24. Bet

5.6K 747 167
                                        

"Aera, lo nanti ikut nonton balapan nggak?"

Aera yang sedang sibuk mengemasi barang-barangnya juga menggulung sebuah kertas gambar berukuran besar mendongak.

"Lah emang lo mau nonton?" Aera balik bertanya.

Lia mengangguk dan membantu memasukan kertas-kertas milik Aera ke dalam tote bag. Mereka baru saja mengerjakan sebuah project pertama untuk nilai ujian tengah semester.

"Hyuna katanya juga mau ikut, gue paksa sih sebenernya. Lo apa nggak kepo siapa yang bakalan menang nanti? Apalagi.."

Aera menghentikan aktivitasnya lalu menghela napas.

"Gue nggak peduli sama taruhan mereka."

"Tapi Ra, lo nggak mau mastiin langsung, apa bener kakak lo mau jadiin lo bahan taruhan dia? Gue yakin dia nggak akan setega itu."

Aera berdecih sambil mengambil pensilnya yang terjatuh.

"Tau dari mana lo, orang pas balapan sebelumnya si Jaehyun itu bilang kalo mereka berdua udah deal jadiin gue bahan taruhan." Lia mengikuti Aera yang melangkah keluar kelas. Disana sudah ada Hyuna yang menunggu mereka.

"Lo baru denger dari kak Jaehyun kan? Belom denger penjelasan langsung dari kakak lo? Siapa tau dia bo'ong."

Aera terdiam. Benar juga kata Lia, ia belum mendengar sendiri dari Jungkook.

Tapi Aera terlampau hafal dengan sikap Jungkook, pemuda itu memiliki ego yang tinggi. Jungkook penyuka tantangan, jadi bukan tidak mungkin pemuda itu menjadikan dirinya sebagai bahan taruhan karena tantangan Jaehyun.

Mereka yang tengah berjalan melewati gazebo teknik pun terhenti saat Hyorin mencegat mereka.

"Hai calon adek ipar!" Sapa Hyorin dengan senyum lebarnya.

Hyuna yang sangat tidak menyukai Hyorin memutar bola matanya malas, sedangkan Lia sudah berakting seolah ingin muntah.

"Adek ipar? Emang yakin bakalan langgeng?" Sindir Hyuna membuat Hyorin menatapnya sinis.

"Kenapa? Lo iri sama gue? Malu lo kemaren ngatain gue halu?" Hyorin tersenyum remeh.

"Gue iri sama lo? Gak dulu deh! Level lo gak setinggi itu sampe bikin gue iri." Balas Hyuna, menatap Hyorin jijik.

Hyorin geram. Ia melangkah maju berhadapan langsung dengan Hyuna.

"Apa lo bilang? Maksud lo level gue rendah gitu?"

Hyuna mengedikan bahunya acuh.

"Dasar lo cewek urakan!" Hyorin mendorong bahu Hyuna kasar membuat gadis itu membelalak tak terima.

"Urakan?! Wah ngajak berantem beneran nih cewek!" Hyuna balas mendorong bahu Hyorin lebih kencang sampai terhuyung kebelakang.

Hampir saja Hyorin terjatuh kalau seseorang dibelakangnya tidak menahan tubuhnya. Hyorin mendongak.

"Sayang?" Hyorin refleks memeluk lengan Jungkook lalu berdiri dibelakang pemuda itu seolah meminta perlindungan.

Aera, Lia dan Hyuna sontak mendengus bersamaan.

"Sayang, temen adek kamu mau mukul aku tadi. Dia gak terima kalo kita pacaran." Adu Hyorin sambil menunjuk Hyuna yang menatapnya tidak terima.

"Heh gak usah ngada-ngada ya! Gue pukul beneran tau rasa lo!"

"Tuh tuh! Galak banget dia sama aku, padahal aku tadi cuman nyapa Aera. Eh dia malah sewot." Mata Hyuna membelalak, ia menggigit bibirnya gemas.

Ingin rasanya ia menjambak rambut Hyorin dan menarik bibirnya sampai dower. Kalau bisa ia cincang sekalian perempuan yang tengah merengek manja pada Jungkook itu.

My Crazy Brother - jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang