23. Meteor

5.4K 747 183
                                    

Mau double update?
Spam comment & like! 😚

Aera bersenandung kecil mengikuti alunan lagu yang diputar oleh Jimin di speaker mobilnya. Sesekali ikut menggerakan kepalanya mengangguk-angguk. Jimin tersenyum melihatnya. Seketika ia mengingat percakapan mereka saat di danau.

"Tapi kak, gue—"

"Gue gak maksa lo buat nerima perasaan gue kok Ra, tenang aja. Gue cuman gak mau mendem perasaan gue sendiri, gue pengen lo juga tau kalo gue suka sama lo."

Aera terdiam, dan Jimin menangkap apa yang dirasakan gadis didepannya. Ia melepaskan genggamannya pada tangan Aera.

"Sorry Ra, kalo lo jadi gak nyaman abis denger pengakuan gue."

"Eh siapa bilang? Gue nyaman kak sama lo."

Jimin tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang ingin terus mengembang. Setidaknya Aera sudah menunjukan tanda bahwa gadis itu menerima perasaan Jimin walaupun mungkin belum bisa membalasnya.

Mobil Jimin berhenti tepat disebuah restoran jepang. Ia turun dari mobil dan berlari kecil ke sebelah pintu Aera untuk membukakannya. Aera tersenyum malu saat Jimin mempersilahkan dirinya keluar dari mobil layaknya seorang putri.

Aera gemas dan memukul punggung Jimin yang tengah membungkuk membuat pemuda itu tertawa.

"Gandengan?" Aera mendelik saat Jimin menawarkan lengannya untuk diamit.

"Ih apasih kak, lo kira kita mau jalan di red carpet pakek gandengan begitu?" Aera melengos, meninggalkan Jimin yang terkekeh.

"Tungguin gue Ra!"

Aera tiba-tiba menghentikan langkahnya sebelum sampai di pintu restoran. Ia tertegun mendapati pemandangan yang ada didepannya. Jimin yang melihat Aera tiba-tiba berhenti pun bingung. Ia mengikuti arah pandang Aera, seketika Jimin berdecak sambil menggelengkan kepalanya.

"Gak tau tempat banget." Cibir Jimin melihat dua sejoli yang tengah berpelukan didepan restoran.

Beberapa detik kemudian, matanya melebar saat menyadari siapa mereka.

"Loh Ra, itu kakak lo? Sama Hyorin?"

Aera bergeming.

Mengapa dari sekian banyak restoran, pasangan baru itu justru datang kesini?

"Ayo Ra! Kata lo tadi laper?" Jimin menarik tangan Aera namun gadis itu menahannya.

"Kita cari tempat lain aja deh kak, tiba-tiba gue gak nafsu makan sushi." Aera ganti menarik Jimin untuk kembali masuk ke mobil. Pemuda itu menurut, dan melajukan mobilnya untuk mencari tempat makan lain sesuai keinginan Aera.











"Thanks buat hari ini kak. Buat kunjungan ke hidden gems lo, pizza, es krim, boba, trus apa lagi ya tadi? Banyak deh. Kapan-kapan ajak gue ke hidden gems lo lagi ya."

Jimin terkekeh pelan mendengar ucapan Aera juga sebutan yang gadis itu berikan untuk tempat kesukaannya itu.

"Iya, lain kali kalo lo mau kesana bilang aja. Gue siap 24 jam buat lo."

Aera yang melongokan kepalanya dari luar kaca mobil pun tertawa kecil.

"Bisa aja lo kak, by the way buat ucapan lo tadi.. yang itu.."

Seakan tahu kemana arah ucapan Aera, pemuda yang duduk dibalik kemudi itu tersenyum teduh.

"Gak usah dipikirin Ra, tapi ya jangan dilupain hehe. Buruan masuk gih! Udah ditungguin kakak lo pasti."

My Crazy Brother - jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang