47. Flashback (2)

4K 557 67
                                    

Pagi itu, saat Jungkook belum terbangun dari tidurnya yang bisa dibilang tidak terlalu lelap, Aera menuruni tangga dengan menjinjing sebuah koper besar dengan hati-hati. Berjalan keluar dari rumah dan sudah ditunggui oleh kedua orang tuanya yang berdiri di sebelah mobil.

Aera melirik kebelakang, mencoba memantapkan diri untuk benar-benar meninggalkan rumah ini. Ia merasa sangat bersalah pada Jungkook. Pasalnya Aera sudah terlanjur menyanggupi ucapan Jungkook untuk berjuang bersama. Tapi sebenarnya Aera juga tengah berjuang sekarang. Berjuang mempertahankan hubungan keluarganya. Berjuang mempertahankan keutuhan keluarganya agar tidak tercerai berai.

Aera tidak ingin kalau papa Jeon benar-benar mencoreng nama Jungkook dari daftar keluarga apalagi mengusirnya.

Sudah cukup sedari tadi Jungkook yang mengambil langkah, dan sekarang gilirannya.

"Ayo Aera!" Desak Sunmi karena gadis itu masih terbengong ditempatnya.

Setelah menata kopernya ke dalam mobil. Mereka bertiga pun berangkat menuju bandara, meninggalkan sosok yang masih bergelung dikasurnya lantaran baru tidur satu jam.

Aera terpaksa.

Kalau ada pilihan selain meninggalkan Jungkook, mungkin Aera bisa mempertimbangkannya. Masalahnya, Sunmi bersikukuh untuk membawa Aera pulang saja.

Beberapa jam telah berlalu, pesawatnya sudah mendarat sejak tiga puluh menit yang lalu dan sekarang Aera sudah berada dirumah pamannya yang tempatnya lumayan jauh dari rumahnya. Aera tidak tahu apa yang tengah Jungkook lakukan saat ini. Aera penasaran, tapi ia tidak bisa berlaku apapun. Hanya dapat menjalani alur dari keputusan yang telah ia buat.











2 hari kemudian

"Aera, aku mau kerumahmu, kamu mau ikut nggak?"

"Ikut paman!"

Malam itu, saat dimana ia menyaksikan tubuh pemuda yang begitu dikenalnya terpental ke tengah jalan karena mobil yang berada didepannya. Aera panik. Pamannya pun sama walaupun tidak tau siapa yang tengah terbaring di atas aspal dengan kedua mata terpejam serta tubuh berlumuran darah itu.

Akhirnya malam itu mereka bergegas membawa Jungkook kerumah sakit sebelum mengabari Sunmi dan papa Jeon. Kedua orang tua itu juga khawatir, jelas. Terlebih Sunmi yang merasa bersalah karena membiarkan Jungkook pergi sendirian untuk mencari Aera.

Dari situ, Sunmi sadar kalau apa yang diucapkan Jungkook tidak main-main. Mungkin termasuk kalimat cintanya pada Aera juga sungguh-sungguh?

"Aera, kamu pulang dulu aja ya, mandi sama makan trus balik lagi kesini?" Rayu Sunmi pada Aera yang enggan meninggalkan Jungkook yang tengah lelap dalam tidurnya.

Selama hampir satu minggu ini, Aera selalu lupa dengan waktu makannya. Ia hanya sibuk menunggui Jungkook sampai tidak ingat waktu kalau saja Sunmi tidak menegurnya.

"Aera... Pulang dulu gih, biar mama yang gantiin jaga Jungkook. Kamu udah ditunggu papa."

Sekali lagi, baru Aera bergerak dari kursinya. Bangkit berdiri dan tanpa mengucapkan sepatah katapun berlalu meninggalkan Sunmi yang mematung. Menatap nanar punggung Aera.

Sebegitu besarkah perasaan kedua anaknya tersebut?

Hal itu tidak selesai dalam waktu cepat, ternyata Jungkook memerlukan waktu cukup lama untuk terbangun. Dan semakin membuat Aera putus asa. Selain karena rasa menyesal yang menghantuinya, Aera juga tidak ingin kehilangan Jungkook.

Aera menjadi pendiam, suka melamun, susah diajak bicara bahkan sampai membuat kedua orang tuanya khawatir.

Sehingga, tepat tiga minggu kedua orang tuanya telah memutuskan.

"Aera, mama bilang kamu jarang makan ya sekarang? Jangan gitu ya nak. Kakak kamu pasti nggak suka liat kamu begini, bukannya habis ini kamu pengen balik lagi sama kakak kamu? Kamu nggak mau kan dia jadi sedih nanti pas bangun malah liat kamu tambah kurus trus pucet gini?"

Kedua mata Aera membola saat itu juga. Menatap papanya penuh minat dan menuntut.

"Maksud papa?"

Papa Jeon tersenyum, dibelakangnya muncul sosok Sunmi yang menghampiri dan menepuk pundak suaminya seraya menatap Aera dengan pandangan lembutnya.

"Bukannya kamu sama kakak kamu mau restu dari kami kan?"

"Ma?"

"Iya, papa sama mama udah restuin kalian. Walaupun sedikit terpaksa sih, tapi papa nggak bisa liat kalian harus menderita kayak gini. Sekarang kamu harus semangat jaga kesehatan, jangan sampai pas kakak bangun ganti kamu yang sakit." Penuturan papa Jeon itu lantas membuat Aera terharu.

Ia memeluk papanya erat bersamaan dengan tangisnya yang pecah. Sunmi mengusap sayang kepala Aera yang berada dibahu suaminya.

"Sekarang mandi dulu ya, kamu bau banget loh." Canda papa Jeon yang membuat Aera tertawa kecil sebelum mengangguk.

Seperti itu, kisah bagaimana seorang berandalan kampus dan adiknya yang berakhir saling jatuh cinta lalu mendapatkan restu dari orang tua mereka setelah butuh sedikit pengorbanan dan usaha.

Aera menjadi semakin semangat menunggui Jungkook, membisikan kalimat agar Jungkook bangun lebih cepat karena ia sudah mempunyai hadiah terbaik untuknya. Restu dari orang tuanya.

Dan genap satu bulan, harapannya terkabul.

---●●---


Pembukaan dulu buat double update hari ini hehe

Aku punya rencana deh, abis ini end aku mau sering" bikin onetweet mereka di twitter, karna sesayang itu aku sama couple Jungkook-Aera 😍




Tbc.

My Crazy Brother - jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang