14. Close

6.8K 788 114
                                    

Suasana di ruang makan saat jam makan malam tiba tidak lagi sesunyi seperti biasanya ataupun hanya berisi perdebatan antara Jungkook dengan Aera. Tampak sosok lain yang kini tengah menyiapkan makanan di atas meja sambil tersenyum hangat. Didepannya sudah ada Jungkook dan Aera yang sudah tidak sabar menikmati hidangan yang aromanya mampu membuat selera makan tergugah.

Sebenarnya terlalu berlebihan kalau untuk Jungkook, karena pemuda itu sedari tadi hanya diam menunggu tidak seantusias Aera, dengan sebuah piring kosong beserta sendok dan garpu yang sudah siap dihadapannya.

Aera menyodorkan piringnya yang langsung diterima oleh wanita dihadapannya. Mengisi piring kosong itu dengan nasi dan lauk yang baru saja ia masak secukupnya.

"Makasih ma." Ucap Aera setelah menerima piringnya kembali.

"Jungkook nggak sekalian? Sini piringnya." Pinta wanita dihadapannya sambil menengadahkan tangan kanannya.

Jungkook sempat ragu memberikan piringnya, merasa tidak enak merepotkan wanita yang tengah tersenyum hangat kepadanya.

Jeon Sunmi, mama Aera yang sekaligus merupakan mama tiri Jungkook.

"Nih, selamat makan."

"Makasih ma." Balas Jungkook yang sontak membuat Aera menoleh dengan dahi berkerut. Merasa diamati, Jungkook menoleh dan tatapan matanya langsung bersibobrok dengan Aera. Menatap gadis itu tajam sambil mengedikan dagunya bertanya. Seketika Aera menggeleng pelan, membuang muka lalu mulai menyuap masakan yang dirindukannya.

Aera merasa lega karena setidaknya Jungkook yang terkenal cuek dan dingin, masih tahu bagaimana bersikap kepada orang yang lebih tua termasuk pada Sunmi, mamanya— mama Jungkook juga.

"Jungkook, selama ini Aera bandel nggak? Kalo iya, bilang sama mama biar mama jewer telinganya sekarang juga." Tanya Sunmi tiba-tiba disela acara makan mereka yang sontak membuat Aera melotot tidak terima.

Hei!

Kenapa mamanya justru menanyakan hal seperti itu kepada Jungkook? Bukankah yang benar itu ia yang ditanya? Karena jujur, Aera bahkan sudah menyiapkan kata-kata untuk memaparkan segala perilaku si berandalan Jungkook.

Namun, yang terjadi justru mamanya tengah menanyakan tentang bagaimana dirinya saat disini? Yang benar saja, apa kurang terlihat jelas kalau Aera itu anak baik bukan anak nakal?

Dan disebelahnya, Jungkook tampak tersenyum miring.

"Aera bandel anaknya, kalau Jungkook nasehati selalu ngebantah ma." Adu Jungkook yang tidak sepenuhnya benar.

Aera menatap pemuda itu sengit. Hendak membantah perkataan Jungkook, namun rasa panas ditelinganya yang ditarik membuat Aera mengaduh kesakitan.

"Aduh ma, sakit ma, ampun." Sunmi menarik telinga putrinya gemas, sedangkan Aera tengah memohon-mohon agar mamanya itu segera melepaskan telinganya.

Jungkook yang melihatnya pun tersenyum, tipis sekali lalu kembali melanjutkan makannya.

"Kamu itu ya, udah mama bilang kalo disini itu nurut sama kakak kamu, malah bandel."

Aera memegangi telinganya yang kini memerah, menatap Jungkook sebal sedangkan yang ditatap hanya menyunggingkan senyum mengejeknya.

"Tapi ma, mama tau nggak Jungkook—"

"Kakak Aera.. Jungkook lebih tua loh dari kamu."

Bibir Aera menipis. Astaga, kenapa mamanya seolah berada di kubu yang sama dengan Jungkook?

Sedangkan Jungkook, pemuda itu tengah menatap curiga pada Aera sembari menyuap makanannya.

"Iya deh iya.. mama tau nggak kakak kalo malem itu suka ikut bal— mphh!"

My Crazy Brother - jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang