Selamat membaca^^
Aera terbangun merasakan silau dari jendela yang mengenai matanya dan langsung terduduk. Ia mengecek ponselnya dan mendapati banyak pesan dari pengirim yang sama, Lia. Pesan-pesan itu dikirim pada dini hari tadi. Aera mulai membaca pesan itu. Dalam pesannya, Lia memberitahunya kalau balapan tadi malam, Jungkook yang menang. Tidak ada taruhan. Jungkook melepaskan Jaehyun begitu saja. Sudah tidak berminat mendapatkan hormat dari ketua geng Meteor itu juga blacky— motor hitam kebanggaan milik Jaehyun.
Aera sempat tidak percaya, kenapa Jungkook melepaskan kesempatan emas itu? Setidaknya ia bisa menambah koleksi motornya. Bukankah itu lumayan? Terlebih saat membandingkan bagaimana kalau Jaehyun yang menang. Aera yakin Jaehyun akan dengan senang hati mengambil hadiah dari taruhan mereka, tundukan dari Jungkook juga.. dirinya?
Di bubble pesan yang terakhir, Lia mengajaknya untuk pergi ke rumah Hyuna. Setelah mengetikan jawaban singkat, Aera bergegas turun dari kasurnya untuk mandi dan bersiap. Gadis itu kemudian berjalan keluar kamar setelah selesai memoles lip balm dibibirnya, dan menyahut sling bagnya.
Aera tertegun, menahan langkahnya yang hampir melewati ambang pintu saat mendapati keberadaan Jungkook tepat didepan pintu kamarnya. Pemuda itu tengah bersedekap tangan. Sebelah alisnya terangkat saat melihat Aera yang sudah berpakaian rapi.
Melihat Jungkook membuatnya mengingat peristiwa yang terjadi semalam. Saat Jungkook memeluknya dan mengungkapkan perasaannya bahwa pemuda itu mencintai dirinya. Tadi malam setelah cukup lama memeluk Aera, Jungkook akhirnya melepas pelukannya walau enggan. Suasana mendadak canggung, Aera bahkan salah tingkah sendiri.
Dan pagi ini, pemuda ini sudah berdiri dihadapannya.
"Mau kemana?" Tanyanya.
"Ke rumah Hyuna." Jawab Aera masih betah diam ditempatnya.
"Gue anter."
"Gak us—"
Jungkook berlalu begitu saja, menuruni tangga meninggalkan Aera yang hanya bisa menghela napas lalu mengikutinya.
Selama perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Hingga saat Jungkook tiba-tiba membelokan mobilnya ke sebuah gang, Aera mengeryit bingung.
"Loh bukan yang ini gang rumahnya Hyuna!" Ucap Aera sambil mengintip nomor gang yang mereka masuki.
Jungkook tidak menjawab. Pemuda itu terus memajukan mobilnya hingga sampai didepan pagar rumah putih.
"Pindah ke belakang!" Suruh Jungkook membuat Aera melongo.
"Ha?"
"Pindah ke belakang cepet!" Jungkook mengedikan dagunya ke arah jok belakang.
Masih dengan perasaan bingung, Aera pun memilih menuruti Jungkook. Ia keluar dari mobil dan berjalan ke pintu belakang. Saat baru saja membuka pintu mobilnya, suara gerbang yang terbuka membuatnya menoleh. Mata Aera menyipit lalu setelahnya terbuka lebar dengan alis yang terangkat melihat siapa yang berjalan dengan riang menghampirinya.
"Hai Aera!" Sapa sosok perempuan yang tadi membuka pagar rumahnya dengan dress berwarna merah muda dan sekarang sudah berada disamping mobil Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Brother - jjk
FanficAwalnya, Aera pikir tidak masalah memiliki saudara tiri seperti Jungkook. Namun, setelah bertemu dan tinggal berdua dengan Jungkook membuat Aera menarik perkataannya. Dia, pemuda yang selalu menatapnya sengit. Jeon Jungkook. Sosok sempurna yang memb...