Entah mengapa kakinya terasa kaku dan sulit untuk digerakkan, hingga sosok itu membalikkan badannya menghadap Cheryl dengan tersenyum manis.

“Boleh minta waktunya sebentar?”

“B-boleh, t-tapi bentar lagi kayaknya m-mau bel masuk.” Ingin rasanya Cheryl kembali ke masa taman kanak-kanak yang dimana ia diajari cara melafalkan ucapan dengan benar.

“Jamkos kok Cher tenang aja” Sahut Fanny yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Cheryl.

“Buruan kak bawa aja Cheryl” Lanjut Fanny tetapi seseorang yang disebut ‘kak’ tadi terlihat bingung.

“Cheryl?”

Fanny tertawa pantas saja kakak tingkatnya itu bingung. “Kakak tau kan nama Fanny ada 2? Nah Fanny Cheryl milih dipanggil Cheryl dan gue kan Fanny Juvanda jadi manggilnya tetep Fanny.”

Lelaki itu nampak giliran tertawa sembari menganggukkan kepala sedangkan Cheryl hanya diam melihat interaksi keduanya,

“Eh iya ayo sekarang aja kalau gitu” Ajak lelaki itu kepada Cheryl.

“Gue nggak diajak nih kak? Gue udah baik tau manggil Cheryl tadi, masa nggak dikasih imbalan apa-apa.” Fanny nampak cemberut tapi yang mereka lihat itu hanyalah ekspresi yang dibuat-buat.

“Nunggu hasilnya dulu baru nanti gue kasih imbalannya”

Mata Fanny berbinar mendengarnya. “PASTI HASILNYA BAGUS!” Ucap gadis itu dengan lantangnya membuat kakak tingkatnya itu terkekeh pelan dan Cheryl tersenyum kikuk karena tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

FannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang