Jungkook mengepalkan tangannya erat hingga buku jarinya tampak memutih. Hoseok dan Taehyung yang baru saja memasuki ruangan dengan napas terengah sontak membelalak saat menangkap keadaan Aera. Gadis itu tengah meringis menahan perih yang melanda lehernya untuk kesekian kalinya.
Jungkook menggeram. Berjalan cepat mendekat kearah dua sosok yang berada ditengah ruangan itu.
"Berhenti! Selangkah lagi kamu maju, aku bakalan bikin adek kamu kehabisan darah!" Ancam Hyorin yang diikuti pekikan tertahan dari Aera karena perempuan itu kembali menekan luka yang sebelumnya masih menganga dengan pisaunya.
"Aera!"
Jungkook sontak menahan langkahnya. Menatap panik Aera sebelum beralih menatap penuh benci pada Hyorin yang kini tersenyum tipis.
"Pinter. Udah diem disitu ya."
"Heh dasar fans nggak waras lo!" Seru Hoseok membuat Hyorin menoleh.
"Apa lo bilang? Nggak waras? Hahaha iyasih bener. Karena gue nggak waras, gue bisa ngelakuin ini."
Hyorin menekan pisaunya, membuat darah segar semakin cepat merembes dari leher Aera.
Jungkook membelalak. "Hyorin stop! Dasar cewek gila!" Jungkook kembali melangkahkan kakinya.
"Eh eh! Bandel banget sih dibilangin!"
"Akh! K-kak?"
Jungkook terpaksa menahan langkahnya lagi. Wajahnya sudah merah padam, urat disekitar lehernya tampak menonjol. Jungkook menahan emosinya sekuat tenaga.
"Duh kasian kan adek kamu nanti cepet kehabisan darah..."
"Lepasin Aera!" Desis Jungkook penuh penekanan yang membuat Hyorin nampaknya tak gentar sama sekali. Justru senyumnya semakin lebar disertai gelengan kepala pelan.
"Nggak mau..." Hyorin merengut. Memasang raut wajah seolah dirinya sedang merajuk dan tidak mau dibujuk.
Jungkook menghela napas panjang. Memejamkan matanya sejenak sebelum kembali menatap Hyorin tajam.
"Mau lo apa sebenernya?"
"Aku mau kamu. Aku mau kita balikan."
Jungkook mencebik. Netranya beralih menatap Aera yang tampak berlumuran darah dibagian pipi dan lehernya. Bahkan baju bagian atas gadis itu sudah terkena tetesan darahnya sendiri. Hati Jungkook mendadak sesak. Jungkook bersumpah, setelah ini ia akan memberikan pelajaran setimpal untuk perempuan gila dibelakang Aera.
"Okay. Gue mau balikan sama lo asal lo lepasin Aera sekarang, bisa?"
Raut wajah Jungkook melembut, membuat Hyorin seketika tersenyum senang dan merasa yakin dengan ucapan Jungkook.
"Kamu beneran? Nggak bohong kan?"
Jungkook menggeleng.
"Enggak, gue serius."
Senyum sumringah tampak dibibir Hyorin. Namun beberapa detik kemudian senyum itu langsung lenyap. Membuat Jungkook menaikan sebelah alisnya bingung.
"Nggak! Kamu pasti cuma pengen aku nglepasin Aera, abis itu kamu nggak akan nepatin omongan kamu."
Aera melirik ke pisau Hyorin. Dirasanya pisau itu mulai sedikit menjauh dari permukaan kulit lehernya karena si empunya terlalu fokus bernegosiasi dengan Jungkook. Aera bisa sedikit bernapas lega disela kepalanya yang mulai merasa pening.
"Gue serius. Sini kalo nggak percaya." Pancing Jungkook sembari merentangkan kedua tangannya.
Guratan bahagia kembali hadir di wajah Hyorin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Brother - jjk
FanfictionAwalnya, Aera pikir tidak masalah memiliki saudara tiri seperti Jungkook. Namun, setelah bertemu dan tinggal berdua dengan Jungkook membuat Aera menarik perkataannya. Dia, pemuda yang selalu menatapnya sengit. Jeon Jungkook. Sosok sempurna yang memb...